42
memperlihatkan peluang membeli lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung
mengatakan sesuatu yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak
merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan konsumen. Pertama, dengan
meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai
produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut
dapat dikurangi. Sehingga peneliti menggunakan dimensi Proses Keputusan
Pembelian menurut Kotler dan Keller 2012, karena sesuai dengan objek penelitian.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Lokasi dengan Proses Keputusan Pembelian Ulang
Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam menjangkau dan juga keamanan yang terjamin. Dengan demikian, maka
ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk Akhmad, 1996 dalam
Ghanimata dan Kamal, 2012.
43
2. Hubungan Store Atmosphere dengan Proses Keputusan Pembelian
Ulang
Levy dan Weitz 2009:509 menyatakan bahwa store atmosphere secara khusus, didesain untuk menarik pelanggan, memungkinkan mereka
untuk dengan mudah menemukan barang dagangan yang menarik, menjaga mereka dalam ruangan untuk waktu yang lama, memotivasi
mereka untuk membuat pembelian yang tidak direncanakan, pembelian impuls, dan menyediakan mereka dengan pengalaman belanja yang
memuaskan. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari atmosphere
dan penataan suatu suasana lingkungan toko adalah untuk mempengaruhi perhatian dan keinginan konsumen untuk mengunjungi toko tersebut,
sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian ulang konsumen. Di mana konsumen yang berkunjung merasa mudah untuk mencari barang
ang dibutuhkan, mempertahankan mereka untuk berlama-lama berada di dalam, memotivasi untuk membuat perencanaan secara mendadak,
mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
atmosphere yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen Octaviani, 2013.
44
3. Hubungan Word of Mouth dengan Proses Keputusan Pembelian Ulang
Word of mouth menjadi bagian penting dalam studi pemasaran mengingat bahwa komunikasi dalam word of mouth mampu
mempengaruhi keputusan pembelian ulang konsumen. Di sisi lain, kekuatan word of mouth juga bertambah mengingat bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang senang berinteraksi dan berbagi dengan sesamanya, termasuk masalah preferensi pembelian. Word of mouth mampu menyebar
begitu cepat bila individu yang menyebarkannya juga memiliki jaringan yang luas. Word of mouth adalah suatu sarana komunikasi pemasaran yang
efektif, murah, dan kredibel Kertajaya, 2007:126 dalam Rahayu dan Edward, 2013.
Konsumen lebih mempercayai word of mouth dalam menilai sebuah produk, dan mempengaruhi keputusan pembelian ulang mereka
dibandingkan iklan. Cerita dan pengalaman seseorang menggunakan sebuah produk terdengar lebih menarik yang bisa mempengaruhi
pandangannya untuk ikut mencoba produk tersebut. Kita seperti tidak pernah bosan mendengar cerita dari teman atau keluarga tentang
pengalamannya menggunakan sebuah produk Rahayu dan Edward, 2013.
4. Hubungan Media Sosial dengan Proses Keputusan Pembelian Ulang