Pengertian Belajar Kajian Teori Hasil Belajar Matematika

dapat dikuasai oleh peserta didik dengan baik sehingga lambat laun, dengan kebiasaan belajar tersebut akan mendapatkan hasil yang diinginkan, yakni berupa hasil belajar yang baik.

B. Kajian Teori Alat Peraga

1. Pengertian Alat Peraga

Berbicara tentang alat peraga maka tidak akan terlepas dengan media. Media memegang peran yang penting dalam pembelajaran, salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat menonjol perananya bagi pembelajaran adalah media. Kata media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berar ti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. 14 Sejalan dengan hal tersebut Yudi Munadi mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah “sumber-sumber belajar selain guru yang diadakan atau diciptakan secara terencana oleh para guru sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar”. 15 Pada dasarnya media pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang di sampaikan oleh sumber pesan yaitu guru kepada penerima pesan yaitu siswa dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebuah media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan unsur pesan yang dibawanya messagesoftware. 16 Dengan demikian perlu diingat bahwa media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatannya melainkan pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut. 14 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 120 15 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru, Jakarta : Gaung Persada, 2012, h. 5 16 Asep Herry Hermawan, dkk. Media Pembelajaran Sekolah dasar, Bandung: UPI PRESS, 2007, h. 5 Berdasarkan taksonomi indera yang terlibat media dalam proses pembelajaran dikelompokan menjadi empat kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual dan multimedia. 17 Alat peraga termasuk dalam jenis media visual berupa visual non verbal-tiga dimensi. Lebih spesifik Moh Uzer menyatakan bahwa alat peraga pengajaran, teaching aids, atau audiovisual aids adalah alat-alat yang digunakan gurur ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. 18 Alat peraga sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena pada dasarnya anak belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkret riil sebagai perantara visualisasinya.

2. Syarat – Syarat Alat Peraga

Menurut E.T. Ruseffendi ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki atau diperhatikan dalam pembuatan alat peraga agar fungsi atau manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran. a. Tahan lama dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat. b. Bentuk dan warnanya menarik. c. Sederhana dan mudah dikelola. d. Ukurannya sesuai seimbang dengan ukuran fisik anak. e. Dapat menyajikan dalam bentuk riil, gambar atau diagram konsep matematika. f. Dapat menunujukan konsep matematika dengan jelas. g. Peragaan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut dimanipulasi dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan dan sebagainya agar peserta didik dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun 17 Opcit., h. 54 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011, h.31 kelompok.Memotifasi siswa untuk belajar aktif secra mandiri atau kelompok . h. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak. 19

3. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Alat Peraga

E.T Ruseffendi menyatakan tentang tujuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran “bahwa pada dasarnya anak belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit riil sebagai perantara atau visualisasinya”. 20 Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep, terutama dalam memahami konsep matematika. Lebih lanjut E.T Ruseffendi mengungkapkan manfaat penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru, dan terutama murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan itu akan berdampak positif terhadap pengajaran matematika. b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu lebih dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat- tingkat yang lebih rendah. c. Hubungan antar konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat difahami. d. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat sipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru bertambah banyak. 21 19 E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua, Murid, Guru dan SPG Alat Peraga, Permainan dan Laboratorium Matematika Sederhana, Bandung: Tarsito, 1979, h. 2. 20 Ibid., h. 1 21 Ibid., h. 9

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

PENGARUH KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN JENIS MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HYPERTEXT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN.

0 0 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 20

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KUMONTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN.

2 4 26

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

1 17 35

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN.

0 1 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA BLOCK DIENES PADA SISWA TUNALARAS KELAS III DI SLB SURAKARTA.

0 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 0 10