Uji Organoleptik Soekarto 1985 Uji Statistik Analisis Biaya Penyimpanan

41 Rumus untuk menghitung besarnya gaya tarik mie basah matang sebagai berikut.

6. Uji Organoleptik Soekarto 1985

Pengujian organoleptik terhadap mie basah matang terdiri dari pengujian terhadap aroma, rasa, tekstur, elongasi, dan overall. Uji yang dilakukan adalah uji rating hedonik terhadap 30 orang panelis. Sampel mie basah matang yang digunakan adalah sampel mie yang telah dicelup ke dalam larutan pengawet pada penelitian utama. Uji organoleptik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencelupan mie basah matang ke larutan pengawet terhadap tingkat penerimaan mie secara sensori oleh panelis. Skala hedonik yang digunakan menggunakan 5 titik dengan urutan meningkat menurut tingkat kesukaan, seperti ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10 Skala pengukuran uji hedonik Skor Penilaian 1 Tidak suka 2 Kurang suka 3 Netral 4 Suka 5 Sangat suka

7. Uji Statistik

Data hasil penelitian diolah secara statistik menggunakan program komputer statistik SPSS 13.0, untuk analisis ragam ANOVA Analysis of Variance dan Uji Duncan Duncan’s New Multiple Range Test. Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi data yang diperoleh. Gaya tarik = 2 gram x lebar kurva mm 42

8. Analisis Biaya

Analisis biaya dilakukan untuk mengetahui besar biaya yang diperlukan untuk membuat larutan pengawet dari ekstrak bawang putih dan asam asetat untuk produk mie basah matang. Pengujian terhadap analisis biaya ini dilakukan pada setiap batch.

9. Penyimpanan

Penyimpanan mie basah matang dilakukan pada kondisi suhu ruang selama minimal 4 hari dengan menggunakan kemasan plastik HDPE untuk melihat tingkat efektifitas dari masing-masing formula larutan pengawet. Mie basah matang disimpan dalam plastik HDPE agar mie tidak mengalami kontaminasi udara luar selama penyimpanan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN Pada penelitian pendahuluan dilakukan ekstraksi bawang putih dengan metode perebusan dan maserasi. Kedua metode ini dilakukan untuk menemukan metode terbaik dan terekonomis sehingga dapat diperoleh ekstrak bawang putih yang dapat membuat larutan pengawet memiliki pH ≤ 3 serta rasa tidak asam. Larutan pengawet pada penelitian ini merupakan campuran dari cuka pasar dan ekstrak bawang putih. Cuka pasar yang digunakan mengandung 25 asam asetat. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ferdiani 2008 yang menyebutkan bahwa mie basah matang yang dicelup ke dalam asam cuka 2 yang berasal dari cuka pasar mampu mempertahankan umur simpan selama 4 hari dengan biaya pengawetan yang efisien, yaitu Rp0.027kg mie basah matang atau sebesar Rp27gr mie basah matang. Namun asam cuka 2 belum dapat diaplikasikan ke masyarakat karena masih meninggalkan rasa dan aroma asam pada mie basah matang. Pencampuran dengan ekstrak bawang putih diharapkan dapat menutupi rasa dan aroma asam yang dimiliki cuka pasar.

1. Tahapan Pendahuluan pada Bawang Putih