4.2.2. Karakterisasi Ekosistem Perairan
4.2.2.1. Ekosistem Mangrove
Sebagian wilayah perairan Teluk Tamiang dikelilingi oleh hutan mangrove. Hutan mangrove tumbuh secara alami di pantai Teluk Tamiang. Hasil pengamatan
lapangan dan perhitungan luas dari peta pemanfaatan lahan landused Kabupaten
Kotabaru desa Teluk Tamiang Kecamatan Pulau Laut Barat tahun 2005 dengan bantuan program
Arc View versi 3.3 maka didapatkan luas hutan mangrove adalah + 127,4 ha tersebar tumbuh sepanjang 13.5 km di pesisir pantai teluk Tamiang dengan
ketebalan mangrove yang diukur dari garis pantai ke arah darat berkisar antara 100 - 400 meter yang didominasi oleh jenis hutan bakau dan api-api
Rhizophora sp dan Avicenia sp.
Keberadaan hutan mangrove yang tumbuh di sekitar Teluk Tamiang relatif penting bagi keseimbangan ekosistem perairan teluk. Keberadaan mangrove selain
berfungsi sebagai penyangga kehidupan bagi perairan teluk dalam penyedia stok ikan, juga dapat berfungsi sebagai pencuci dan perangkap sedimen
dalam perairan teluk.
4.2.2.2. Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas yang terdapat di sebagian besar wilayah pesisir. Terumbu karang mempunyai fungsi ekologis terhadap
lingkungan perairan dan mempunyai keterkaitan dengan ekosistem lainnya seperti ekosistem lamun dan hutan mangrove. Keberadaan ekosistem tersebut dipengaruhi
oleh faktor-faktor fisik lingkungan perairan seperti suhu, salinitas, kecerahan dan kedalaman perairan.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Tim Survey Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Selatan tahun 2004 menunjukan bahwa kondisi kawasan
terumbu karang di perairan Teluk Tamiang menunjukan beberapa jenis terumbu karang dapat berkembang relatif baik dan termasuk pada kategori tutupan karang yang cukup
baik. Terumbu karang yang terdapat di perairan Teluk Tamiang merupakan tipe
karang tepi fringing reef, di mana terumbu karang hidup berkembang sepanjang
pantai dan pada mulut teluk. Luas tutupan terumbu karang di perairan Teluk Tamiang +115 ha didominasi jenis
Acropora branching, Acropora tabulate, Acropora digitate, Acropora submassive, Heliopora, dan Gurgonians Tim Survey DKP
Kalimantan Selatan, 2004.
4.3. Karakterisasi Biologi Perairan