Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Hasil Belajar Pada Kelas
Eksperimen
No Interval
Frekuensi Persentase
f
i
Kumulatif 1
62,5 -67,5 2
2 6,7
2 68,5 -73,5
3 5
10 3
74,5-79,5 9
14 30
4 80,5-85,5
6 20
20 5
86,5-91,5 6
26 20
6 92,5-97,5
4 30
13,3 Jumlah
30 100
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa siswa yang menggunakan alat peraga Block Dienes mendapat nilai di atas rata-rata hasil belajar
matematika pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan sebanyak 53,3 yaitu sebanyak 16 siswa, sedangkan yang mendapat nilai di bawah
rata-rata sebanyak 46,7 yaitu 14 siswa. Distribusi frekuensi perolehan tes hasil belajar matematika siswa
kelas eksperimen dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika SiswaKelas
Eksperimen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
62,5 -67,5 68,5-73,5
74,5-79,5 80,5-85,5
86,5-91,5 92,5-97,5
Fr e
ku e
n si
Nilai
Tes hasil belajar pada kelas eksperimen ditunjukan dengan skor varians adalah 73,7 dengan simpangan baku 8,58.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Data hasil tes hasil belajar matematika siswa yang diberikan kepada kelas kontrol dengan aktivitas pembelajaran konvensional atau
tidak menggunakan alat peraga Block Dienesdiperoleh nilai rata-rata 75,6 dengan nilai tertinggi 87,5 dan nilai terendah 56. Data hasil tes hasil
belajar siswa, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas
Kontrol No
Interval Frekuensi
presentase f
i
F kumulatif
1 56-60
1 1
3,44 2
61-65 1
2 3,44
3 66-70
6 8
20,7 4
71-75 9
17 31,03
5 76-80
2 19
6,7 6
81-85 6
25 20,7
7 86-90
4 29
13,79 Jumlah
29 100
Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional atau pembelajaran yang tidak menggunakan
alat peraga Block Dienesmendapat nilaidi atas rata-rata hasil belajar matematika pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan sebanyak
41,19 dengan jumlah 12 siswa, sedangkan yang mendapat nilai di bawah
rata-rata sebanyak 58,81 yaitu 17siswa. Ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas kontrol mendapat nilai di bawah rata-rata.
Distribusi frekuensi hasil tes hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Hasil tes hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol ditunjukan dengan skor varians sebesar 65,4 dengan simpangan baku 8,08.
Berdasarkan uraian mengenai tes hasil belajar matematika siswa ditemukan beberapa perbedaan yaitu:
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa n 30
29 Nilai Maksimum
97 87,5
Nilai Minimum 62,5
56 Mean
81,6 75,6
Modus 78
72 Median
80 79,11
Varians 73,7
65,4 Simpangan Baku
85,8 8,08
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
56-60 61-65
66-70 71-75
76-80 81-85
86-90
Fr e
ku e
n si
Nilai
Tabel 4.3 menunjukan adanya perbedaan perhitungan statistik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 6 81,6- 75,6. Sama halnya dengan nilai median dan modus kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 97, sedangkan
nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 56.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Data postes yang diperoleh masih berbentuk data mentah oleh karena itu, agar data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian maka dilakukan
analisis terhadap data tersebut. Data penelitian yang akan dianalisis adalah rata-rata skor hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Analisis dan pembahasan data postes diberikan pada uraian berikut:
1. Uji Normalitas
Sebelum menguji perbedaan dua rata-rata postes dengan uji t, terlebih dahulu kedua kelas diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji
normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat chi squere. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran skor postes
kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa kelompok berdistribusi normal jika memenuhi kriteria X
2 hitung
≤ X
2 tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. a.
Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh X
2 hitung
= 2,3. Dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X
2 tabel
dengan n = 30, taraf signifikansi α = 5 dan derajat kebebasan db = 6-3 = 3 adalah
7,81. Karena X
2 hitung
≤ X
2 tabel
2,3 ≤ 7,81 maka Ho diterima, ini berarti
bahwa nilai hasil belajar matematika siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan di kelas eksperimen berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.