Pendekatan Economic Loss Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi akibat Pencemaran Air di Waduk Cirata, Wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
15 Waduk Cirata-Jawa Barat menunjukkan bahwa sumber pencemaran utama yang
berasal dari limbah padat adalah sektor perikanan yang berkontribusi pada pencemaran dengan membuang limbah padat sebanyak 742 tonhari berupa sisa
pakan dan feses ikan ke perairan waduk. Aktivitas domestik masyarakat di sekitar waduk lebih besar limbah padat yang dibuang sebanyak 58 tonhari jika
dibandingkan dengan aktivitas domestik rumahtangga perikanan limbah padat yang dibuang ke perairan sebanyak 11 tonhari. Dengan menggunakan
pendekatan Cost and Benefit Analysis, diperoleh kerugian PLTA akibat sedimentasi sebesar 11 miliar dan diestimasi nilai WTP yang bersedia dibayarkan
oleh masyarakat penjumlahan dari rumahtangga perikanan dan nonperikanan adalah 53 miliar dianggap sebagai biaya investasi. Maka, jika dijumlahkan
dengan nilai kerugian PLTA akan menjadi biaya lingkungan yang dapat digunakan untuk mengatasi sedimentasi pada tahun penelitian, yakni sebesar
65 miliar. Kemudian dengan menggunakan pendekatan Dolsak Ostrom didapatkan bahwa kelembagaan yang ada belum mampu untuk menekan jumlah
free rider dan menegakkan peraturan. Rahmani et al. 2011 melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menghitung input optimal dengan eksternalitas dan tanpa eksternalitas pada budidaya ikan Keramba Jaring Apung KJA di Waduk Cirata menggunakan
pendekatan model fungsi biaya ketika KJA dengan dan tanpa eksternalitas. Model dengan eksternalitas memasukkan internalisasi biaya eksternalitas sebagai salah
satu biaya produksi. Hasilnya adalah input optimal untuk bibit sebanyak 46,28 kgpetak, pakan sebanyak 1.685,02 kgpetak, tenaga kerja sebanyak 122,09
OHKunit, dan produksi panen sebanyak 938,16 kgpetak ketika tidak ada eksternalitas. Sementara setelah eksternalitas diinternalisasi, input optimal
berubah menjadi: bibit sebanyak 31,66 kgpetak, pakan sebanyak 756,24 kgpetak, tenaga kerja sebanyak 50,92 OHKunit, dan produksi panen sebesar 644,6
kgpetak dengan tingkat sedimen 15,25 kgunit. Dengan menggunakan Data Lingkungan Cirata dan software CAD S, diperoleh jumlah KJA optimal sebanyak
15.585 petak dengan menggunakan bibit sebanyak 1.464,7 kgpetak ketika tanpa eksternalitas dan sebanyak 21.133 petak dengan bibit sebanyak 756,24 kgpetak
ketika ada eksternalitas.
16 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
urgensi penelitian untuk mengestimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air di Waduk Cirata khusus di wilayah Kabupaten Cianjur ditinjau dari pihak
pemanfaat yang lebih luas. Pemanfaat Waduk Cirata yang dimaksud adalah kelompok pembudidaya ikan KJA wilayah Kabupaten Cianjur, nelayan perikanan
tangkap wilayah Kabupaten Cianjur, dan PT. PJB UP Cirata sebagai pengelola PLTA Cirata. Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan dapat lebih
menggambarkan besarnya kerugian akibat pencemaran air di Waduk Cirata wilayah Kabupaten Cianjur.