Pemasaran Ritel Landasan Teori

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran Ritel

Ritel mencakup aktivitas bisnis yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk diri mereka, keluarga atau penggunaan barang rumah tangga Berman dan Evans, 2010:4. Menurut Levy dan Weitz 2011:6 ritel adalah satu set aktivitas bisnis yang menambahkan nilai kepada produk dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga. Peritel merupakan seorang pebisnis yang menjual barang dan atau jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga mereka. Peritel adalah komponen kunci dalam sebuah rantai pasokan yang menghubungkan produsen ke konsumen Levy dan Weitz, 2011:6. Gambar 2.1 Rantai Pasokan Sumber: Levy dan Weitz 2011:7 Peritel memiliki efisiensi yang lebih dalam melakukan penguraian aktivitas-aktivitas yang menjadikannya nilai tambah bagi produk dan jasa untuk konsumen. Terdapat empat aktivitas penciptaan nilai yang dilakukan oleh peritel, yakni meliputi Levy dan Weitz, 2011:7: Produsen Grosir Konsumen Peritel 12 a. Menyediakan beragam produk dan jasa Menawarkan beragam produk dan jasa memungkinkan konsumen mereka untuk dapat memilih sejumlah produk, merek, ukuran dan harga pada satu lokasi. b. Memecah kuantitas besar Hal ini penting bagi produsen dan konsumen. Ini memungkinkan produsen untuk membuat pengiriman dalam kuantitas besar untuk lalu dikirimkan kepada para peritel. Dan peritel memungkinkan konsumen untuk membeli produk dalam kuantitas yg kecil dan lebih berguna. c. Menjaga persediaan Penjagaan persediaan memungkinkan konsumen untuk membeli produk saat menginginkannya. Konsumen dapat menyimpan persediaan dalam jumlah kecil di rumah mereka, dan dapat membelinya pada peritel ketika dibutuhkan karena mereka tahu bahwa peritel memiliki persediaan untuk kebutuhan mereka. d. Menyediakan layanan Peritel menyediakan layanan yang dapat mempermudah konsumen untuk membeli dan menggunakan produk. Contoh, peritel menawarkan kredit yang dapat memudahkan konsumen untuk membawa produk pada saat itu juga dan membayar di lain waktu. Peritel memajang produk sehingga konsumen dapat melihat dan mencoba produk tersebut sebelum melakukan pembelian. 13 Berman dan Evans 2010:10 mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang membedakan ritel dan tipe bisnis lainnya: a. Rata-rata kuantitas dari transaksi penjualan untuk peritel lebih sedikit daripada produsen. b. Konsumen akhir membuat banyak pembelian yang tak disengaja. c. Konsumen dari ritel sering mengunjungi toko, meskipun meningkatnya penggunaan surat, telepon, dan situs penjualan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ritel adalah aktivitas bisnis yang menjual barang dan jasa kepada konsumen, sehingga konsumen dapat menggunakan produk untuk kebutuhan pribadi mereka ataupun untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam mengembangkan usaha ritel yang baik, peritel harus juga dapat memperhatikan beberapa aspek penting, contohnya adalah lokasi dan store atmosphere dari usaha ritel tersebut.

2. Lokasi