15.6 dan P sebanyak 12.7 kg 34.8, sedangkan dibuang melalui ekskresi urine
dan panas sebanyak 114.7 kg N dan 13.1 kg P 35.9 serta yang tersimpan dalam
daging sebanyak 30.7 kg N 17.3 dan 4.1 kg P 11.2. Maka beban limbah yang masuk ke perairan
loading adalah sebesar 174.2 kg N dan 32.4 kg P. Total bahan organik partikel yang dihasilkan sebesar 707.5 kg 50.3 dari total pakan sebanyak
1.406.3 kg Tabel 28 dan 29. Tabel 28 Nilai Hasil Pendugaan Kuantifikasi Total N dan P dari pakan yang diberikan
Parameter Jumlah kg
N kgton ikan
P kgton ikan
Pakan yang diberikan 1.406.3100
177.2 100 36.6 100
Pakan yang dimakan eaten
food 1.153.7 82
145.4 82.1 29.981.9
Pakan yang terbuang uneaten
food 253.118
31.9 18.0 6.6 18.1
Feses 454.4 39,4
27.6 15.6 12,7 34.8
Retensi -
30,7 17.3 4.1 11.2
Ekskresi terlarut -
114.7 64.7 13.1 35.9
Total limbah 707.5 50,3
174.2 98.3 32.4 88.8
Tabel 29 Alur pemanfaatan N dan P pakan oleh ikan kerapu bebek
Pakan SegarRucah
Retensi Feses Ekskresi Uneaten food
Beban limbah
Per 237.9 kg Ikan Produksi
177.2 kg N 12.6
36.5 kgP 2.6 30.7 kgN
17.3 4.1 kg P
11.2
27.6 kgN 15.6
12.7 kg P 34.8
114.7 kg N 64.7
13.1 kg P 35.9
31.9 kg N 18.0
6.6 kg P 18.1
174.2kgN 98.3
32.4 kg P 88.8
Dari hasil estimasi besaran limbah bahan organik yang dihasilkan yaitu sebesar 707.5 kg ton ikan produksi atau sebesar 50.3 dari total pakan segarrucah yang
digunakan, lebih besar dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pakan komersil yaitu hanya sebanyak 30 dari pakan menjadi limbah bahan organik McDonald
et al., 1996. Persentase nilai tersebut menunjukkan adanya perbedaan besarnya limbah
yang masuk ke dalam perairan dari dua jenis pakan yaitu pakan rucah dan pakan komersil pellet.
Hasil penelitian Usman et al., 2002, terhadap ikan kerapu bebek Cromileptes
altivelis mendapatkan total N dan P mencapai 138,4 kgNton produksi atau 81,89 dari total N pakan dan 29,6 kgPton produksi atau 87,83 dari total P pakan. Beban
limbah dari pakan komersil mengandung N sebesar mencapai 7.68 N dan kandungan P pakan 1.53 P dengan konversi pakan 3,2. Bila dibandingkan dengan hasil
penelitian ini dengan menggunakan pakan segarrucah yang mengadung 12.6 N dan 2.6 P dan konversi pakan 5.8, maka terlihat perbedaan dimana penggunaan pakan
segarrucah menghasilkan beban limbah N dan P yang lebih besar. Adanya perbedaan ini diduga disebabkan oleh kandungan protein yang berbeda antara jenis
pakan komersil dengan pakan rucahsegar. Hasil penelitian Tatam Sutarmat et al.,
2003, menyatakan bahwa dari hasil uji proximat pakan ikan segarrucah mempunya kadar protein sebesar 58.64, sedangkan pakan komersil hanya 44.7. Namun bila
dilihat dari keseimbangan unsur-unsur nutrisi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral maka pakan komersil memiliki nilai nutrisi terbaik karena ditambahkan mineral
dan vitamin campuran, sedangkan pada pakan ikan segarrucah walaupun memiliki nilai protein dan energi cukup tinggi tetapi ditinjau dari keseimbangan nilai nutrisi
adalah kurang seimbang, karena kecukupan vitamin dan mineral dalam ransum sangat mempengauhi metabolisme tubuh.
Bila diperbandingkan antara performance pakan komersil dan pakan
alamirucah terhadap pertumbuhan ikan terlihat tidak ada perbedaan, namun dampak terhadap lingkungan dari limbah pakan yang terbuang ke perairan cukup berbeda, hal
ini terlihat dari efisiensi pakan. Pakan komersil mempunyai efisiensi pakan sebesar 65.29, sedangkan pakan alamirucah mempunyai efisiensi 17.96 sehingga pakan
rucah diduga lebih memberikan dampak negatif lebih besar terhadap lingkungan dari pada pakan komersil Tatam Sutarmat
et el, 2003.
4.8. Pendugaan Kuantitatif Limbah yang Bersumber dari Daratan Eksternal Loading