Pendugaan Kuantitatif Limbah yang berasal dari Kegiatan Budidaya Internal Loading

pengamatan sebanyak 1 kali 1 bulan selama 6 bulan didalam kurungan karamba maupun lingkungan sekitarnya. Untuk parameter DO dan salinitas diukur secara ”insitu” yaitu di setiap stasiun pada kedalaman 50 dari kedalaman laut 0,5 x kedalaman laut International Association of the Physical of the ocean IAPSO, 1936 didalam Hulagalung et al 1997. Sedangkan untuk parameter lainnya contoh air dimasukan kedalam botol sampel kemudian diawetkan dalam suhu dingin es pada kotak pendingin cool box dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. ƒ Untuk mengetahui pertumbuhan ikan diukur setiap bulan sekali dengan cara menimbang sebanyak 25 ekor per keramba jaring apung dengan alat bantu timbangan OHAUS berketelitian 0,1 gr. ƒ Untuk mengetahui sintasan, laju pertumbuhan harian LPH, rasio konversi pakan RKP, dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut : Sintasan = jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitianjumlah ikan saat tebar x 100 LPH grhari= Wt-Wo 1t , dimana Wt: bobot ikan pada akhir penelitian gr; Wo: bobot ikan pada awal penelitian gr; t hari dan RKP = jumlah pakan yang diberikanberat biomass ikan yang dihasilkan

3.4. Pendugaan Kuantitatif Limbah yang berasal dari Kegiatan Budidaya Internal Loading

Untuk menduga jumlah limbah budidaya ikan kerapu berupa feses maupu sisa pakan yang terbuang dari keramba ke lingkungan perairan di bagian luar jaring dipasang jaring halus mesh size 20 mikron. Jaring halus tersebut dipasang di luar jaring apung tempat pemeliharaan ikan. Perangkap tersebut diikatkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari kayu ulin berbentuk segi empat yang berukuran 3,5 x 3,5 meter, dan bagian bawah perangkap dipasangi pemberat Gambar 6. Pengumpulan limbah sisa pakan dan feses dilakukan setiap bulan sekali sebanyak 6 kali sampling ulangan selama kegiatan budidaya. Untuk pengumpulan sisa pakan dilakukan 2 jam setelah pemberian pakan, sedangkan untuk pengumpulan feses, jaring halus dipasang selama 24 jam sebelum koleksi feses. Limbah yang terkumpul kemudian dipisahkan antara feses dan sisa pakan. Baik feses maupun sisa pakan kemudian ditimbang dan selanjutnya dianalisa kadar proximat yang terdiri dari yaitu lemak kasar Ekstraksi Soxhlet, karbohidrat Spektrofotometer, serat kasar Fibretex, kadar abu Muffle, kadar air pengeringan oven, serta N dan P Semi Micro Kjeldahl dan Olsen. Sebagai pembanding analisa proximat juga dilakukan terhadap ikan rucah sebagai pakan segar dan ikan kerapu pada akhir pemeliharaan. Gambar 6 Keramba jaring apung dengan alat perangkap feses dan sisa pakan Pendugaan total bahan organik dihitung berdasarkan metode yang dikemukakan oleh Iwama 1991 didalam Barg, 1992 dengan mengacu pada total pakan yang tidak dikonsumsi dan jumlah feses, dengan persamaan sebagai berikut : O = TU + TFW O = total output partikel bahan organik TU = total pakan yang tidak dimakan, yang diperoleh dengan persamaan : TU = TF x UW TF = total pakan yang diberikan UW = presentase pakan yang tidak dimakan rasio total pakan yang dimakan terhadap total pakan yang diberikan. TFW = total limbah feses, dihitung dengan persamaan : TFW = F x TE F = persentase feses rasio total feses terhadap total pakan yang dimakan TE = total pakan yang dimakan, diperoleh dengan persamaan : TE = TF – TU TF = total pakan yang diberikan TU = total pakan yang tidak dimakan Rakit Pelampung Bingkai Jaring Perangkap 3,5x3,5 Jaring Keramba 3x3x2,5 Perangkap feses sisa Pakan 3,5x3,5x2,7 Pemberat 2-3 kg Pendugaan kuantifikasi limbah total N dan P TN dan TP didasarkan atas data kandungan N dan P dalam pakan ikan rucah, dan dalam karkas ikan kerapu Baveridge, 1987, Barg, 1992. Pendugaan total N dan P mengacu pada metode Ackefors dan Enell 1990 didalam Barg, 1992, dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Persamaan untuk Loading N dan P adalah : Kg P = A x Cdp – B x Cfp Kg N = A x Cdn – B x Cfn Dimana : A = bobot basah pakan rucah yang digunakan kg B = bobot basah kerapu yang diproduksi kg Cd = kandungan phosphor Cdp dan nitrogen Cdn di pakan diekspresikan sebagai bobot basah Cf = kandungan phosphor Cfp dan nitrogen Cfn dari karkas ikan, diekspresikan sebagai bobot basah.

3.5. Pendugaan Kuantitatif Limbah yang Bersumber dari Daratan Antropogenik Eksternal Loading