4.3.2.2. Parameter Kimia
a. Derajat Keasaman pH
Sebagian besar organisme akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pH sekitar 7-8.5 Effendi 2003. pH air Situ Cikaret berkisar antara 6-6.5
Tabel 17. Kisaran ini, masih berada dalam kisaran baku mutu bagi sarana rekreasi air dan perikanan menurut PP No.82 tahun 2001 yaitu antara 6-9. Nilai pH
cenderung menurun seiring meningkatnya kedalaman. Hal ini diduga akibat tingginya proses dekomposisi bahan anorganik yang menghasilkan ion hidrogen
penyebab kemasaman pada bagian dasar perairan. Jika konsentrasi ion hidrogen terlalu tinggi atau terlalu rendah, organisme akuatik tidak mungkin mencapai
pertumbuhan yang maksimum Moriber 1974 in Sari 2009. Toleransi organisme perairan terhadap pH dipengaruhi banyak faktor seperti temperatur, konsentrasi
oksigen terlarut, alkalinitas, kandungan kation dan anion serta jenis dan stadia hidup biota Syukri 2001.
b. Oksigen terlarut Dissolved OxygenDO
Oksigen terlarut adalah salah satu parameter paling mendasar di perairan karena mempengaruhi kehidupan organisme akuatik. Oksigen terlarut di Situ Cikaret
berkisar antara 4-5.6 Tabel 17. Bila dibandingkan dengan batas minimun kadar oksigen terlarut menurut PP No. 82 Tahun 2001 klas 2 yaitu 4 mgl maka kisaran
tersebut masih sesuai bagi pengelolaan Situ Cikaret sebagai objek wisata air dan kegiatan perikanan karena tidak membahayakan bagi organisme akuatik seperti ikan.
c. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi Biochemical Oxygen DemandBOD
Nilai BOD dapat menunjukan banyaknya bahan organik yang dapat dioksidasi oleh mikroorganisme yang terkandung di suatu perairan. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan diperoleh nilai BOD berkisar antara 0.27-2.1 mgl. Nilai BOD tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu sebesar 2.1 mgl, hal ini diduga karena
adanya masukkan bahan organik yang berasal dari inlet Sungai Playangan yang membawa limbah rumah tangga dan pertanian serta terdapat juga buangan limbah
dari pabrik botol. Sedangkan nilai terendah terdapat di stasiun 1 yaitu sebesar 0.27 mgl. Kandungan BOD di perairan Situ Cikaret berada di bawah ambang batas PP
No.82 tahun 2001 klas 2 yaitu maksimum 3 mgl. Hal ini berarti, Situ Cikaret masih sesuai peruntukkannya bagi sarana rekreasi air dan perikanan. Menurut Jeffries
Mills 1996 in Effendi 2003, perairan alami memiliki nilai BOD antara 0.5-7.0 mgl sehingga Situ Cikaret masih sesuai bagi pertumbuhan organisme perairan.
4.3.3. Sumberdaya Morfometri dan Habitat
4.3.3.1.Morfometri
Morfometri merupakan suatu metode pengukuran dan analisa secara kuantitatif dimensi-dimensi fisik suatu badan perairan. Parameter morfologi Situ
Cikaret yang di ukur adalah dimensi permukaan surface dimention dan dimensi bawah permukaan subsurface dimention. Situ Cikaret memiliki luas permukaan
perairan sebesar ± 10.53 ha, dengan panjang maksimum ± 960 m, dan lebar maksimum ± 620 m. Panjang garis keliling pantai dari Situ Cikaret adalah ± 5020
m.Untuk dimensi bawah permukaan didapatkan kedalaman maksimum Situ Cikaret adalah ± 5.20 m, serta Situ Cikaret berada pada ketinggian 125 m dari permukaan
laut. Peta kedalaman situ disajikan pada lampiran 4.
4.3.3.2. Kondisi Habitat
Kondisi habitat Situ Cikaret terdiri atas habitat daratan dan habitat perairan. Habitat daratan pada umunya merupakan kawasan pepohonan, semak-
semak, rerumputan, dan juga terdapat kebun Situ Cikaret, sedangkan habitat perairan merupakan kawasan perairan tergenang dengan arus yang cenderung stagnan dan
dihuni oleh beberapa jenis organisme akuatik. Kondisi habitat Situ Cikaret secara keseluruhan menunjukan suatu kondisi yang kurang terawat dengan baik. Hal ini
ditandai dengan banyaknya dijumpai sampah baik sampah organik maupun anorganik yang terdapat dipinggir maupun di dalam perairan situ. Selain terdapatnya
sampah yang berpotensi merusak habitat dan mengurangi nilai estetika situ, juga terdapat masukan limbah dari perumahan yang terdapat disekitar situ, limbah dari
kegiatan perikanan dan buangan limbah pabrik botol Gambar 5. Pada musim kemarau perairan ini mengalami kondisi yang cukup kritis
seperti sedimentasi dan kekeringan yang menyebabkan keruhnya perairan Situ Cikaret. Sedimentasi dapat terjadi akibat dari masukan air dari Sungai Playangn dan
Sungai Kebantenan yang membawa sedimen atau limbah rumah tangga yang
kemudian mengendap di lingkungan perairan Situ Cikaret, sedangkan kekeringan
dapat terjadi karena pemanfaatan perairan Situ Cikaret yang dilakukan secara terus- menerus sebagai sarana irigasi dan pengairan.
Sedimentasi Lingkungan yang tidak terawat
Limbah pabrik botol Limbah rumah tangga
Limbah kegiatan perikanan Sampah
Gambar 5. Kondisi lingkungan Situ Cikaret Sumber foto : Dokumentasi pribadi
4.3.4. Potensi Bentang Alam Pemandangan
Pemandangan yang berada di sekitar kawasan wisata Situ Cikaret merupakan salah satu potensi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan. Situ Cikaret memiliki
nilai estetika yang cukup menarik, terutama pada saat kondisi muka air sedang tinggi yaitu pada musin hujan, dimana air akan terlihat lebih jernih sehingga menimbulkan
kesan yang indah, sejuk dan nyaman untuk dinikmati. Keindahan Situ Cikaret ini dapat didukung dengan potensi sumberdaya alam yang ada disekitarnya seperti
vegetasinya tepi situ serta pemandangan perhutanan yang terdapat disekelilingnya yang dihuni oleh vegetasi pohon kelapa, pohon palem kuning dan teratai.
Pemandangan Situ Cikaret ini akan terlihat lebih indah jika dinikmati dari beberapa view point dimana situ dapat terlihat dari berbagai sudut Gambar 6
seperti dari arah jalan raya VP1 yang merupakan view point utama sehingga kita dapat melihat Situ Cikaret secara keseluruhan menjadi pemandangan yang sangat
indah dan nyaman serta akan terlihat juga pemandangan berupa hamparan perhutanan yang luas dengan vegetasi dominan berupa vegetasi pohon kelapa, dari
arah outlet situ cikaret VP2 akan terlihat kawasan yang biasa digunakan masyarakat untuk memancing, dan akan terlihat hamparan rerumputan serta vegetasi
pohon angsana, dari arah utara situ yaitu daerah memancing ikan dan perkantoran VP3 akan terlihat kawasan warung makan dan pepohonan yang cukup rindang,
dari gazebo atau tempat duduk beristirahat VP4 dengan pemandangan kearah jalan raya, dari arah selatan situ yaitu daerah warung makan VP5 akan terlihat taman
buatan Situ Cikaret, lalu yang terakhir dari arah taman buatan Situ Cikaret VP6 akan terlihat daerah perkebunan dan fasilitas sarana hiburan Gambar 6.
VP 1 VP 2
VP 3 VP 4
VP 5 VP 6
Gambar 6. View point di Situ Cikaret Sumber foto : Dokumentasi pribadi
4.3.5. Sumberdaya Manusia
Situ Cikaret merupakan kawasan perairan yang terletak disamping jalan Raya Cikaret, Kecamatan Cibinong. Situ Cikaret dikelilingi oleh perkantoran,
perhutanan dan juga diliputi oleh berbagai kegiatan wisatawan yang berkunjung, dan masyarakat sekitarnya. Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah sumberdaya
manusia yang berada di sekitar situ yang baik secara langsung maupun tidak langsung memanfaatkan kawasan serta berperan penting dalam pengembangan
kawasan. Sumberdaya manusia tersebut terdiri atas masyarakat, dan pengunjung yang berperan penting dalam pengelolaan kawasan yang berkelanjutan.
4.3.5.1. Karakteristik Responden
Komposisi responden pengunjung terdiri atas 43 berjenis kelamin perempuan dan 57 berjenis kelamin laki-laki, sedangkan responden masyarakat
terdiri atas 93 berjenis kelamin laki-laki dan 7 berjenis kelamin perempuan Gambar 7. Persentase hasil contoh responden memperlihatkan bahwa responden
laki-laki lebih mendominasi, hal ini dikarenakan responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih mudah untuk ditemui di sekitar kawasan Situ Cikaret dan rata-rata
beraktivitas di sekitar situ seperti berdagang, memancing dan berkerja di perkantoran yang dekat dengan Situ Cikaret, serta lebih mudah berkomunikasi dan
mengetahui tentang situ.
Gambar 7. Komposisi jenis kelamin responden
Pengembangan kawasan Situ Cikaret sebagai tempat wisata memerlukan dukungan masyarakat yang terdiri atas masyarakat sekitar dan pengunjung kawasan
wisata. Sebagian besar pengunjung berumur 20-30 tahun dengan persentase 53 sedangkan yang berumur dibawah 20 tahun adalah 7, dan lainnya sebanyak 40
berumur diatas 30 tahun. Dari data masyarakat diperoleh 57 masyarakat berumur diatas 30 tahun, 27 berumur 20-30 tahun dan sisanya yaitu 17 berumur dibawah
20 tahun Gambar 8. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Situ Cikaret termasuk
kedalam usia produktif untuk bekerja yaitu usia lebih dari 30 tahun.
Gambar 8. Kelompok umur pengunjung dan masyarakat Situ Cikaret Tingkat pendidikan responden ditentukan oleh pendidikan formal yang
pernah diikuti sesuai ijazah terakhir. Pendidikan dapat menunjang kualitas sumberdaya manusia, sehingga kemampuannya dapat bermanfaat dalam
pengembangan kawasan wisata Situ Cikaret. Tingkat pendidikan pengunjung 47 merupakan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, 33 merupakan lulusan
Diploma 3 D3 dan Sarjana S1, 13 merupakan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, dan sisanya sebanyak 7 merupakan lulusan Sekolah
Dasar SD. Sedangkan tingkat pendidikan masyarakat sekitar Situ Cikaret 53 lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, 27 lulusan Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama SLTP, 17 lulusan Sekolah Dasar SD, dan hanya 3 dari responden masyarakat yang merupakan lulusan Diploma 3 D3 dan Sarjana S1
Gambar 9.
Gambar 9. Tingkat pendidikan pengunjung dan masyarakat Situ Cikaret
Pada umumnya masyarakat sekitar Situ Cikaret memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dengan persentase 53, 17 masyarakat sebagai pedagang, 10
masyarakat masih berstatus pelajar, 10 sebagai pengangguran, dan 7 sebagai PNS, sedangkan sisanya memiliki pekerjaan tidak tetap Gambar 10. Rata-rata
semua masyarakat di sekitar Situ Cikaret bekerja sebagai wiraswasta, namun masih terdapat banyak juga pengangguran. Pengoptimalan kegiatan wisata di Situ Cikaret
diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Komposisi jenis pekerjaan pengunjung Situ Cikaret terdiri atas karyawan sebanyak 40, mahasiswapelajar sebanyak 23, 17 adalah wiraswasta, 13
sebagai ibu rumah tangga, dan sisanya 7 tidak memiliki pekerjaan Gamber 10. Baik masyarakat maupun pegunjung sangat berharap agar pengembangan kawasan
wisata Situ Cikaret dilakukan seoptimal mungkin, agar dapat meningkatkan peluang pekerjaan dan meningkatkan jumlah pengunjung.
Gambar 10. Tingkat pekerjaan pengunjung dan masyarakat Situ Cikaret.
Pekerjaan masyarakat berpengaruh terhadap tingkat penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Situ Cikaret yang telah bekerja pada
umumnya berpenghasilan di bawah Rp.500.000,00 perbulan yaitu sebesar 39, 38 masyarakat memiliki penghasilan Rp.1.000.000,00-Rp.2.000.000,00, dan 19
masyarakat berpenghasilan Rp.500.000,00-Rp.1.000.000,00 perbulan, sedangkan sisanya sebanyak 4 masyarakat memiliki penghasilan lebih dari Rp.2.000.000,00
perbulan. Penghasilan pengunjung Situ Cikaret termasuk sedang karena berdasarkan wawancara 40 responden pengunjung berpenghasilan sekitar Rp.500.000,00-
Rp.1.000.000,00 perbulan, dan sebanyak 30 pengunjung memiliki penghasilan sebesar Rp.1.000.000,00-Rp.2.000.000,00 sedangkan 17 pengunjung belum
berpenghasilan, 13 pengunjung berpenghasilan dibawah Rp.500.000,00 perbulan. Gambar 11.
Gambar 11. Tingkat penghasilan pengunjung dan masyarakat Situ Cikaret
Tingkat penghasilan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Situ Cikaret, baik yang secara langsung memanfaatkan Situ Cikaret, maupun masyarakat luar
yang memanfaatkan situ, memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan kawasan wisata Situ Cikaret karena penghasilan masyarakat akan menggambarkan
kesejahteraan suatu daerah. Semakin tinggi penghasilan suatu masyarakat maka semakin tinggi pula kualitas kesejahteraan masyarakatnya. Masyarakat yang
berkualitas akan menjadi kekuatan dalam pengembangan kawasan Situ Cikaret sebagai suatu objek wisata yang tetap lestari dan berkelanjutan.
4.3.5.2. Pengetahuan Responden Tentang Situ Cikaret
Responden umumnya mengetahui keberadaan kawasan Situ Cikaret yang berada di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengetahuan responden terhadap
Situ Cikaret dapat dilihat dari jumlah responden yang tahu adanya kawasan Situ Cikaret, fungsi Situ Cikaret, kelestarian kawasan Situ Cikaret serta aktifitas yang
pernah dilakukan. Responden masyarakat dan pengunjung Situ Cikaret 100 mengatakan tahu tentang Situ Cikaret Gambar 12. Posisi Situ Cikaret yang
strategis yang terletak di samping jalan Raya Cikaret memiliki daya tarik pemandangan dan suasana yang nyaman menjadikan kawasan ini sebagai salah satu
alternatif wisata, seperti liburan keluarga, baik bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung dari luar kawasan. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan
bagi pengembangan kawasan wisata Situ Cikaret, dimana keberadaan pengunjung menjadi suatu respon positif bagi keberadaan kawasan Situ Cikaret yang berada di
Kecamatan Cibinong.
Gambar 12. Pengetahuan responden tentang kawasan Situ Cikaret
Situ Cikaret memiliki potensi sumberdaya dan habitat yang asri dan lestari. Potensi tersebut merupakan peluang bagi pengembangan kawasan Situ Cikaret untuk
kegiatan wisata. Pengetahuan responden mengenai kelestarian Situ Cikaret dibutuhkan untuk melihat sejauh mana masyarakat dan pengunjung mengetahui
tentang kondisi kawasan perairan Situ Cikaret dan melihat persepsi masyarakat mengenai kelestarian Situ Cikaret. Sebagian besar responden masyarakat
mengatakan bahwa kelestarian Situ Cikaret saat ini barada pada kondisi yang baik yaitu dengan persentase 57 dan 43 responden masyarakat mengatakan bahwa
kondisi kelestarian Situ Cikaret tidak baik Gambar 13. Sedangkan responden pengunjung, 67 mengatakan bahwa kelestarian Situ Cikaret berada dalam kondisi
yang tidak baik dan 33 pengunjung mengatakan baik. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan pengunjung memiliki pandangan yang berbeda tentang kelestarian
kawasan Situ Cikaret, hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengelolaan terhadap kawasan sehingga potensi sumberdaya yang ada tidak terawat dengan baik.
Rencana kegiatan pengembangan kawasan Situ Cikaret sebagai tempat wisata
diharapkan dapat melakukan pengelolaan yang baik terhadap kawasan sehingga potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal dan terkendali.
Gambar 13. Persepsi responden tentang kelestarian Situ Cikaret
4.3.5.3. Kegiatan Pemanfaatan yang dilakukan Responden
Salah satu alasan dilakukannya penelitian mengenai pengembangan kawasan Situ Cikaret sebagai objek wisata adalah banyaknya potensi sumberdaya alam yang
belum dimanfaatkan dengan optimal. Beberapa kegiatan pemanfaatan yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pengunjung sekitar belum diikuti dengan peraturan-
peraturan dan etika pemanfaatan sumberdaya alam. Hal ini disebabkan karena belum adanya instansi yang fokus terhadap pengelolaan kawasan tersebut.
Kawasan Situ Cikaret yang memiliki luas perairan 10.53 ha memiliki sumberdaya ikan yang beragam, sehingga 37 masyarakat sekitar situ mengatakan
bahwa kegaiatan pemanfaatan yang sering dilakuan adalah menangkap ikan dan memancing. Dikarenakan pemandangan Situ Cikaret sangat indah dan memiliki
udara yang sejuk maka sebanyak 33 masayarakat tertarik menikamati pemandangan situ, dan duduk-duduk santai bersama keluarga. Lalu 20 masyarakat
melakukan kegiatan berdagang sebagai mata pencahariannya, sedangkan sisanya sebanyak 10 masyarakat mengaku melakukan kegiatan sebagai tukang pakrir dan
satpam. Selain masyarakat, pengunjung Situ Cikaret juga seringkali melakukan
kegiatan pemanfaatan di sekitar kawasan situ. Responden pengunjung sebanyak 40 tertarik untuk memanfaatkan Situ Cikaret sebagai salah satu alternatif objek
wisata alam yaitu dengan menikmati pemandangan dan duduk-duduk santai bersama keluarga. Selain itu, 20 pengunjung memanfaatkan situ sebagai tempat
piknik, tempat makan-makan dan berfoto-foto sedangkan 27 pengunjung tertarik
untuk melakukan kegiatan memancing ikan, dan sisanya sebanyak 13 pengunjung melakukan kegiatan pemanfaatan berupa survey dan penelitian Gambar 14.
Gambar 14. Kegiatan pemanfatan yang dilakukan responden di kawasan wisata Situ Cikaret
4.3.5.4. Pengetahuan Responden Tentang Wisata
Pengetahuan responden tentang wisata perlu diketahui untuk melihat sejauh mana pengunjung dan masyarakat mengerti tentang wisata. Hal ini perlu diketahui
dalam menyusun suatu rencana pengembangan kawasan, karena kegiatan wisata tidak hanya terkait dengan rekreasi dan senang-senang, namun juga mengkaji
masalah ekosistem dan sumberdaya alam. Berdasarkan hasil wawancara, responden pengunjung 100 mengerti tentang wisata sedangkan responden masyarakat 97
mengatakan mengerti sedangkan 3 mengatakan tidak tahu Gambar 15. Pengetahuan responden tentang wisata dibutuhkan dalam pengelolaan kawasan Situ
Cikaret untuk menjaga keberlangsungan kegiatan pengembangan.
Gambar 15. Tingkat pengetahuan responden tentang wisata
4.3.5.5. Persepsi responden terhadap Situ Cikaret
Persepsi tentang Situ Cikaret merupakan suatu pendapat atau penilaian tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh berdasarkan
informasi-informasi tentang Situ Cikaret. Persepsi responden tentang Situ Cikaret
diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya yang ada serta jenis permasalahan yang pernah atau sedang dialami situ saat ini. Persepsi responden dapat mengenai
keindahan, kondisi air, kenyamanan, aksesibilitas, pelayanan, dan fasilitas. Persepsi responden akan dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pelestarian dan
pengembangan kawasan wisata Situ Cikaret.
a. Keindahan Situ Cikaret
Situ Cikaret merupakan kawasan perairan yang masih bernuansa alami. Sebelah timur situ terdapat kawasan perhutanan yang cukup luas dengan pohon-
pohon yang rindang menjadikan Situ Cikaret memiliki pemandangan yang indah dan alami. Persepsi pengunjung mengenai potensi keindahan Situ Cikaret diperlukan
untuk memprediksi tingkat ketertarikan pengunjung terhadap situ sebagai objek wisata dari segi penampakan visual. Sebagian besar pengunjung mengatakan bahwa
Situ Cikaret cukup indah dengan presentase 68, sedangkan 16 pengunjung mengatakan bahwa Situ Cikaret kurang indah dan 10 lainya pengunjung
berpendapat bahwa Situ Cikaret memiliki potensi yang sangat indah dan 6 pengunjung mengatakan Situ Cikaret indah.
Masyarakat yang berada di sekitar kawasan Situ Cikaret seringkali terlibat dalam pemanfaatan situ diantaranya seperti kegiatam memancing, refreshing,
liburan keluarga dan bahkan sebagai sumber mata pencaharian. Salah satu alasan dari masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut di sekitar kawasan
perairan Situ Cikaret adalah karena kesejukan, kenyamanan dan keindahan kawasan tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa sebanyak 67 responden masyarakat
mengatakan bahwa Situ Cikaret memiliki potensi keindahan yang cukup indah, namun hanya 20 mayarakat yang mengatakan bahwa Situ Cikaret indah,
sedangkan 10 masyarakat mengatakan bahwa Situ Cikaret sangat indah dan 3 lainnya masyarakat mengatakan bahwa Situ Cikaret kurang indah. Hal ini dapat
disebabkan karena penilaian visual masyarakat terhadap kawasan yang terlihat kotor
dan kurang terawat. Masukan sampah dan limbah dari berbagai kegiatan yang ada disekitarnya mengakibatkan berkurangnya nilai estetika kawasan ini Gambar 16.
Gambar 16. Persepsi responden terhadap keindahan Situ Cikaret.
b. Kondisi air Situ Cikaret