Ekstraksi Bawang Putih Metode Perebusan

46 untuk meningkatkan mutu ekstrak dengan menghindari adanya air dalam ekstrak Houghton et al. 1998. Oven vakum digunakan sebagai alat pengering untuk mencegah terjadinya perubahan dan kehilangan komponen kimia dari bawang putih yang terlalu banyak Oktora 2002.

2. Ekstraksi Bawang Putih Metode Perebusan

Metode perebusan dilakukan sebagai salah satu metode ekstraksi bawang putih berdasarkan alasan ekonomis. Apabila metode perebusan dapat menghasilkan ekstrak bawang putih yang mampu menutupi rasa asam dari cuka pasar saat proses pencampuran, maka metode ini dapat lebih mudah diaplikasikan ke masyarakat. Ekstraksi bawang putih metode perebusan dilakukan pada bawang putih segar dan bawang putih kering atau layu. Hasil ekstraksi kedua macam bawang putih tersebut ditunjukkan pada Tabel 14. Tabel 14 Ekstrak bawang putih metode perebusan Kondisi Bawang Putih Input gr Ekstrak ml pH Karakteristik Ekstrak Segar 100 370 6.15 Cairan berwarna putih kekuningan; bau bawang putih pekat Kering layu 100 320 6.13 Cairan berwarna putih kekuningan; bau bawang putih pekat Jumlah ekstrak bawang putih segar yang diperoleh 370 ml lebih banyak dibandingkan perolehan ekstrak bawang putih yang telah dijemur 320 ml. Proses pengeringan atau pelayuan dengan penjemuran mampu menguapkan air yang terkandung dalam bawang putih, sehingga bawang putih menjadi layu dan jumlah air dalam ekstrak menjadi berkurang. Sedangkan air yang terkandung dalam bawang putih segar ikut terekstrak dan memperbesar jumlah ekstrak yang didapat. Ekstrak bawang putih 47 segar maupun kering masing-masing merupakan cairan berwarna putih yang memiliki bau bawang putih yang pekat. pH kedua ekstrak tersebut yaitu 6.15 untuk ekstrak segar dan 6.13 untuk ekstrak kering. Hal ini sedikit berbeda dengan pernyataan Yohana 2007 yang menyatakan bahwa hasil perebusan bawang putih dengan perbandingan bawang : air sebesar 1:5 memiliki pH sebesar 6.71. Komponen aktif yang terekstrak dari bawang putih ini merupakan komponen yang bersifat larut air. Menurut Nagpurkar et al. 2000, komponen-komponen tersebut diantaranya senyawa turunan alisin yang larut air dan merupakan senyawa dari turunan sistein, yaitu S-alilsistein, S-alil merkaptosistein, dan S-metil sistein. Komponen larut air dari alisin lebih stabil dibandingkan komponen larut minyaknya.

3. Ekstraksi Bawang Putih Metode Maserasi Bertingkat