Definisi Mie Jenis Mie

17 putih. Ekstraksi maserasi dengan pelarut air bersifat lebih ekonomis bila dibandingkan dengan ekstraksi maserasi air menggunakan pelarut lain. D. MIE BASAH MATANG

1. Definisi Mie

Mie basah merupakan produk makanan yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa panambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mie yang tidak dikeringkan Badan Standardisasi Nasional 1992. Syarat mutu mie basah dijelaskan dalam SNI 01-2987-1992, dapat dilihat pada Tabel 3. 18 Tabel 3 Syarat mutu mie basah SNI 01-2987-1992 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1. Keadaan : o Bau o Rasa o Warna - Normal Normal Normal 2. Kadar air bb 20-35 3. Kadar abu dihitung atas dasar bahan kering bb Maks. 3 4. Kadar protein N x 6.25 dihitung atas dasar bahan kering bb Min. 3 5. Bahan tambahan pangan o Boraks dan asam borat o Pewarna o Formalin - Tidak boleh ada Sesuai SNI-0222-M dan peraturan MenKes. No. 722Men.KesPerIX88 Tidak boleh ada 6. Cemaran logam : o Timbal Pb o Tembaga Cu o Seng Zn o Raksa Hg mgkg Maks. 1.0 Maks. 10.0 Maks. 40.0 Maks. 0.05 7. Arsen As mgkg Maks. 0.05 8. Cemaran mikroba : o Angka lempeng total o E. coli o kapang Kolonig APMg Kolonig Maks. 1.0 x 10 6 Maks. 10 Maks. 1.0 x 10 4 19

2. Jenis Mie

Berdasarkan kadar air dan tahap pengolahannya, mie dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu : 1 mie basah dengan kadar air 52, adalah mie mentah yang sebelum dipasarkan mengalami perebusan dalam air mendidih dahulu, contohnya adalah mie kuning 2 mie mentahsegar dengan kadar air 35 yang dibuat langsung dari proses pemotongan lembaran adonan, contohnya adalah mie ayam 3 mie goreng, adalah mie mentah yang sebelum dipasarkan digoreng terlebih dahulu, 4 mie kering dengan kadar air 10, adalah mie mentah yang langsung dikeringkan, contohnya adalah mie telor dan 5 mie instan mie siap hidang, yang di Jepang disebut sokusekimen, adalah mie mentah yang mengalami pengukusan dan dikeringkan sehingga menjadi mie instan kering atau digoreng sehingga menjadi mie instan goreng Winarno et al. 1994. Menurut Pagani 1985, berdasarkan ukuran diameternya mie dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1 spaghetti, dengan diameter 0.11-0.27 inci, 2 mie, dengan diameter 0.07-0.125 inci, dan 3 vermiselli, dengan diameter 0.04 inci. Sedangkan berdasarkan bahan baku pembuatannya mie digolongkan menjadi dua macam, yaitu : 1 mie tepung, terutama tepung terigu, dan 2 mie transparan transparence noodle dari bahan pati, misalnya soun dan bihun. Mie basah dengan bahan baku tepung terigu dapat digolongkan dalam dua kategori berdasarkan cara pembuatannya, yaitu mie basah matang dan mie basah mentah. Mie basah mentah tidak mengalami proses perebusan dan penambahan minyak dengan kadar airnya berkisar 35, sedangkan mie basah matang mengalami proses perebusan dan penambahan minyak sehingga kadar airnya menjadi 52 Astawan 2005. Menurut Miskelly 1996, mie basah dapat dibagi menjadi dua berdasarkan warnanya yaitu white salted noodles dan yellow alkaline noodles. Warna alami pada mie basah disebabkan oleh senyawa flavon yang terkandung dalam tepung dan pengaruh penambahan garam alkali. White salted noodles adalah mie yang tidak ditambahkan garam alkali sehingga warnanya menjadi putih cerah. Sedangkan yellow alkaline noodles adalah mie yang mengalami 20 penambahan alkali sehingga warnanya menjadi kekuningan yellowness. Tabel 4 memperlihatkan komposisi nilai gizi mie basah matang. Tabel 4 Komposisi nilai gizi mie basah Zat Gizi Kandungan dalam Mie Basah Energi 86 kkal Protein 1 g Lemak 3 g Karbohidrat 14 g Kalsium 14 g Fosfor 13 g Besi 1 g Vitamin A 0 SI Vitamin B1 0 mg Vitamin C 0 mg Air 80 g Sumber: Direktorat Gizi Depkes 1979 Mie basah yang terdapat di Indonesia merupakan mie segar fresh noodles yang umum dikonsumsi dalam jangka waktu 24 jam. Setelah 24 jam mie tersebut mengalami diskolorasi yang cepat. Untuk memperpanjang umur simpannya hingga 3-5 hari dengan disimpan pada suhu 4 o C dalam refrigerator. Mie basah ini termasuk ke dalam jenis chinese wet noodles dengan penambahan garam alkali sehingga warnanya kuning khas, flavor basa, pH tinggi, dan tekstur yang baik Hou et al. 1998.

3. Pembuatan Mie Basah Matang