Tujuan Penelitian Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Strategi Adaptasi Terhadap Banjir Rob di Kampung Pondok, Pesisir Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

pasang naik dan surut. Pasang bulanan akan terjadi dua kali pasang naik, yaitu: 1 pada bulan purnama tanggal 14 atau 15 komariah, dan 2 pada bulan baru dan bulan mati tanggal 1 dan 30 komariah, serta dua kali pasang surut, yaitu: 1 pada minggu pertamakwarter pertama tanggal 7 atau 8, dan 2 pada pekan terakhirkwarter terakhir tanggal 21 atau 22. Pada pasang harian akan terjadi dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut. Pasang naik dan pasang surut harian akan terlambat kira-kira 50 menit untuk hari berikutnya.

2.3 Kerugian Ekonomi akibat Banjir Rob

Dampak banjir rob adalah timbulnya biaya kerusakan yang ditanggung oleh masyarakat wilayah Pesisir Kampung Pondok. Menurut Marfai 2013, penilaian akibat banjir terdiri dari dua tipe kerusakan yang berdasarkan ada atau tidaknya nilai moneter. Tipe kerusakan tersebut dapat diaplikasikan untuk nilai konsekuensi dari banjir, contohnya nilai tangible yang dapat dihitung dan intangible tidak dapat dihitung. Stres, depresi dan ketidaknyamanan adalah contoh kerusakan intangible. Kerusakan tangible dapat dibagi menjadi langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung berkaitan dengan properti rumah, mobil, alat rumah tangga, dan sebagainya. Kerusakan tidak langsung adalah kerugian yang disebabkan oleh perbedaan antara hubungan ekonomi dan fisik berdasarkan nilai ekonomi. Ketika terjadi banjir, menyebabkan kemacetan pada aktifitas pasar dan bisnis, orang tidak dapat bekerja dan akan kehilangan pendapatan, dan sebagainya dapat dimasukkan dalam definisi kerusakan tidak langsung. Menurut Kodoatie dan Sugiyanto 2002, kerugian akibat banjir pada umumnya sulit diidentifikasi secara jelas, dimana terdiri dari kerugian banjir akibat banjir langsung dan tak langsung. Kerugian akibat banjir langsung, merupakan kerugian fisik akibat banjir yang terjadi, antara lain robohnya gedung sekolah, industri, rusaknya sarana transportasi, hilangnya nyawa, hilangnya harta benda, kerusakan di pemukiman, kerusakan daerah pertanian dan peternakan, kerusakan sistem irigasi, sistem air bersih, sistem drainase, sistem kelistrikan, sistem pengendali banjir termasuk bangunannya, kerusakan sungai, dsb. Sedangkan kerugian akibat banjir tak langsung berupa kerugian kesulitan yang timbul secara