B.A. Fisher E.S. Quade Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet Robert D. Spech

Tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian dan kecakapan seseorang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Hal ini terkandung pada penilaian, kebutuhan, tingkat inteligensi, kapasitas, kapabilitas, dan keterampilan yang ada pada diri seseorang. Nilai-nilai tersebut dapat tercermin pada hasil pengambilan keputusan yang dilakukan. 56

5. Model Pengambilan Keputusan

Dalam buku Rizky Dermawan terdapat empat model keputusan yaitu : a. Model pengambilan keputusan menurut dua pandangan yang terbagi ke dalam keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. b. Model pengambilan keputusan berdasarkan pandangan rasionalitas c. Model-model pengambilan keputusan berdasarkan pandangan rasionalitas yang dibatasi d. Model pengambilan keputusan yang tidak terstruktur 57 Lebih lengkap lagi sebagaimana dikutip dalam buku Kamaluddin, terdapat penjelasan model-model pengambilan keputusan dari beberapa ahli yaitu B.A. Fisher, E.S. Quade, Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet, dan Robert D. Spech. Masing-masing memiliki model tersendiri dalam pengambilan keputusan.

a. B.A. Fisher

Model Preskriptif Model preskripsif dinamakan juga model preskriptif. Pengambilan keputusan dalam model ini menggunakan pedoman dasar, agenda, jadwal beserta urutannya. Dalam penerapannya terdapat lima langkah yaitu orientasi, evaluasi, pengawasan, pengambilan keputusan, pengendalian. Model Deskriptif Pengambilan keputusan dengan model ini terdapat kegiatan pemberian saran apa yang akan terjadi atas variabel-variabel masalah yang diubah. Model 56 Kamaluddin, op. cit., h. 20 57 Dermawan, op. cit., h. 97 deskriptif tidak memberikan penyelesaian masalah. Hanya menerangkan atau menggambarkan kondisi yang terjadi apa adanya.

b. E.S. Quade

Model Kuantitatif Model ini cenderung kepada perhitungan matematis. Selain itu terdapat peran komputer yang berupa program-program yang dapat mempengaruhi asumsi pengambil keputusan. Sehingga terdapat konsekuensi logis terhadap asumsi- asumsi tersebut tanpa menggunakan pertimbangan intuisi pada prakteknya. Model Kualitatif Model ini cocok digunakan dalam pemecahan masalah sosial. Dasar pertimbangan dari model kualitatif ialah tergantung dari subjektivitas pengambil keputusan. Selain itu, perbedaan kemampuan dan daya nalar menambah subjektivitas model kualitatif. Hal ini membuat tingkat ketepatan model kualitatif masih kurang dibanding model kuantitatif.

c. Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet

Model Probabilitas Pengambilan keputusan didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Sebuah peristiwa dapat dinilai berdasarkan nilai kemungkinan yang terjadi dengan mengaitkan nilai kondisional. Model Matriks Model ini mengombinasikan penggunaan strategi atau beberapa alternatif. Terdapat dua hal pokok yaitu garis yang menggambarkan berbagai strategi atau alternatif dan lajur yang menggambarkan kondisi dan situasi yang berlainan.

d. Robert D. Spech

Model Matematis Masalah yang ada disederhanakan menjadi rumusan atau formula yang bersifat matematis. Rumusan ini merupakan hal yang terpenting dalam model ini. Karena terdapat perhitungan matematis maka dalam prakteknya terdapat penggunaan kalkulator atau komputer sebagai alat bantu. model simulasi komputer Model ini mengeksplorasi penggunaan komputer dalam merancang dan menirukan kegiatan-kegiatan yang ada pada suatu organisasi. Keunggulan dari model ini ialah mempersingkat waktu dan memperkecil pengeluaran biaya. Hal ini dikarenakan terdapat variabel dalam jumlah yang banyak dan mempengaruhi suatu keputusan. model permainan operasional Model ini menggunakan prosedur permainan. Terdapat pula penggunaan alat-alat peraga seperti komputer dan sebagainya. Dalam permainan ini terdapat peran seseorang yang harus dapat mengambil suatu keputusan. Model Verbal Model keputusan verbal dibuat berdasarkan analogi-analogi tertentu, yang bersifat non-kuantitatif. Setelah itu dibuatkan hukum-hukumnya untuk kemudian diterapkan dan dibuat kesimpulan dan pengambilan keputusan yang bersifat non- kuantitatif. Dalam penerapan model verbal terdapat penggunaan model-model lain seperti model matematis, model simulasi dan model permainan operasional. Model Fisik Model fisik merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Untuk itu harus dibedakan kegiatan mana yang harus dilakukan secara berurutan dan bagian mana yang tidak perlu dilakukan secara berurutan. Dalam model ini terdapat pengklasifikasian lagi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu menjadi beberapa model yaitu tujuan yang hendak dicapai, bidang penerapan, tingkatan, karakter waktu, dan kompleksitas.

6. Tahap Pengambilan Keputusan