Hambatan Perkembangan Usaha Kecil Menengah

commit to user menghasilkan pendapatan yang tidak teratur, pemilik bahkan terkadang tidak mendapatkan profit.

e. Hambatan Perkembangan Usaha Kecil Menengah

Menurut pendapat Pandji Anoraga Djoko Sudantoko 2002: 231, menyatakan bahwa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh usaha kecil menengah antara lain : 1 Keterbatasan dana dan kemampuan yang mengakibatkan peluang ekspor tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh industri kecil. 2 Hambatan perkembangan industri kecil adalah modal kerja yang terbatas dan barang yang diproduksi kurang laku. 3 Kendala usaha kecil menengah dalam mengembangkan potensinya. 4 Pengetahuan dan kemampuan manajemen yang sangat lemah 5 Ketidakmampuan mengelola usaha dan kekurangan modal 6 Ketidakmampuan manajemen 7 Kendala pengembangan usaha kecil menengah dapat disebabkan faktor kemampuan yang bersifat alamiah mental dan budaya kerja, tingkat pendidikan SDM, keterbatasan keterampilan dan keahlian, keterbatasan modal dan informasi pasar. Sampai saat ini industri kecil belum memiliki bentuk organisasi yang mampu untuk menghadapi perubahan dengan cepat karena stuktur organisasi internalnya masih sederhana dan masih dominannya keterlibatan pemilik dalam segala kegiatan usaha. Untuk memperbaiki situasi tersebut diperlukan peningkatan kemampuan personil yaitu komunikasi, kerja kelompok, inovasi leadership dan kemampuan manajerial yaitu kepemimpinan dan penerapan manajemen fungsional serta gaya kerja, baik secara mutlak maupun tambahan dalam mencapai kompetitas secara spesifik maupun global. Kendala mendapatkan pendanaan disebabkan oleh tidak dimilikinya pembukuan dan catatan-catatan rugi atau laba serta penjualan dan kelengkapan administrasi secara umum, sehingga pihak pemberi dana mengalami kesulitan dalam menilai kekayaan usaha kecil menengah tersebut. commit to user

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian dari teori-teori atau temuan dari bahan penelitian lain yang turut mendasari penyusunan penelitian ini. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Patimatu Jahra 2002 di salah satu BMT di Kota Banjarmasin yang berjudul “Profil Usaha BMT Ukhuwah di Kota Banjarmasin” menyimpulkan bahwa BMT mempunyai andil yang sangat besar bagi pemberdayaan dan pengembangan usaha kecil. Keberadaan BMT di kota Banjarmasin sangat dirasakan oleh nasabahnya terutama dalam hal membantu pembiayaan modal usaha dan meningkatkan penghasilan dan kualitas hidup masyarakat semakin membaik. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Riski Agus Winarto 2005 di Bank Muamalat Cabang Surakarta yang berjudul “Pelaksanaan Prinsip Bagi Hasil Dalam Prosedur Penyaluran Dana untuk Produk Pembiayaan Mudharabah ” menyimpulkan bahwa Bank Muamalat Cabang Surakarta telah melaksanakan prinsip bagi hasil dalam prosedur penyaluran dana untuk produk pembiayaan mudharabah sesuai dengan syariah. Proses pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Cabang Surakarta melalui beberapa proses, diantaranya solitisasi, analisis, persetujuan, pencairan biaya, perhitungan bagi hasil, pembayaran angsuran dan monitoring. Pembiayaan mudharabah ini diutamakan kepada nasabah guna memberikan bantuan investasi atau modal kerja yang bersifat halal dan sesuai dengan syariah. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Narita Indriany 2006 di BMT An-Nuur Kutoarjo yang berjudul “Pengembangan Usaha Melalui Pembiayaan Mudharabah pada Usaha Kecil “ menyimpulkan bahwa dengan adanya pembiayaan mudharabah dapat meningkatkan kualitas ekonomi usaha kecil, menambah permodalan sehingga dapat melanjutkan usahanya dengan lancar,