Pembuatan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks Penentuan matriks alternatif strategi pengelolaan

limbah yang berasal dari kegiatan-kegaiatan rumah tangga, pertanian, maupun perikanan. Perairan yang tercemar akan menurunkan minat wisatawan untuk mengunjungi kawasan Situ Cikaret. Program kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan pengunjung tentang pentingnya menjaga lingkungan, dan diikuti dengan pembuatan peraturan dan tata tertib di sekitar kawasan Situ Cikaret.

c. Dampak dari aktivitas wisatawan terhadap keseimbangan dan keutuhan

kawasan Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas wisatawan terhadap keseimbangan dan keutuhan kawasan seperti sampah yang dapat menurunkan kualitas habitat dan biota, pencemaran air, serta dapat mengurangi nilai estetika. Hal ini menjadi faktor ancaman yang sangat berarti bagi kawasan Situ Cikaret sehingga diperlukan suatu strategi untuk meminimalisir ancaman tersebut.

4.6.2. Pembuatan matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks

External Factor Evaluation EFE Pembuatan matriks IFE dan EFE didahului dengan melakukan analisis terhadap ke dua faktor tersebut dengan menentukan tingkat kepentingan masing- masing faktor, kemudian dilakukan pembobotan berdasarkan tingkat kepentingannya Lampiran 9. Setelah dilakukan pembobotan dari faktor-faktor strategis IFE dan EFE, selanjutnya dilakukan penentuan peringkat rating dengan nilai antara 1-4 Lampiran 11. Perkalian antara bobot dan rating merupakan nilai skor dari faktor tersebut. Nilai total matriks IFE yang diperoleh adalah 2.43, nilai ini menunjukkan bahwa kekuatan faktor internal di kawasan Situ Cikaret lemah. Lemahnya faktor internal yang mempengaruhi kawasan Situ Cikaret untuk pengembangan kegiatan wisata antara lain di sebabkan karena beberapa kelemahan situ yaitu terdapatnya sumberdaya hayati yang tidak terawat, belum adanya instansi yang fokus pada pengelolaan wisata Situ Cikaret, sarana dan prasarana wisata belum memadai dan tata ruang kawasan yang kurang terencana. Perolehan nilai total matriks EFE adalah 2.33, nilai ini menunjukkan bahwa kekuatan faktor eksternal di kawasan Situ Cikaret juga lemah. Hal ini diungkapkan oleh David 2006 bahwa nilai total skor IFE dan EFE2.5 menunjukkan kondisi yang lemah. Lemahnya faktor eksternal yang mempengaruhi kawasan Situ Cikaret untuk pengembangan kegiatan wisata antara lain di sebabkan karena beberapa permasalahan situ yaitu ancaman pendangkalan dan sedimentasi, adanya pencemaran limbah domestik dan ancaman pengunjung terhadap keseimbangan dan keutuhan kawasan.

4.6.3. Penentuan matriks alternatif strategi pengelolaan

Penentuan matriks alternatif strategi pengelolaan dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT Lampiran 10. Setiap unsur SWOT yang ada saling dihubungkan untuk memperoleh beberapa alternatif strategi pengelolaan kawasan wisata air Situ Cikaret. Penentuan prioritas strategi pengelolaan kawasan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang saling terkait, nilai skor dari masing- masing strategi akan diurut dari nilai terbesar hingga nilai terkecil yang kemudian menjadi ranking. Ranking tertinggi yang diperoleh dari strategi pengelolaan tersebut kemudian akan menjadi prioritas pengelolaan. Strategi diperoleh berdasarkan hubungan SWOT yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada strategi S-O, menggunakan potensi yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi strategi S-T, mendapatkan keuntungan dari peluang untuk mengatasi kelemahan strategi W-O, dan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman strategi W-T Lampiran 11. Dari perolehan rangking tingkat pemilihan alternatif strategi yang diprioritaskan, maka diperoleh 14 alternatif strategi pengelolaan Situ Cikaret, sebagai berikut : 1. Pengoptimalkan potensi sumberdaya kawasan untuk kegiatan wisata berdasarkan analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan. 2. Perlu adanya lembaga yang berwenang penuh dalam pengelolaan, dan pengembangan potensi sumberdaya kawasan Situ Cikaret sebagai objek wisata. 3. Pihak pengelola membuat rancangan pola pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Situ Cikaret yang tidak bertentangan dengan kesesuaian dan daya dukung kawasan. 4. Mengoptimalkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian potensi kawasan dan menjamin keberlangsungan pengembangan kawasan Situ Cikaret untuk kegiatan wisata. 5. Letak kawasan yang strategis dapat memudahkan pengunjung untuk mengakses kawasan Situ Cikaret. 6. Instansi pengelola perlu melakukan pendampingan masyarakat dalam mengatasi pencemaran limbah domestik serta membuat peraturan tentang kapasitas maksimum limbah yang dapat ditampung oleh kawasan perairan Situ Cikaret agar potensi sumberdaya habitat, biota dan perikanan dapat tetap lestari. 7. Instansi pengelola melakukan pengawasan terhadap laju sedimentasi dan dilakukannya pengaturan debit air guna menjaga kualitas dan kelestarian sumberdaya air Situ Cikaret. 8. Mensosialisasikan mengenai prinsip dan konsep ekowisata kepada pengunjung, masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan Situ Cikaret. 9. Mengoptimalkan sarana dan prasarana Situ Cikaret untuk pengembangan pelatihan dan olahraga air. 10. Pencarian investor lokal untuk meningkatkan sarana dan prasarana wisata, perawatan dan perbaikan kondisi lingkungan guna menjaga keaslian dan kelestarian kawasan Situ Cikaret 11. Meningkatan sarana-prasarana dan pengaturan tata ruang kawasan yang sesuai dengan kondisi lingkungan dimana pegunjung dan masyarakat yang memanfaatkan kawasan dapat menjaga kelestarian dan keutuhan kawasan Situ Cikaret 12. Memperbaiki dan menata kawasan sekitar Situ Cikaret yang masih belum terawat, sehingga memiliki nilai estetika dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. 13. Melakukan koordinasi dan membuat Momerandum of Understanding MOU antara pihak-pihak instansi terkait tentang pihak instansti yang akan fokusterhadap pengelolaan kualitas air Situ Cikaret. 14. Memperkuat sistem pengelolaan dalam hal pemeliharaan keseimbangan dan keutuhan kawasan dari aktivitas wisatawan dengan cara pendisiplinan kegiatan wisatawan dan pengontrolan terhadap jumlah pengunjung sesuai dengan daya dukung kawasan.

4.7. Rencana Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan bagi Kegiatan