BAB II KAJIAN TEORI
A. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pengertian secara keseluruhan mengenai sistem informasi manajemen pendidikan akan dapat diketahui dengan menjabarkan terlebih dahulu pengertian
sistem, informasi, manajemen, dan pendidikan. Oleh karena itu berikut ini merupakan pemaparan pengertian dari beberapa ahli.
1. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
a. Pengertian Sistem
Sistem secara etimologis berasal dari kata systema yang berarti adanya hubungan antara bagian atau komponen satu dengan lainnya secara teratur dan
menyeluruh. Sedangkan terminologinya menyatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
3
Lebih jelasnya kita lihat beberapa pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai sistem.
Helmawati berpendapat bahwa segala sesuatu yang saling berkaitan termasuk di dalamnya data dan bagian-bagian tertentu yang dikelola maka dapat
disebut sebagai sebuah sistem. Dengan adanya pengertian ini maka pendidikan dapat dimasukkan ke dalam sebuah sistem. Ketika di dalam sebuah pendidikan
terdapat pengelolaan suatu sistem informasi maka dapat dikatakan sebagai subsistem. Hal ini merupakan kegunaan yang dimiliki oleh sistem informasi
manajemen untuk pihak-pihak yang mengelola pendidikan. Selain itu untuk dapat mengidentifikasi apakah hal tertentu dapat
dikatakan sebagai sebuah subsistem maka dapat diketahui dengan menentukan seberapa penting hal tersebut dapat perperan dalam pencapaian tujuan sistem dan
apakah hal tersebut dapat dikendalikan dalam analisis yang dilakukan terhadap sebuah
3
Helmawati, Sistem Informasi Manajemen: Pendidikan Agama Islam, Bandung: Rosdakarya, 2015, h. 13
sistem. Jika tujuan sistem dapat dicapai dan ada sesuatu yang dapat dikendalikan maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai subsistem.
Tujuan yang dimiliki oleh sebuah sistem yang ada pada ruang lingkup pendidikan ialah mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sistem dalam pendidikan
ialah berupa pengolahan data yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkungan
pendidikan yang
menghasilkan informasi
penting bagi
keberlangsungan sistem yang ada. Dengan kata lain terdapat sistem terbuka di mana terdapat masukan yang dikelola menjadi keluaran.
4
Secara sederhana Faisal berpendapat mengenai sistem yaitu sistem merupakan sesuatu yang menjadi kesatuan di mana antara bagian-bagian yang ada
di dalamnya memiliki perangkat. Perangkat ini yang menghubungkan satu per satu bagian-bagian tersebut.
5
Sistem dapat dilihat dari dua bentuk yaitu abstrak dan fisik. Sebuah susunan yang teratur berupa gagasan atau konsep yang keduanya saling ketergantungan
maka disebut sistem abstrak. Sedangkan sistem fisik merupakan mekanisme, pola, atau tata aturan yang melibatkan benda-benda fisik yang membentuk sebuah
aktivitas tertentu contohnya catatan, aturan, prosedur, peralatan, dan petugas yang beroperasi mencatat data, mengukur, dan menyiapkan laporan.
6
James A O’Brien mendefinisikan sistem sebagai sebuah perangkat yang terdiri dari komponen yang bersangkut paut, dengan sebuah sebuah batasan,
bekerja bersama untuk mencapai sebuah kesatuan umum secara objektif dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi
organisasi.
7
Judith C. Simon mengatakan bahwa sistem berhubungan dengan elemen yang bekerja bersama untuk meraih sebuah tujuan. Sebuah sistem dapat terdiri
4
Helmawati, Ibid. h. 13
5
M. Faisal, Sistem Informasi Manajemen Jaringan, Malang: UIN-Malang Press, 2008, h. 171
6
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 1999, h. 67
7
James A O’Brien and George M Marakas, Introduction to Information Systems, New York: McGraw-Hill, 2007, thirteenth edition, h.24
dari sejumlah subsistem dan sub-subsistem. Subsistem ini adalah sistem yang komplit namun juga bersangkut paut dan bekerja bersama dengan subsistem
lainnya untuk menyediakan sebuah sistem yang komplit.
8
Agus E. Pratama menguraikan sistem sebagai kumpulan prosedur yang bekerja secara bersama-sama dalam melakukan kegiatan dan saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain. Prosedur ini membuat komponen-komponen yang ada di dalamnya dapat berjalan.
9
Stair menjelaskan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen atau komponen-komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tujuan-tujuan.
Elemen-elemen itu sendiri dan hubungan di antaranya menjelaskan bagaimana mereka bekerja. Sistem mempunyai input, proses mekanis, output dan umpan
balik.
10
Amirin merumuskan pengertian sistem yaitu sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan
sesuatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai kepada tujuan maka data energi barang benda diolah dengan jangka waktu tertentu guna
menghasilkan informasi, energi danatau barang benda.
11
Dari beberapa pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur atau bagian-bagian yang
saling berkaitan, berinteraksi, menyusun skema dan tata cara untuk mencapai tujuan.
8
Judith C. Simon, Introduction to Information System, New York: The Wall Street Jounal, 2001, h. 6
9
I Putu Agus Eka Pratama, Sistem Informasi dan Implementasinya: Teori Konsep Sistem Informasi Disertai Berbagai Contoh Praktiknya Menggunakan Perangkat Lunak Open Source,
Bandung, Informatika Bandung, 2014, h. 7
10
Ralph M. Stair, George W. Reynolds, Information System, USA: Course Technology, 2012, Ed. 9, h. 8
11
Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 11
b. Pengertian Informasi