Konsentrasi Pengenceran Larutan Terpilih pH Apriyantono et al. 1989

37 Langkah-langkah pengawetan mie basah matang sebagai berikut: 1 mie basah matang ditimbang sebanyak ± 10 gr untuk masing- masing pencelupan, 2 mie basah matang dicelupkan ke dalam 100 ml larutan pengawet selama ± 1 menit, 3 mie basah matang ditiriskan selama ± 3 menit, 4 mie basah matang dikemas dalam plastik HDPE kemudian dikemas untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari udara luar, 5 mie basah matang disimpan di suhu ruang untuk mengetahui daya awet, serta dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan yaitu analisis fisik pH, warna, tekstur, analisis kimia total asam tertitrasi, dan analisis mikrobiologi total plate count. Analisis ini dilakukan pada sampel mie basah matang setiap hari hingga sampel mengalami kerusakan. Analisis dilakukan dengan dua kali ulangan. Analisis sensori dan biaya dilakukan setelah mie basah matang dicelup ke larutan pengawet.

C. PERLAKUAN 1. Jenis Larutan Biang

A : hasil pencampuran asam asetat dengan ekstrak bawang putih yang dimaserasi menggunakan pelarut air E : hasil pencampuran asam asetat dengan ekstrak bawang putih yang dimaserasi menggunakan pelarut etanol

2. Konsentrasi Pengenceran Larutan Terpilih

K : Mie basah matang kontrol A 1 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi air yang diencerkan 5 dari larutan biang A 2 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi air yang diencerkan 10 dari larutan biang A 3 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi air yang diencerkan 15 dari larutan biang 38 E 1 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi etanol yang diencerkan 5 dari larutan biang E 2 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi etanol yang diencerkan 10 dari larutan biang E 3 : Larutan pengawet asam asetat : ekstrak bawang putih maserasi etanol yang diencerkan 15 dari larutan biang

D. PENGAMATAN 1. Total Mikroba Fardiaz 1992

Sebanyak 10 gram sampel yang ditimbang secara aseptik dimasukkan ke dalam plastik stomacher steril. Kemudian ditambahkan 90 ml larutan pengencer fisiologis NaCl lalu dihancurkan selama 1 menit. Sampel yang telah dihancurkan dengan stomacher kemudian dilakukan pengenceran hingga 10 -5 dan dilakukan pemupukan duplo pada tiap pengenceran. Penambahan media PCA cair untuk menguji total mikroba dan biarkan hingga media membeku. Setelah membeku, inkubasikan pada suhu 30 o C selama 2 hari dengan posisi terbalik. Setelah waktu inkubasi selesai, hitung koloni total dengan metode Harrigan seperti berikut. Keterangan : N: Total koloni per ml atau gram sampel C: Jumlah koloni dari semua cawan yang masuk batas perhitungan n 1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama n 2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua d: Tingkat pengenceran pertama saat mulai perhitungan Batas koloni yang dihitung : 25 – 250 cfu N = C [1 n 1 + 0.1 n 2 ] d 39

2. pH Apriyantono et al. 1989

Nilai pH mie basah matang diukur setiap hari dengan menggunakan pH meter. pH meter dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan buffer pH 4 dan 7. Sampel mie basah matang yang akan dianalisis terlebih dahulu ditimbang sebanyak 1 gram dan dicampur dengan aquades sebanyak 10 ml. Campuran ini dihancurkan kemudian dilakukan pengukuran pH.

3. Total Asam Tertitrasi Apriyantono et al. 1989