Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2

4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2

4.1.2.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran 4.1.2.1.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 No Indikator Tingkat Kemampuan Skor Kategori 1 2 3 4 1 Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran √ √ 2 C 2 Melakukan tanya jawab Think √ √ √ 3 B 3 Mengadakan variasi pembelajaran dengan menggunakan Macromedia Flash √ √ 2 C 4 Menjelaskan materi pembelajaran pada siswa √ √ √ 3 B 5 Membentuk siswa dalam membentuk kelompok diskusi berpasangan secara heterogen Pair √ √ 2 C 6 Membimbing siswa dalam diskusi kelas Share √ √ 2 C

7 Menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif melalui Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash √ √ 2 C 8 Memberikan penguatan pada siswa √ √ √ 3 B 9 Menutup pelajaran √ √ √ 3 B Jumlah 22 Rerata Skor 2,44 Persentase 61 Kategori Cukup Dari tabel 4.4, perolehan skor keterampilan guru juga disajikan dalam bentuk diagram batang berikut: Gambar 4.4 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah skor keterampilan mengajar yang dicapai guru dalam penelitian menggunakan model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada siklus 1 pertemuan 2 adalah 22 dengan rerata skor yaitu 2,44 dengan kategori C cukup. Keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran mendapat skor 2 dengan kategori C cukup. Pada siklus 1 pertemuan 2 ini guru sudah menunjukkan 2 deskriptor yaitu mengkondisikan siswa dan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran. Guru sudah mengkondisikan siswa agar menyiapkan diri untuk menerima pelajaran IPA dengan bab yang baru yakni struktur bumi. Di awal pembelajaran guru juga sudah menyampaikan tema pelajaran kali ini adalah proses pembentukan dan bentuk bumi, sedang tujuan pembelajaran kali ini adalah untuk mengidentifikasi proses terjadinya bumi dan menganalisis bentuk permukaan bumi. Guru sudah memberikan acuan, namun masih kurang jelas dan terkesan tergesa-gesa. Guru juga belum menunjukkan deskriptor lainnya yaitu melakukan apersepsi. Guru mendapatkan skor 3 berkategori baik pada keterampilan melakukan tanya jawab Think. Dalam kegiatan eksplorasi guru sudah memberikan pertanyaan dengan jelas dan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir. Pertanyaan yang disampaikan guru sudah sesuai dengan materi proses pembentukan dan bentuk bumi, suara guru saat menyampaikan pertanyaan juga lantang dan jelas sehingga mampu diterima seluruh kelas. Pertanyaan yang disampaikan secara acak ke seluruh kelas, sehingga siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru juga memberi waktu 3-5 menit agar siswa dapat memikirkan jawaban yang tepat. Namun guru belum mendistribusikan pertanyaan secara acak. Kategori cukup dengan skor 2 ditunjukkan pada keterampilan guru mengadakan variasi pembelajaran dengan menggunakan Macromedia Flash. Hal ini ditunjukkan dengan tayangan Macromedia Flash yang sudah sesuai dengan materi proses pembentukan dan bentuk bumi. Guru sudah menampilkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran dan media yang menarik perhatian siswa. Perhatian siswa juga fokus pada tayangan dalam Macromedia Flash. Namun guru hanya sedikit menyinggung deskriptor lain yakni memberikan penjelasan terkait penggunaan media dengan materi pembelajarandan menggunakan media yang sesuai tujuan. Ada 3 deskriptor yang nampak pada keterampilan menjelaskan materi pembelajaran pada siswa. Guru sudah memberikan materi dengan jelas sesuai tujuan pembelajaran, memberikan contoh kepada siswa dan melakukan penekanan terhadap materi yang dianggap penting. Suara guru saat menjelaskan lantang dan jelas sehingga dapat terdengar ke seluruh kelas, materi yang disampaikan sudah sesuai dengan tujuan belajar. Guru juga memberikan contoh yang nyata untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa, selain itu guru juga melakukan penekanan pada hal yang penting dengan mengulang kembali bagian tersebut. Namun guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas. Pada keterampilan membentuk siswa dalam membentuk kelompok diskusi berpasangan secara heterogen Pair guru mendapatkan skor 2 berkategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah mengorganisasi siswa dalam kelompok secara heterogen dan mengatur posisi tempat duduk untuk masing-masing kelompok. Guru membagi siswa secara acak untuk membentuk kelompok berpasangan dan mengatur tempat duduk tiap pasangan. Namun guru belum membimbing siswa dalam kelompok berpasangan dan belum mengadakan pendekatan secara pribadi untuk membantu siswa yang kesulitan. Pada keterampilan guru membimbing siswa dalam diskusi kelas Share mendapatkan skor 2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah membagi partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan meningkatkan kontribusi siswa dalam kerja berpasangan pada diskusi kelas. Dalam kegiatan ini, guru memang berputar dan memberikan arahan pada pasangan yang kesulitan untuk menyimpulkan jawaban namun guru belum memberikan bimbingan khusus kepada pasangan yang kesulitan . Guru juga belum membimbing semua pasangan karena waktunya tidak cukup untuk membimbing semua kelompok. Pada keterampilan guru menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif melalui Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash mendapatkan skor 2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan guru menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan Macromedia Flash dan menciptakan interaksi yang baik dengan guru dan antarsiswa dalam pembelajaran. Guru berkeliling dari satu meja ke meja lain untuk menciptakan interaksi yang baik dengan siswanya. Guru juga kontak mata saat siswa menjawab ataupun bertanya meskipun tidak dilakukan ke semua siswa. Suasana kelas juga sudah nyaman namun beberapa siswa kurang menjaga kebersihan. Pada keterampilan guru memberikan penguatan kepada siswa, mendapatkan skor 3 dengan kategori baik. Pada kegiatan ini guru sudah melakukan penguatan kata-kata berupa kata “tepat”, “cerdas”, dan “hebat”. Guru juga melakukan penguatan dengan kalimat berupa kalimat “jawaban yang tepat sekali”, “kalian pintar”, dan “kalian pasangan yang istimewa”. Selain itu guru memberikan penguatan gestural berupa acungan jempol, sentuhan di pundak dan tepuk tangan. Guru memang sudah memberikan penguatan berupa piagam, namun hanya 1 pasangan saja yang mendapatkan. Pada keterampilan menutup pelajaran, guru memperoleh skor 3 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah menyimpulkan materi bersama-sama dengan siswa, guru juga sudah memberikan evaluasi dan melakukan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah untuk siswa mencari gambar struktur bumi. Refleksi yang dilakukan guru tergesa-gesa sehingga siswa masih kurang paham. Setelah memberikan evaluasi hanya guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Hasil observasi keterampilan guru melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada pembelajaran IPA memperoleh skor 22 dengan skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I pertemuan 2 adalah 2,44 dengan kategori cukup. Dari analisis data hasil observasi keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2, ditemukan adanya peningkatan skor keterampilan guru, di mana pada siklus 1 pertemuan 1, indikator ketampilan guru memperoleh skor sebanyak 21. Sedangkan pada pertemuan 2, skor keterampilan guru adalah sebanyak 22. Jadi terdapat peningkatan satu angka antara pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan 2 sedangkan rata-rata skornya adalah 21,5 dengan kategori cukup. Untuk melihat peningkatannya, berikut ini adalah diagram peningkatan perolehan skor keterampilan guru siklus 1 pertemuan 1 dan siklus 1 pertemuan 2. Gambar 4.5 Skor Keterampilan Guru antara Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2 4.1.2.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 No Indikator Tingkat Kemampuan Jumlah Skor Rata - rata Kategori 1 2 3 4 1 Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran. 0 4 9 0 35 2,69 B 2 Ketertiban siswa saat melihat tayangan Macromedia Flash 0 6 6 1 34 2,61 B 3 Siswa antusias bertanya dan menjawab pertanyaan guru mengenai materi dalam rangkaian Macromedia Flash yang ditayangkan Think 6 5 2 35 2,69 B 4 Memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran 0 5 8 0 34 2,61 B 5 Kontribusi dalam kerja berpasangan Pair 0 6 7 0 33 2,53 B 6 Kemampuan siswa saat mendiskusikan tugas dan lembar kerja dalam kelompok 0 7 6 0 32 2,46 C 7 Keaktifan siswa saat mempresentasikan hasil diskusi Share 0 5 8 0 34 2,61 B 8 Membuat refleksi mengenai materi yang telah dipelajari. 0 7 6 0 32 2,46 C Jumlah 20,66 Rerata 2,58 Persentase 64,5 Kategori Baik Dari tabel 4.5, perolehan skor aktivitas siswa juga disajikan dalam bentuk diagram batang berikut: Gambar 4.6 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada siklus 1 pertemuan 2, diperoleh jumlah skor 20,66 dengan rerata 2,58 yang termasuk dalam kategori B baik. Pada siklus 1 pertemuan 2 ini siswa sudah mulai berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya sehingga interaksi siswa dan guru berlangsung dengan baik. Pemberian motivasi dari guru juga telah meningkatkan frekuensi siswa dalam memberikan tanggapan. Mereka berlomba- lomba untuk mengacungkan jari agar bisa memberikan tanggapannya. Tayangan Macromedia Flash yang ditampilkan guru juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan antusias siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dihadapan teman-temannya dan tidak malu untuk bertanya. Dalam kegiatan mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran memperoleh skor 35 dengan rerata 2,69 dan masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup siap untuk menerima pelajaran dari guru karena sebanyak 9 siswa telah melakukan 3 deskriptor dalam mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dan 4 siswa melakukan 2 deskriptor. Siswa tersebut sudah menyiapkan alat tulis di atas mejanya meskipun kurang lengkap dan perhatian siswa terhadap penjelasan guru masih kurang fokus. Siswa memperoleh skor 34 dengan rerata 2,61 dan termasuk dalam kategori baik dalam ketertiban siswa saat melihat tayangan Macromedia Flash. Ada 1 siswa yang melakukann 4 deskriptor, sebanyak 6 siswa sudah melakukan 3 deskriptor, namun 6 siswa lainnya hanya menunjukkan 2 deskriptor. Hal ini ditunjukkan bahwa beberapa siswa masih kurang fokus terhadap tayangan Macromedia Flash dan membuat sedikit kegaduhan dengan menirukan suara yang ada dalam tayangan Macromedia Flash . Antusias siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru mengenai materi dalam rangkaian Macromedia Flash yang ditayangkan Thinkmemperoleh skor 35 dengan rerata 2,69 berkategori baik. Dalam aktivitas ini, sebanyak 2 siswa sudah menunjukkan 4 deskriptor, 5 siswa menunjukkan 3 deskriptor yaitu kesesuaian pertanyaan dengan materi, menggunakan waktu untuk memikirkan jawaban dan mengemukakan jawaban yang tepat. Namun ada 6 siswa yang hanya menunjukkan 2 deskriptor saja. Siswa tersebut terburu-buru menjawab pertanyaan, tidak memperdulikan lamanya waktu yang diberikan guru untuk menjawab. Sekalipun siswa menjawab dengan cepat namun jawabannya masih kurang tepat. Skor 34 dengan rerata 2,61 yang termasuk ke dalam kategori baik diperoleh dalam aktivitas memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran. Ada 8 siswa yang melakukan 3 deskriptor yaitu tertib dan tenang saat mendengarkan penjelasan dari guru serta merespon penjelasan guru dengan bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan yang melakukan 2 deskriptor ada 5 orang saja. Namun beberapa siswa ada yang belum mencatat informasi yang ditulis guru di papan tulis. Untuk kontribusi dalam kerja berpasangan Pair diperoleh skor 33 dengan rerata 2, 53 berkategori baik. Ada 7 siswa yang melakukan 3 deskriptor yaitu saling urun pendapat, ide atau jawaban dalam kerja berpasangan, bersemangat dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan guru. Namun ada 6 siswa yang hanya melakukan 2 deskriptor saja yaitu memperhatikan pertanyaan dengan seksama. Untuk kemampuan siswa saat mendiskusikan tugas dan lembar kerja dalam kelompok diperoleh skor 32 dengan rerata 2, 46 dan berkategori cukup.Siswa yang melakukan 3 deskriptor ada 6 anak, sedangkan 7 anak melakukan 2 deskriptor. Dalam kegiatan ini, beberapa pasangan tidak bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu karena mereka saling berargumen mengenai jawaban dari lembar kerja yang diberikan guru. Keaktifan siswa saat mempresentasikan hasil diskusi Share mendapatkan skor 34 dengan rerata 2,61 dan kategori baik. Dalam kegiatan ini guru memberikan kesempatan pada beberapa pasangan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka ke depan kelas sedangkan pasangan yang lainnya akan memberikan tanggapan ataupun sanggahan. Siswa yang melakukan 3 deskriptor ada 8 anak, sedangkan 5 siswa melakukan 2 deskriptor. Siswa sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri, memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikandengan lancar dan jelas namun belum antusias untuk memberikan tanggapan dari presentasi pasangan lain. Dalam membuat refleksi mengenai materi yang telah dipelajari diperoleh skor 32 dengan rerata 2,46 dan termasuk dalam kategori cukup. Hal ini ditunjukkan siswa saat menyimpulkan materi bersama-sama dengan guru, menyimpulkan materi dengan menghubungkannya pada hasil diskusi kelompok. Saat melakukan refleksi, beberapa siswa masih belum berani bertanya kepada guru ketika menemui kesulitan dan menuliskan hasil simpulan materi di buku tulis. Ada 6 siswa yang melakukan 3 deskriptor dan 7 siswa hanya melakukan 2 deskriptor saja. Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2, ditemukan adanya peningkatan skor aktivitas siswa, di mana pada siklus 1 pertemuan 1, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor sebanyak 2,28. Sedangkan pada pertemuan 2, rata-rata skor aktivitas siswa adalah sebanyak 2,58. Jadi terdapat peningkatan sebanyak 0,3 angka antara pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan 2 sehingga rata-rata skor adalah 2,43 dengan persentase 60,75 dengan kategori baik. Untuk melihat perbandingannya, berikut ini adalah diagram perbandingan perolehan skor keterampilan guru siklus 1 pertemuan 1 dan siklus 1 pertemuan 2. Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2 4.1.2.2 Paparan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 pertemuan 2 mengenai hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 No. Interval nilai Frekuensi f Nilai tengah xi f.xi Persentase Frekuensi Kategori 1 50 – 57 3 53,5 160,5 12 Tidak tuntas 2 58 – 65 5 61,5 307,5 20 Tidak tuntas 3 66 – 73 8 69,5 556 32 Tuntas 4 74 – 81 6 77,5 465 24 Tuntas 5 82 – 89 85,5 Tuntas 6 90 – 97 3 93,5 280,5 12 Tuntas Jumlah 25 1769,5 100 Mean 70,78 Median 71 Modus 70,26 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 40 Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash siklus 1 pertemuan 2 tersebut disajikan dalam diagram sebagai berikut: Gambar 4.8 Diagram Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Berdasarkan tabel 4.6 dan diagram 4.8 di atas dapat diketahui bahwa dari analisis hasil evaluasi siswa, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90. Nilai yang paling sering muncul pada siklus 1 pertemuan 2 ini adalah nilai antara 66 – 73. Jumlah siswa yang tuntas adalah sebanyak 17 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah sebanyak 8. Sehingga persentase ketuntasan adalah sebesar 68 sedangkan persentase ketidaktuntasan sebesar 32 dengan nilai rata-rata adalah 70,26. Jadi hasil belajar pada siklus 1 pertemuan 2 dapat dikatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan untuk hasil belajar adalah 80 siswa memperoleh nilai di atas KKM yaitu 70. Berdasarkan analisis data hasil evaluasi pada siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2, ditemukan adanya peningkatan persentase ketuntasan klasikal, di mana pada siklus 1 pertemuan 1, persentase ketuntasan klasikal siswa adalah sebesar 56 dan rata-rata nilai adalah 71,7. Sedangkan pada pertemuan 2, persentase ketuntasan klasikal siswa adalah sebesar 68 dan rata-rata nilai adalah 70,26. Jadi terdapat peningkatan sebanyak 12 antara pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dan 2. Rata-rata persentase dari dua pertemuan adalah 62 sedangkan rata-rata nilainya adalah 70,98, termasuk kategori tuntas. Untuk melihat perbandingannya, berikut ini adalah diagram perbandingan ketuntasan klasikal siklus 1 pertemuan 1 dan 2. Gambar 4.9 Ketuntasan Klasikal Antara Siklus 1 Pertemuan 1 dan 2 4.1.2.3 Refleksi Refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama tim kolaborator untuk meng- analisis proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan pada siklus 1 pertemuan 2. Dalam melakukan refleksi data yang dianalisis meliputi deskripsi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus 1 pertemuan 2. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan serta langkah perbaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Adapun hasil dari kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai berikut: 4.1.2.3.1 Keterampilan Guru Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA tentang proses pembentukan dan bentuk permukaan bumi melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash pada siklus 1 pertemuan 2 termasuk dalam kategori Ccukup, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. dalam kegiatan awal pembelajaran guru belum memberikan acuan kepada siswa. b. saat memberikan pertanyaan guru belum. c. dalam menampilkan tayangan Macromedia Flash guru belum memberikan penjelasan terkait penggunaan media dengan materi pembelajaran. d. ketika pembentukan kelompok berpasangan guru belum memberikan bimbingan pada semua pasangan. e. ketika membimbing siswa dalam diskusi kelompok, guru belum memoti-vasi siswa untuk berpartisipasi dan belum mendorong kerjasama yang baik. f. guru menyimpulkan materi pelajaran terlalu cepat sehingga terkesan tidak jelas dalam proses penyampaian pesan kepada anak. g. guru belum memberikan penguatan berupa benda. h. guru belum melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung. 4.1.2.3.2 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus 1 pertemuan 2 termasuk dalam kategori B baik. Tetapi aktivitas siswa tersebut masih perlu diperbaiki untuk pelaksanaan pada pertemuan berikutnya. Aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan lagi yaitu: a. saat melihat tayangan Macromedia Flash siswa masih kurang fokus terhadap tayangan Macromedia Flash. b. saatmelakukan tanya jawab siswa tidak menggunakan waktunya secara maksimal untuk memikirkan jawaban. c. siswa tidak mencatat informasi yang guru berikan di depan kelas. d. beberapa pasangan kurang bersemangat saat mengerjakan lembar kerja kelompok. e. siswa belum percaya diri untuk memberikan pendapat maupun sangghan terhadap presentasi hasil diskusi kelompok pasanganyang maju ke depan kelas. 4.1.2.3.3 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa se- banyak 68 atau sebanyak 17 siswa dari 25 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 32 atau 8 siswa lainnya belum tuntas dalam belajar. Hasil refleksi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share berbantuan Macromedia Flash perlu untuk dilanjutkan ke siklus 2 karena indikator keberhasilan yaitu 80 siswa mengalami ketuntasan belajar individual ≥ 70 belum terpenuhi dan masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki. 4.1.2.4 Revisi Berdasarkan temuan permasalahan yang ada pada siklus 1 pertemuan 2, maka perlu diadakan revisi untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus 2. Adapun masukan dari tim kolaborasi untuk perbaikan siklus 2 yaitu: 4.1.2.4.1Keterampilan Guru Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut: a. dalam kegiatan awal pembelajaran guru harus memberikan acuan yang jelas kepada siswa. b. saat memberikan pertanyaan guru disarankan melakukan pindah gilir jawaban. c. dalam menampilkan tayangan Macromedia Flash guru sebaiknya memberikan penjelasan terkait penggunaan media dengan materi pembelajaran. d. guru memberikan arahan dan bimbingan kepada pasangan yang mengalami kesulitan. e. guru menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama dengan siswa dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung sehingga terkesan jelas dalam proses penyampaian pesan kepada anak. 4.1.2.4.2 Aktivitas Siswa Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut: a. guru mengingatkan agar siswa menggunakan waktunya secara maksimal untuk memikirkan jawaban dan jangan terburu-buru menjawab pertanyaan saat melakukan tanya jawab. b. guru memberikan pengarahan pada siswa untuk mencatat informasi setelah guru memberikan penjelasan. c. guru memberikan bimbingan dalam diskusi berpasangan siswa saling bekerja sama untuk memecahkan soal dalam waktu yang telah ditentukan. d. guru memberikan motivasi berupa penguatan agar siswa percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi mereka ke depan kelas maupun memberikan pendapat dan sanggahan.

4.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276