Penafsiran harga koefisien korelasi dengan cara mengkorelasikan harga r pearson correlation
r
hitung
dengan harga kritik r product moment r
tabel
sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari
harga kritik dalam tabel atau dapat ditulis secara matematis yaitu r pearson correlation
r
hitung
r pearson product moment r
tabel
maka korelasi tersebut tidak signifikan dan dinyatakan tidak valid . Begitu juga sebaliknya, apabila r
pearson correlation r
hitung
≥ r pearson product moment r
tabel
, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid.
3.5.2.2 Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes soal pilihan ganda, digunakan rumus dari Kuder dan Richardson yaitu rumus KR-21 Arikunto 2010: 232
sebagai berikut :
Dengan keterangan: r
11
: reliabilitas
instrumen k
: banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M
: skor rata-rata V
t
: varians total Besar r
11
dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menggunakan taraf signifikansi
α = 5. Jika harga r
11
lebih besar dari harga kritik product moment atau r
11
r
tabel
, maka perangkat tes dikatakan reliabel.
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
2 11
. 1
1
t
V k
M k
M k
k =
r
Begitu sebaliknya apabila harga r
11
lebih kecil dari harga kritik product moment atau r
11
≤ r
tabel
maka perangkat tes dapat dinyatakan tidak reliabel.
3.5.2.3 Taraf Kesukaran
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I : indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soal tersebut Sudjana, 2011: 137. Kriteria indeks kesulitan soal yaitu sebagai berikut:
- 0,30 = soal kategori sukar
0,31 -
0,70 = soal kategori sedang 0,71
- 1,00 = soal kategori mudah.
3.5.2.4 Daya Pembeda Butir Soal
Tujuan menganalisis daya pembeda butir-butir soal yaitu untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya Sudjana, 2011: 141.
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi yaitu :
N B
= I
Dimana : J
: Jumlah peserta tes JA
: banyak peserta kelompok atas JB
: banyak peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda Arikunto 2012: 232 sebagai berikut:
D : 0,00 - 0,20 :
jelek poor
D : 0,21 - 0,40 :
cukup satisfactory
D : 0,41 - 0,70 :
baik good
D : 0,71 - 1,00 :
baik sekali
excellent D
: negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang diajukan.
3.6.2 Analisis Data Kualitatif
Deskripsi data dilakukan dengan analisis deskriptif terhadap variabel- variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Deskripsi data
B A
B B
A A
P P
J B
J B
= D
− =
−