Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. 11 Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,80 – 1,00 derajat reliabilitas sangat baik 0,60 – 0,80 derajat reliabilitas baik 0,40 – 0, 60 derajat reliabilitas cukup 0,20 – 0, 40 derajat reliabilitas rendah 0,00 – 0, 20 derajat reliabilitas sangat rendah Berikut ini adalah pengujian reliabilitas soal dengan menggunakan program ANATES : a Langkahnya sama dengan uji Validitas, klik Kembali Ke Menu Utama kemudian klik Reliabilitasdan akan muncul tampilan seperti berikut: Gambar 3.6 Uji Reliabilitas Menggunakan ANATES 11 Ibid., h.229-230 Hasil olahan data yang diperoleh pada menu ini dengan menggunakan data penelitian adalah : Rata-rata nilai : 34,42 Simpangan baku : 5,32 Korelasi XY :0,65 Reliabilitas :0,78 Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, angka reliabilitas dalam tes ini adalah 0,78 berada diantara kisaran nilai 0,60 – 0,80, maka dari 8 butir soal yang valid, memiliki derajat reliabilitas baik. 3. Pengujian Taraf Kesukaran Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut menjaring banyak subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal yang tergolong mudah, sedang dan sukar. Berikut ini adalah pengujian tingkat kesukaran soal dengan menggunakan program ANATES : a klik Kembali Ke Menu Utama kemudian klik tingkat Kesukaran dan akan muncul tampilan seperti berikut: Gambar 3.7 Uji Taraf Kesukaran Menggunakan ANATES Berdasarkan hasil pengujian tigkat kesukaran dari 12 soal maka sebanyak 5 soal dengan kategori sangat mudah, 4 soal dengan kategori mudah dan 3 soal berkategori sedang. 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. 12 Di bawah ini adalah klasifikasi daya pembeda : Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Angka Indeks Diskriminasi Item klasifikasi Interpretasi Kurang dari 0,20 Poor Butir item yang bersangkutan daya pembedanya lemah sekali atau jelek, dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik. 0,20-0,40 Satisfactory Butir item yang bersangkutan telah memilki daya pembeda yang cukup sedang. 0,40-0,70 Good Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik 0,70-1,00 excellent Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali. Bertanda negatif - Butir item yang bersangkutan daya pembedanya negatif jelek sekali. Uji daya pembeda soal dengan menggunakan program ANATES : a klik Kembali Ke Menu Utama kemudian klik Daya Pembeda dan akan muncul tampilan seperti berikut: 12 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, , h. 385-386 Gambar 3.8 Uji Daya Pembeda Menggunakan Anates Berdasarkan gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa 83 10 butir dari 12 item yang diajukan dalam tes hasil belajar matematika yang dimaksud di atas memiliki daya pembeda soal yang baik dan sisanya yaitu 17 2 butir tergolong dalam kelompok item yang cukup baik.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan utuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Chi-kuadrat chi square. Pengujian normalitas data hasil penelitian denga menggunakan Chi-Square :

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

PENGARUH KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN JENIS MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HYPERTEXT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN.

0 0 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 1 20

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KUMONTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN PECAHAN.

2 4 26

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

1 17 35

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN.

0 1 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA BLOCK DIENES PADA SISWA TUNALARAS KELAS III DI SLB SURAKARTA.

0 1 9

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 0 10