4. Pengambilan Keputusan Terprogram Kepala Sekolah
Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif yang tepat, efektif, dan efisien untuk dijadikan tindakan selanjutnya dalam proses pemecahan
masalah. Pengambilan keputusan dilakukan oleh pucuk pimpinan secara prosedur operasional yang baku melalui perumusan sub-sub tujuan dengan menggunakan
saluran informasi yang terumus dengan jelas. Berdasarkan struktur organisasi sekolah, pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh Bapak Rais Helmi,
S.TH.I sebagai Kepala SMP Islam Al-Falaah. Dalam menjalankan tugasnya tersebut Pak Helmi melakukan pemecahan
masalah secara bersama-sama yaitu dengan melibatkan partisipasi dari sumber daya manusia yang ada di sekolah seperti guru, tenaga kependidikan, dan kepala
bidang. Partisipasi tersebut dimaksudkan agar proses pemecahan masalah dapat menghasilkan berbagai pandangan dan alternatif-alternatif. Sehingga dari
pandangan dan alternatif yang beragam tersebut, kepala sekolah dapat menentukan pilihan yang tepat untuk ditetapkan sebagai keputusan.
Pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah termasuk ke dalam pengambilan keputusan terprogram. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan Pak
Helmi yaitu : “Keputusan dilakukan dengan terencana pada waktu tertentu, yaitu ketika
akan menyambut tahun ajaran baru. Kami melakukan rapat, diskusi, dan sebagainya untuk merumuskan program-program kegiatan apa saja yang
nanti akan dilakukan. Contohnya seperti Kegiatan Belajar Mengajar, acara
untuk siswa, pelatihan untuk guru, dan metode pengajaran untuk siswa.”
101
Pengambilan keputusan terprogram dilakukan dalam sebuah pertemuan yang disebut rapat kerja raker. Rapat ini menghasilkan sebuah dokumen yang
berisi keputusan-keputusan kepala sekolah berupa program-program pendidikan dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas penyelenggaraan
pendidikan. Salah satu keputusan yang diambil yaitu kegiatan LDKS yang
101
Wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Rais Helmi, S.Th.I, Tangerang Selatan, Senin, 17 Oktober 2016
dilakukan dengan tahapan mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, analisis data, penentuan alternatif, pemilihan alternatif terbaik, mengimplementasikan dan
memonitor keputusan, dan mengevaluasi. Berikut akan digambarkan dalam sebuah bagan.
Bagan 4.3
Proses Pengambilan Keputusan Terprogram Kepala Sekolah
SMP Islam Al-Falaah Sawah Baru mengolah data ke dalam bentuk kumpulan data, dokumentasi, file, dan catatan-catatan lainnya. Pengolahan data ke
dalam bentuk administrasi seperti ini memudahkan sekolah dalam menyimpan dan mengakses informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
kepala sekolah. Sistem informasi manajemen pendidikan yang ada di SMP Islam Al-Falaah dapat digolongkan ke dalam bidang kurikulum, tenaga pendidik dan
kependidikan, peserta didik dan sarana dan prasarana. Dalam pengambilan keputusan tidak hanya dibutuhkan informasi dari
SIM yang tergolong dalam bidang pengambilan keputusan tetapi juga informasi yang terdapat pada SIM yang termasuk bidang lain atau dengan kata lain
kebutuhan informasi tidak melulu dari satu sumber bidang melainkan dibutuhkan juga informasi yang relevan dan berkaitan dari bidang yang lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk memperkaya wawasan kepala sekolah untuk membuat sebuah pertimbangan yang nantinya akan menghasilkan alternatif terbaik dan pada
akhirnya akan menghasilkan keputusan yang tepat. Berikut ini penulis jabarkan beberapa peranan sistem informasi manajemen pendidikan bagi kepala sekolah
dalam pengambilan keputusan di SMP Islam Al-Falaah.
5. Peranan SIMP bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan di