Lokasi Penelitian Variabel Penelitian

2 Siswa belum mendapatkan materi kalor dan konservasi energi. 3 Dalam pelaksanaan pengajarannya, siswa diajar dengan guru, kurikulum, media, dan jumlah jam pelajaran yang sama.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010: 174. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama. Salah satu kelas bertindak sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelas lainnya sebagai kelompok kontrol. Setelah dilakukan analisis tahap awal yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji anava, anggota populasi normal dan memiliki sebaran homogen, sehingga memenuhi syarat untuk diambil sampel secara cluster random sampling. Pemilihan sampel dilakukan dengan mengambil salah dua dari tiga buah gulungan kertas yang masing-masing bertuliskan anggota populasi yaitu kelas X-2, X-3, dan X-4. Didapatkan kelas X-4 sebagai kelompok eksperimen dan X-2 sebagai kelompok kontrol.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi, 2006: 118. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1 Variabel bebas yaitu pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran Ae sop’s berbantuan Guidance Worksheet pada kelompok 32 eksperimen dan pembelajaran menggunakan metode konvensional pada kelompok kontrol. 2 Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep kalor dan konservasi energi dan sikap ilmiah siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol semester genap MAN 1 Purwokerto. Instrumen yang digunakan untuk menilai pemahaman konsep siswa adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda beralasan rentang C1 sampai C6 sesuai revisi taksonomi Bloom tahun 2002. Pemahaman konsep yang dinilai terdiri dari enam tingkatan yaitu 1 Remember, 2 Understand, 3 Apply, 4 Analze, 5 Evaluate dan 6 Create. Penilaian pemahaman konsep menggunakan soal pretes dan postes yang dapat dilihat pada Lampiran 15. Instrumen yang digunakan untuk menilai sikap ilmiah adalah lembar pengamatan sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah. Aspek sikap ilmiah yang dinilai terdiri dari tujuh aspek yaitu: sikap ingin tahu, respek terhadap datafakta, berpikir kritis, penemuan dan kreativitas, berpikiran terbukan dan kerjasama, ketekunan, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Untuk melengkapi data lembar pengamatan sikap ilmiah digunakan angket sikap ilmiah yang diisi langsung oleh siswa bersamaan dengan lembar pretes dan postes diberikan. Lembar pengamatan dan angket sikap ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 6 sampai 8.

3.4 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experimental Design dengan rancangan Pretest and Postets Control Group Design, dua kelompok diberi soal pretes dan postes pemahaman konsep untuk mengetahui keadaan awal dan akhir, adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kontrol tidak berbeda secara signifikan. Tabel 3.2 Desain penelitian Pretes-Postes Control Group Design kelompok Pretes Perlakuan Postes I X II Y Keterangan: I = Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran dengan Aktivitas Ae sop’s berbantuan Guidance Worksheet. II = Kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. X = Pembelajaran dengan Aktivitas Ae sop’s berbantuan Guidance Worksheet. Y = Pembelajaran dengan metode konvensional metode yang digunakan guru mitra. O 1 dan O 3 = Keadaan sebelum diberi perlakuan pretes. O 2 dan O 4 = Keadaan setelah diberi perlakuan postes. Sikap ilmiah awal siswa diperoleh dengan mengamati sikap ilmiah siswa melalui lembar pengamatan setelah pelaksanaan pretes, yaitu ketika siswa diberikan pengenalan secara garis besar materi kalor dan konservasi energi. Sikap ilmiah akhir siswa diperoleh dengan mengamati sikap ilmiah siswa melalui lembar pengamatan pada setiap proses pembelajaran. Selain itu, untuk melengkapi data sikap ilmiah lembar pengamatan digunakan angket sikap ilmiah.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARANKONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X

0 15 148

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Siswa Kelas VIII Semester G

0 4 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LEMBAR Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi D

0 3 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Aktivitas Dan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Van Hiele (PTK Pembelajaran Matematika Siswa K

0 2 18

PENGGUNAAN PETA KONSEP BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMP.

3 14 38

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

5 5 36

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK KECIL BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA

0 0 10

LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS VIII

0 0 88

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN AKTIVITAS MAHASISWA MELALUI PhET SIMULATION

0 0 6

PENERAPAN AKTIVITAS AESOP’S BERBANTUAN GUIDANCE WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN SIKAP ILMIAH

0 0 10