Tujuan Belajar Hakekat Pembelajaran

siswa. Stimulus yang positif dalam proses belajar akan membentuk pengalaman belajar yang positif bagi individu.

2.1.1.3 Tujuan Belajar

Tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, yang berbentuk pengetahuan dan keterampilan Suprijono, 2009: 5. Tujuan belajar pada prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku yang berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungannya Hamalik, 2001: 28. Sedangkan tujuan belajar menurut Sumantri 1999: 21 adalah sebagai berikut: 1 menjadikan anak senang belajar; 2 memperbaiki berpikir kreatif anak, sifat keingintahuan, kerja sama, harga diri dan rasa percaya diri; 3 mengembangkan sikap positif anak; 4 mengembangkan afeksi dan kepekaan terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Setelah mengkaji pengertian tujuan belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar merupakan deskripsi perubahan tingkah laku melalui interaksi individu dan lingkungannya dari suatu pembelajaran yang diusahakan untuk memperbaiki pola pikir anak dan mengembangkan sikap positif anak untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan.

2.1.1.4 Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna keseluruhan berarti proses, cara, perbuatan dan mempelajari. Subjek pembelajaran adalah peserta didik sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Menurut Suprijono 2009: 13 pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Sedangkan menurut Gagne dalam Rifa’I, 2010: 192 pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan dimana pelaksanaannya harus memperhatikan komponen-komponennya, yaitu: a tujuan; b subjek belajar; c materi pelajaran; d strategi pembelajaran; e media pembelajaran; dan f penunjang Anni, 2010: 194. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar oleh siswa sebagai pebelajar dan guru sebagai pembelajar yang terjadi secara interaktif dengan proses konstruktif melalui komponen-komponen pembelajaran sebagai pendukungnya.

2.1.2 Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276