Dimensi Media Sosial Media Sosial

33 teknologi itu sebagai sebuah mesin yang terhubung secara online atau bisa muncul karena interaksi di antara sesama pengguna. 6 Konten oleh pengguna user-generated content Konten oleh pengguna atau lebih populer disebut dengan user generated content UGC ini menunjukkan bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.

c. Dimensi Media Sosial

Dalam definisi umum mengenai media sosial, ada beberapa jenis media sosial yang mempunyai posisi yang baik untuk kelanjutannya, seperti Wikipedia, YouTube, dan Facebook. Untuk memahami skema klasifikasi menurut Kaplan dan Haenlein 2010 harus bersandarkan pada suatu set teori yaitu dua elemen dari sosial media, dalam bidang media research social presence, media richness dan social processes self-presentation, self-disclosure. 1 Kehadiran sosial social presence Berkaitan dengan komponen dari media sosial, teori kehadiran sosial menyebutkan bahwa dibedakan dalam beberapa tingkatan, didefinisikan menjadi akustik, visual dan kontak fisik yang dapat dilakukan di antara dua mitra komunikasi. Kehadiran sosial dipengaruhi oleh kedekatan dan kesegeraan dari media, dan dapat diharapkan lebih mudah dimediasi contoh: percakapan telepon dari interpersonal contoh: diskusi tatap muka dan untuk 34 komunikasi yang tidak sinkron contoh: e-mail dari komunikasi yang sinkron contoh: live chat. Semakin tinggi kehadiran sosial, maka lebih tinggi pula pengaruh komunikasinya terhadap perilaku satu sama lain. 2 Kekayaan media Media richness Media richness didasarkan pada anggapan bahwa tujuan dari beberapa komunikasi adalah menyelesaikan ambiguitas dan mengurangi ketidakjelasan informasi. Disebutkan bahwa media berbeda dalam tingkat media richness – yaitu sejumlah informasi yang memungkinkan untuk ditransmisikan dalam interval waktu tertentu – dan karena itu, beberapa media lebih efektif dari yang lainnya dalam menyelesaikan ambiguitas dan ketidakjelasan Kaplan dan Haenlein, 2010. 3 Self-presentation Sehubungan dengan dimensi sosial dari media sosial, konsep self-presentation menyebutkan bahwa dalam setiap jenis interaksi sosial orang memiliki untuk mengendalikan kesan orang lain terhadap mereka. Di satu sisi, hal ini dilakukan untuk memperoleh penghargaan contoh: membuat kesan positif pada calon pasangan; di sisi lain, hal ini dilakukan oleh keinginan untuk membuat citra yang sesuai dengan suatu identitas pribadi contoh: mengenakan pakaian yang fashionable untuk menciptakan kesan 35 muda dan trendy. Alasan mengapa orang membuat halaman web pribadi adalah untuk mempresentasikan dirinya di dunia virtual. 4 Self-disclosure Biasanya, sebuah presentasi dapat dilakukan melalui self- disclosure; yaitu, mengenai hal yang disadari maupun tidak disadari dari informasi pribadi contoh: pemikiran, perasaan, kesukaan, ketidaksukaan yang konsisten dengan citra yang ingin diberikan. Self-disclosure adalah tahapan penting dalam pengembangan dari hubungan dekat contoh: dalam berkencan tapi juga dapat terjadi karena sesuatu yang asing contoh: menjelaskan tentang perilaku orang yang berada di kursi sebelah anda di dalam pesawat. Adapun menurut Yogesh dan Yesha 2014, terdapat beberapa dimensi dari media sosial yakni pencarian informasi, pembelian dan pasca pembelian. Menurut Altaf 2014, media sosial memiliki indikator- indikator yang dapat dijadikan ukuran pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian, yaitu: 1 Konsumen merupakan pembaca tetap dari blog di internet; 2 Konsumen menggunakan media sosial untuk menulis blog; 3 Konsumen menggunakan media sosial untuk melihat iklan online; 4 Konsumen menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan orang lain; 36 5 Konsumen menggunakan media sosial untuk melihat opini-opini tentang suatu produk atau jasa; 6 Iklan melalui media sosial lebih menarik dari iklan tradisional; 7 Iklan media sosial lebih interaktif dari iklan tradisional; 8 Iklan media sosial lebih informatif dari iklan tradisional; 9 Media sosial lebih terpercaya dari media tradisional seperti koran, TV, Radio, dll; 10 Konsumen melihat opini para ahli di media sosial saat mempertimbangkan suatu produk atau jasa; 11 Konsumen melihat jumlah like atau dislike ketika mempertimbangkan suatu produk atau jasa; 12 Konsumen berlangganan untuk dapat update dan peringatan tentang suatu merek atau produk melalui situs media sosial; 13 Konsumen merespon pertanyaan dan penawaran promosi yang saya dapatkan melalui media sosial; 14 Perusahaan yang menggunakan media sosial untuk tujuan pemasaran lebih inovatif dari perusahaan yang tidak menggunakan media sosial; 15 Perusahaan yang menggunakan media sosial untuk tujuan pemasaran lebih dikenal dari perusahaan yang tidak menggunakan media sosial. 37 Maka dari itu peneliti menggunakan indikator-indikator media sosial menurut Altaf 2014 tanpa menyertakan indikator nomor 2 dan 4 agar sesuai dengan objek penelitian.

7. Keputusan Pembelian