commit to user 3 Kriteria usaha menengah adalah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
lebih besar daripada kekayaan bersih dan hasil penualan tahunan usaha kecil
c. Modal Usaha Kecil Menengah UKM
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan atau modal dasar maupun untuk langkah-langkah pengembangan
usahanya menurut Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko 2002, 228, yaitu ”Melalui kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal
ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagai laba Badan Hukum Milik Negara BUMN, hibah, dan jenis-
jenis pembiayaan lainnya”. Usaha Kecil dan Menengah dalam perkembangannya memiliki sasaran
utama, antara lain : 1
Meningkatkan pendapatan rakyat 2
Meningkatkan produksi pangan, barang, dan jasa. Khusus untuk pangan dengan cara membentuk stock pangan nasional yang ditunjang dengan
sistem distribusi modern. 3
Membangun skenario ekonomi berbasis IPTEK, dengan prioritas industri maju ditunjang industri ikutan lainnya.
4 Membina dan mengembangkan UKM kabupaten atau kota untuk
mewujudkan pengusaha lapisan menengah baru.
d. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil Menengah
Setiap usaha bisnis mengandung potensi benefit dan biaya, sedangkan usaha kecil memiliki beberapa potensi dan keunggulan kompetitif. Mengacu pada
pendapat dari Pandji Anogara Djoko Sudantoko 2002: 229 bahwa : 1
Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok dengan berbagai ragam bidang usaha.
commit to user 2
Usaha kecil beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada tingkat yang rendah.
3 Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya labor intensive
yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.
Kebanyakan usaha kecil menengah untuk memenuhi permintaan aggregate demand yang terjadi di daerah regionalnya. Bisa jadi orientasi produksi usaha
kecil menengah tidak terbatas pada orientasi produk melainkan sudah mencapai taraf orientasi konsumen. Untuk itu diperlukan suatu keputusan manajerial yang
menuntut kejelian tinggi. Dengan penyebaran usaha kecil menengah, minimal dapat menekan kesenjangan desa-kota dan mengatasi masalah urbanisasi.
Sebagian besar modal usaha kecil menengah terserap pada kebutuhan modal kerja. Karena yang dipertaruhkan kecil, implikasinya usaha kecil menengah memiliki
kebebasan yang tinggi untuk masuk atau keluar dari pasar. Dengan demikian, kegiatan produksi dapat dihentikan sewaktu-waktu jika kondisi perekonomian
yang dihadapi kurang menguntungkan. Konsekuensi lain dari rendahnya nilai aktiva tetap adalah mudah meng-up to date-kan produknya. Sebagai akibatnya
akan memiliki derajat imunitas yang tinggi terhadap gejolak perekonomian internasional.
Prosentase nilai tambah pada tenaga kerja usaha kecil menengah relatif tinggi. Dengan demikian, distribusi pendapatan dapat tercapai. Selain itu,
keunggulan lain dari usaha kecil menengah terdapat pada hubungan yang erat antara pemilik dengan karyawannya, sehingga jarang terjadi pemutusan hubungan
kerja PHK. Keadaan ini menunjukkan bahwa usaha kecil menengah memiliki fungsi sosial ekonomi.
Kelemahan usaha kecil menengah adalah investasi awal dapat saja mengalami kerugian. Beberapa resiko diluar kendali pemilik, seperti perubahan
mode, peraturan pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga kerja dapat menghambat kelancaran usaha. Beberapa usaha kecil menengah juga
commit to user menghasilkan pendapatan yang tidak teratur, pemilik bahkan terkadang tidak
mendapatkan profit.
e. Hambatan Perkembangan Usaha Kecil Menengah