M
=
b. Validitas Logis
Validitas logis digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan instrumen nontes. Suatu instrumen nontes dikatakan valid apabila item yang ada dalam
instrumen telah mencerminkan konsep perilaku yang akan diukur, dan memiliki tingkat kesesuaian dengan teorinya. Pengumpul data secara non tes berupa
observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dan angket yang disusun dengan instrumen-instrumen yang dapat diamati secara seksama dan konkrit.
Instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid karena peneliti dan tim kolaborasi sudah memutuskan bahwa instrumen layak digunakan.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.7.1 Kuantitatif
Data ini berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa yang dianalisis dengan mengguna-
kan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean rerata dan penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut: 1
Menentukan mean Menurut Djamarah 2010: 306 untuk menghitung nilai rata-rata dalam di-
analisis menggunakan rumus:
Keterangan: M =
mean nilai rata-rata
∑X = jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan
nilai setiap individu N
= banyaknya individu 2
Menghitung median dan modus kelas di analisis dengan rumus :
Keterangan : Bb = batas bawah median
fm = frekuensi kelas interval median p = panjang interval kelas
n = banyaknya frekuensi F = frekuensi kumulatif sebelum kelas interval median
herrhyanto dan hamid 2008:4.21 3
Menghitung median dan modus kelas di analisis dengan rumus :
Keterangan : Bb = tepi kelas modus batas bawah
b1 = selisih frekuensi kelas modus dibawahnya sebelumnya b2 = selisih frekuensi kelas modus diatasnya sesudahnya
p = panjang interval kelas herrhyanto dan hamid, 2008:4.19
Median = Bb + p
[ ]
Modus = Bb + p
4 Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus
sebagai berikut : ketuntasan belajar =
x 100 Aqib,
dkk., 2009:
41 Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kategori ketuntasan belajar
siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel 3.1 Nilai Ketuntasan Individual
Kategori Ketuntasan Klasikal
Kategori ketuntasan Individual
Kualifikasi ≥ 80
≥ 70 Tuntas
80 70
Tidak Tuntas KTSP SDN Sekaran 02, Tahun Ajaran 20122013
3.7.2 Kualitatif
Pada penelitian ini data kualitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA model Think Pair Share
berbantuan Macromedia Flash serta hasil catatan lapangan dan wawancacara yang dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Perhitungan data kualitatif didapat
dari pengolahan data yang bersumber dari instrumen pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran. Pengolahan data dilakukan dengan
cara mereduksi data yang telah diperoleh, langkah reduksi data yaitu melakukan analisis data, menggolongkan data kedalam tiap permasalahan melalui uraian
singkat dan mengorganisasikan data, sehingga diperoleh kesimpulan dari data hasil observasi.
Dari hasil aktivitas siswa dan keterampilan guru dapat dianalisis menggunakan rumus penskoran kuartil. Kuartil merupakan ukuran perempatan,
artinya nilai-nilai kuartil akan membagi empat sama banyak sesuai dengan banyaknya data sehingga dikenal dengan K1 untuk kuartil pertama, K2 untuk
kuartil kedua, K3 untuk kuartil ketiga, dan K4 untuk kuartil keempat yang merupakan data lengkap Herrhyanto dan Hamid, 2008: 5.3-5.4.
Untuk menentukan letak kuartil menurut Poerwanti 2008, dapat dilakukan dengan cara berikut:
1 Menentukan skor terendah
2 Menentukan skor tertinggi
3 Mencari median
4 Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang.
Jika: R
= skor terendah T
= skor tertinggi N
= banyaknya skor N
= T-R +1 Nilai k
i
= letak k
i
+ R-1 K1
= kuartil pertama, letak K1 = n + 1 K2
= median, letak K2 = n + 1
K3 = kuartil ketiga, letak K3 = n + 1
K4 = kuartil keempat = T
Maka di dapat ketentuan kategori ketuntasan dalam belajar seperti berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Data Kualitatif
Interval Nilai Kriteria
Tingkat Keberhasilan
K3 ≤ skor ≤ T
Sangat baik Berhasil
K2 ≤ skor ≤ K3
Baik Berhasil
K1 ≤ skor K2
Cukup Tidak berhasil
R ≤ skor K1
Kuruang Tidak berhasil
Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh pengelompokan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.3 KriteriaPenilaian Keterampilan Guru
Kategori Keterampilan Guru Kategori
Nilai 29,75
≤ skor ≤ 36 Sangat baik
A 22,5
≤ skor 29,75 Baik
B 15,25
≤ skor 22,5 Cukup
C 9
≤ skor 15,25 Kurang
D
Tabel hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dapat diklasifikasikan se- bagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
K lasifikasi kategori tingkatan nilai untuk lembar pengamatan keterampilan guru dan
aktivitas siswa pada setiap indikator menggunakan tabel di bawah ini :
Tabel 3.5 KriteriaPenilaian Setiap Indikator
KategoriKetuntasan Kategori
Nilai 26,5
≤ skor ≤ 32 Sangat baik
A 20
≤ skor 26,5 Baik
B 13
≤ skor 20 Cukup
C 8
≤ skor 13 Kurang
D
Kategori Ketuntasan Kategori
Nilai 3, 5
≤ rata-rata skor ≤ 4 Sangat Baik
A 2, 5
≤ rata-rata skor 3, 5 Baik
B 1, 5
≤ rata-rata skor 2, 5 Cukup
C 1
≤ rata-rata skor 1, 5 Kurang
D
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN