adanya bahan organik dan bahan anorganik; karena keberadaan plankton, humus, dan ion-ion logam misalnya besi dan mangan, serta bahan-bahan lain Effendi
2003. Parameter kimia yang dianalisis antara lain: DO, BOD, dan pH. Oksigen
Terlarut Dissolved OxygenDO adalah gas oksigen terlarut dalam air. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan
air dan difusi udara APHA 1992 in Effendi 2003. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi Biochemical Oxygen DemandBOD merupakan gambaran secara
tak langsung kadar bahan organik adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air
Davis Cornwell 1991 in Effendi 2003. Dengan kata lain BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba aerob yang terdapat pada botol
BOD yang diinkubasi pada suhu sekitar 20 selama 5 hari dalam keadaan tanpa
cahaya Boyd 1988 in Effendi 2003. Tebbut 1992 in Effendi 2003 menyatakan bahwa pH hanya
menggambarkan ion hidrogen. Mackereth et al. 1989 in Effendi 2003 berpendapat bahwa pH juga berkaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas.
Semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin sedikit kadar karbondioksida bebas. Larutan asam pH rendah bersifat korosif. Nilai pH
dapat menunjukkan kualitas perairan sebagai lingkungan hidup, walaupun perairan itu tergantung pula dari berbagai faktor lain. Parameter biologi yang
dianalisis adalah kesuburan suatu perairan situ dengan melihat kelimpahan plankton dan biota yang hidup di kawasan perairan.
2.3. Ruang Lingkup Pariwisata dan Ekowisata
2.3.1. Pariwisata
Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain Damanik 2006.
Pariwisata dapat juga diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, melainkan untuk menikmati perjalanan Islami 2003. Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan
sumberdaya alam yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk kepentingan wisata dikenal juga dengan pariwisata
Yulianda 2007.
Dalam UU No 9 tahun 1990 Damanik 2006 in Rahmawati 2009,
beberapa istilah yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata antara lain :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata. 5.
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. 6.
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. 7.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Menurut Munasef 1995 in Sulaksmi 2007, kegiatan pariwisata terdiri dari tiga unsur, diantaranya :
1. Manusia man yang merupakan orang yang melakukan perjalanan dengan
maksud menikmati keindahan dari suatu tempat alam. 2.
Ruang space yang merupakan daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan.
3. Waktu time yang merupakan waktu yang digunakan selama dalam perjalanan
dan tinggal di daerah tujuan wisata. Kelly 1996 in Sulaksmi 2007 menyatakan klasifikasi bentuk wisata
yang dikembangkan berdasarkan pada bentuk utama atraksi atau daya tariknya yang kemudian ditekankan pada pemasarannya. Bentuk wisata tersebut antara
lain : ekowisata ecotourism, wisata alam nature tourism, wisata petualangan adventure tourism, wisata berdasarkan waktu gateway and stay dan wisata
budaya cultural tourism. Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan
pariwisata yang berkelanjutan yaitu Soemarwoto 2004 in Sari 2009: 1.
Terpeliharanya proses ekologi yang esensial 2.
Tersedianya sumberdaya yang cukup 3.
Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai
2.3.2.
Ekowisata
Istilah ekowisata pertama kali diperkenalkan oleh Hector Cebalos- Lascurian pada tahun 1983 yang mendefinisikan ekowisata sebagai perjalanan ke
daerah-daerah yang lingkungan alamnya masih asli atau relatif masih sedikit sekali terganggu untuk tujuan mempelajari, mengagumi dan bersenang-senang
sambil menikmati pemandangan dengan berbagai tanaman dan hewan liar serta mengamati budaya setempat Fennel 2005. Goodwinn 1996 in Fennel 2005,
menyatakan bahwa ekowisata adalah wisata alam yang berdampak rendah yang berkonstribusi langsung pada pemeliharaan spesies dan habitat baik secara
langsung melalui konservasi danatau secara tidak langsung melalui penyediaan pendapatan bagi masyarakat lokal dan melindungi wilayah warisan satwa sebagai
sumber pendapatan. Sedangkan Clark 1996, menyatakan bahwa ekowisata merupakan kontrol pembangunan yang diperlukan berdasarkan daya dukung
untuk menjamin sumberdaya alam agar tidak dimanfaatkan berlebihan oleh pengunjung. Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai bentuk baru dari
perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata Eplerwood 1999 in Fandeli 2000.
Sumberdaya ekowisata terdiri atas sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dapat diintegrasikan menjadi komponen terpadu bagi pemanfaatan
wisata. Berdasarkan konsep pemanfaatan, wisata dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu Fandeli 2000 in Yulianda 2007 :
a. Wisata alam nature tourism, merupakan aktivitas wisata yang ditujukan pada
pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya.
b. Wisata budaya cultural tourism, merupakan wisata dengan kekayaan budaya
sebagai obyek wisata dengan penekanan pada aspek pendidikan. c.
Ekowisata Ecotourism, green tourism atau alternative tourism, merupakan wisata berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan
perlindungan sumberdaya alamlingkungan dan industri kepariwisataan.
2.4. Konsep dan Prinsip Pengembangan Ekowisata