Nitrat Karakterisasi Fisika Kimia Perairan Teluk Tamiang

Denitrifikasi berlangsung pada kondisi anaerob. Pada proses denitrifikasi, gas N 2 yang dapat terlepas dilepaskan dari dalam air ke udara. Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut rendah Effendi, 2003. Di perairan alami, nitrit NO 2 biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mgliter dan sebaiknya tidak melebihi 0.06 mgliter Canadian Council of Resources and Environment Minister, 1987 didalam Effendi, 2003. Kadar nitrit yang melebihi dari 0,05 mgliter dapat bersifat toksik bagi organisme perairan yang sensitif. Hasil pengukuran nitrit selama penelitian berkisar antara 0.002 – 0.045 mglt. Sebaran nilai rata-rata untuk setiap stasiun berkisar antara 0,002 – 0,025 mgliter, maka dapat diartikan bahwa nilai nitrit pada perairan Teluk Tamiang masih dalam batas yang cukup aman bagi biota laut.

4.4.11. Nitrat

Nitrit NO 3 adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen mudah larut dalam air dan bersifat stabil Effendi, 2003. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi amonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan bakteri kemotrofik, yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari proses kimiawi. Hasil pengukuran nitrat selama penelitian berkisar antara 0.015 – 0.635 mglt, sedangkan sebaran nilai rata-rata untuk setiap stasiun berkisar antara 0.061 – 0.443 mgliter. Bila suatu perairan menunjukan kadar nitrat lebih dari 5 mgliter 5 mgliter, maka perairan tersebut telah terjadi pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrat-nitrogen yang lebih dari 0.2 mgliter dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi pengayaan perairan, yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan algae dan tumbuhan air secara pesat blooming. Pada perairan yang menerima limpasan air dari daerah pertanian yang banyak mengandung pupuk, kadar nitrat dapat mencapai 1.000 mgliter.Davis dan Cornwell, 1991 didalam Effendi, 2003. Kandungan nitrat yang terdapat dalam suatu perairan, dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kesuburan, yakni perairan oligotrofik memiliki kadar nitrat antara 0 – 1 mgliter, perairan mesotrofik memiliki kadar nitrat antara 1 – 5 mgliter, dan perairan eutrofik memiliki kadar nitrat berkisar antara 5 – 50 mgliter Volenweider, 1969 dan Wetzel, 1975 didalam Effendi, 2003. Hal ini berarti bahwa nilai nitrat pada perairan Teluk Tamiang masih dalam batas yang cukup aman bagi biota laut meskipun mengarah terjadinya eutrofikasi pengayaan perairan tetapi tidak bersifat toksik terhadap organisme akuatik .

4.4.12. Ammonia NH