Model ini mengeksplorasi penggunaan komputer dalam merancang dan menirukan kegiatan-kegiatan yang ada pada suatu organisasi. Keunggulan dari
model ini ialah mempersingkat waktu dan memperkecil pengeluaran biaya. Hal ini dikarenakan terdapat variabel dalam jumlah yang banyak dan mempengaruhi
suatu keputusan. model permainan operasional
Model ini menggunakan prosedur permainan. Terdapat pula penggunaan alat-alat peraga seperti komputer dan sebagainya. Dalam permainan ini terdapat
peran seseorang yang harus dapat mengambil suatu keputusan. Model Verbal
Model keputusan verbal dibuat berdasarkan analogi-analogi tertentu, yang bersifat non-kuantitatif. Setelah itu dibuatkan hukum-hukumnya untuk kemudian
diterapkan dan dibuat kesimpulan dan pengambilan keputusan yang bersifat non- kuantitatif. Dalam penerapan model verbal terdapat penggunaan model-model lain
seperti model matematis, model simulasi dan model permainan operasional. Model Fisik
Model fisik merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Untuk itu harus
dibedakan kegiatan mana yang harus dilakukan secara berurutan dan bagian mana yang tidak perlu dilakukan secara berurutan. Dalam model ini terdapat
pengklasifikasian lagi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu menjadi beberapa model yaitu tujuan yang hendak dicapai, bidang penerapan, tingkatan,
karakter waktu, dan kompleksitas.
6. Tahap Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon sebagaimana dikutip oleh Syopiansyah tahap pengambilan keputusan dimulai dari proses penyelidikan, perancangan dan
pemilihan. Pada tahap penyelidikan diperlukan petunjuk agar dapat mengidentifikasi persoalan yang sedang dihadapi dengan cara mempelajari
kondisi lingkungan, data mentah, diperoleh, diolah dan diuji. Selanjutnya dilakukan analisa atas persoalan yang ada untuk menghasilkan pemecahan untuk
kemudian dilakukan uji kelayakan atas pemecahan persoalan tersebut. Terakhir, memilih arah tindakan apa yang akan dilaksanakan.
58
Sedangkan Robbins menjabarkan proses pembuatan keputusan melalui delapan tahap sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
b. Identifikasi kriteria keputusan
c. Pengalokasian bobot kriteria
d. Pengembangan alternatif
e. Analisis alternatif
f. Pemilihan sebuah alternatif
g. Implementasi alternatif
h. Evaluasi efektivitas keputusan
59
Davis merangkum tahap pengambilan keputusan lebih singkat ketimbang Robbins yang terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. Penyelidikan
Pada tahap ini terjadi proses mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk
dijadikan petunjuk yang dapat mengidentifikasi persoalan. b.
Perancangan Pada tahap ini pengambil keputusan melakukan pendaftaran, pengembangan,
dan penganalisaan arah tindakan yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasilkan pemecahan, dan menguji
kelayakan pemecahan tersebut. c.
Pemilihan Pada tahap ini pengambil keputusan menentukan dan melaksanakan pilihan
atas apa yang telah dipilih dari semua pilihan yang ada.
60
58
Pratama, op. cit., h. 158
59
Robbin, op. cit., h. 83
60
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 1999, h.126
7. Teknik Pengambilan Keputusan
Menurut Dermawan teknik-teknik pengambilan keputusan yaitu : a. Analisis diagram pareto pareto Analysis
b. Analisis perbandingan sepasang c. Analisis jaringan grid analysis
d. Teknik implikasi plus-minus plus-minus implications, PMI e. Analisis kekuatan lapangan force field analysis
f. Analisis biaya dan manfaat cost benefit analysis Teknik pengambilan keputusan menurut Kamaluddin yaitu :
a. Teknik pengambilan keputusan kreatif Teknik keputusan kreatif dibagi menjadi dua yaitu teknik brain-storming
dan teknik synectics. Teknik Brain-Storming
Pada teknik ini setiap anggota diberi kesempatan untuk melontarkan ide-ide mereka, tanpa rasa takut dan penuh tanggung jawab. Terdapat prosedur dalam
penerapannya yaitu : -
Dilarang memberikan kritik terhadap ide-ide yang disampaikan oleh anggota kelompok
- Setiap anggota diberi kebebasan untuk mengemukakan ide pendapat
- Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar kemungkinan
memperoleh penyelesaian yang baik -
Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide Teknik Synectics
Teknik ini menekankan hasil output berdasarkan kreativitas dari individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan. Terdapat dua mekanisme yang
harus dilewati. Pertama, membuat yang aneh menjadi sesuatu yang lazim. Mekanisme ini dilakukan dengan cara membiarkan setiap individu membuat ide-
ide yang dapat dikemukakan ke forum, atau disampaikan secara tertulis agar ide dapat berkembang. Kedua, membuat yang lazim menjadi aneh. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan cara melihat masalah dari sudut pandang yang sepenuhnya berbeda dengan yang selama ini pernah ada.
b. Teknik pengambilan keputusan partisipatif Pengambilan keputusan dilakukan dengan melibatkan individu-individu
dan kelompok-kelompok pada organisasi baik bersifat formal maupun informal serta menyangkut keterlibatan intelektual dan emosional serta fisik.
c. Teknik pengambilan keputusan modern Terdapat dua teknik yang berbeda dalam pengambilan keputusan ini.
Pertama teknik pengambilan Keputusan Delphi. Teknik ini digunakan ketika situasi dan kondisi yang tidak mampu lagi diprediksi dengan data empiris. Teknik
ini akan cocok digunakan dalam beberapa kondisi bilamana suatu masalah sangat luas dan terdapat ketidaksepahaman yang sangat tajam. Selain itu tidak adanya
pengalaman yang cukup terkait masalah yang akan dipecahkan. Agar mencapai hasil yang baik maka diharapkan ada tambahan proses komunikasi kelompok
yang kondusif di setiap pertemuan tatap muka. teknik pengambilan keputusan kelompok nominal
Teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh dan menilai informasi yang sensitif dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena penggunaan teknik ini
dikembangkan sebagai suatu prosedur manajemen kelompok untuk menjawab berbagai pertanyaan akan keberhasilan suatu gagasan atau keputusan yang telah
dibuat. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan teknik ini yaitu :
- Usahakan agar para anggota dalam kelompok menemukan ide dan informasi
dalam situasi kelompok nominal -
Usahakan agar para anggota mengutarakan ide-ide mereka melalui mekanisme giliran
- Usahakan para anggota mendiskusikan ide-ide tersebut dalam urutan yang
telah ditentukan sebelumnya -
Usahakan agar para anggota menggunakan rank voting memilih ide atau alternatif yang baik dan memberikan urutan dari yang terbaik sampai dengan
yang tidak baik untuk menyatakan pendapat mereka tentang pentingnya ide tersebut
- Diskusikan hasil penilaian voting tersebut dan tentukan apakah proses
langkah ke 4 tersebut perlu diulangi atau tidak.
61
C. Peranan SIM Pendidikan Bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan
Keputusan
Kepala sekolah merupakan figur di dalam lingkungan sekolah yang memiliki fungsi tertentu. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, kepala sekolah
merupakan seorang pemimpin yang dituntut dapat mengarahkan seluruh komponen sekolah agar dapat meraih tujuan yang telah ditetapkan. Kepala
sekolah juga memiliki fungsi sebagai seorang manajer ketika ia mampu menjalankan roda organisasi agar dapat berjalan sesuai prinsip manajemen mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, hingga mengevaluasi usaha-usaha yang telah berjalan.
Selain dari dua fungsi tersebut, masih ada lagi yang menjadi tuntutan kepala sekolah ketika berhadapan dengan masalah yang ada di sekolah. Beda
fungsi maka beda pula pemberian solusi yang diberikan kepala sekolah dalam setiap persoalan yang dihadapi. Dalam setiap solusi tersebut sangat bergantung
pada informasi yang diperoleh. Untuk itu akan dijelaskan peranan sistem informasi manajemen dalam fungsi-fungsi yang dimiliki kepala sekolah.
61
Kamaluddin, op. cit., h. 30
Bagan 2.1
Sumber : Modifikasi dari Raymond 2001:14