Tabel 4.27 Homogenitas Data Hasil Belajar IPA Siswa
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1
df2 Sig.
Nilai Based on Mean
.233 1
61 .631
Based on Median .124
1 61
.726 Based on Median and with
adjusted df .124
1 60.885
.726 Based on trimmed mean
.238 1
61 .628
6 Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan ouput tabel 4.26 dan 4.27 Test of Homogenity of Variance nilai minat belajar IPA dan hasil belajar IPA siswa di atas, terlihat nilai
signifikansi minat belajar siswa yang tertera pada tabel 4.26 sebesar 0,776. Nilai signifikansi 0,776 lebih besar dari 0.05 maka Ho tidak ditolak, artinya
berdasarkan uji homogenitas nilai minat belajar IPA setelah penelitian pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dapat dinyatakan homogen.
Sementara itu terlihat nilai signifikansi hasil belajar IPA siswa pada tabel 4.26 sebesar 0,631. Signifikansi 0,631 telah lebih dari 0,05 maka Ho tidak ditolak,
sehingga uji homogenitas data hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dinyatakan
homogen.
4.4.2.3 Uji t Uji Hipotesis Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa
Setelah data nilai minat dan hasil belajar IPA siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis
akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program aplikasi SPSS versi 17 dengan menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut
digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan bentuk hipotesis komparatif 2 sampel independen. Pada uji pihak kanan
berlaku ketentuan, jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
. 4.4.2.3.1 Uji t Uji Hipotesis Minat Belajar IPA Siswa
Sebelum menganalisis uji hipotesis data minat belajar IPA siswa menggunakan uji hipotesis pihak kanan, terlebih dahulu data akan dianalisis
menggunakan uji hipotesis 2 pihak untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat belajar siswa antara yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
teknik pembelajaran quick on the draw dan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data minat belajar IPA
siswa yang menggunakan uji hipotesis 2 pihak. 1
Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan minat belajar antara siswa kelas IV yang
memperoleh pembelajaran IPA menggunakan teknik pembelajaran quick on the draw
dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Ha = Ada perbedaan minat belajar antara siswa kelas IV yang memperoleh
pembelajaran IPA menggunakan teknik pembelajaran quick on the draw
dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran konvensional.
2 Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
3 Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nilai minat belajar adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17.
4 Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas yaitu jika –t
α, df t
hitung
≤ t α
l
, maka Ho tidak ditolak. 5
Hitungan Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.28 Independen Sampel Tes Minat Belajar IPA Siswa Setelah Penelitian
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means 95 Confidence
Interval of the Difference
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variances assumed
2.148 61
.036 4.780
2.225 .330
9.229 Equal
variances not assumed
2.139 58.982 .037
4.780 2.235
.308 9.251
6 Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.27 independen sampel tes nilai minat belajar IPA setelah penelitian sudah tertera di kolom t test
for equality of means , dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
minat belajar IPA siswa setelah penelitian yaitu 2,148. Sementara itu nilai t
tabel
uji dua pihak dengan df = 61 dan taraf signifikasi 5 yaitu 2,000. Hal ini berarti t
hitung
2,148 t
tabel
2,000, dan signifikansi 0,036 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima atau dengan kata lain terdapat perbedaan minat belajar antara siswa kelas IV yang memperoleh pembelajaran IPA menggunakan teknik quick
on the draw dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah diketahui terdapat perbedaan, untuk pengujian hipotesis pihak kanan, digunakan rumus sebagai berikut:
Dari perhitungan data minat belajar siswa setelah penelitian, didapatkan nilai
= 30, = 31,
= 85,68, = 81,13,
= 90,68 dan = 71,23.
Menggunakan rumus pengujian hipotesis seperti di atas diperoleh ,
, perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 45 . Sementara itu t
tabel
uji satu pihak dengan d
f
61 dan taraf signifikansi 5 besarnya yaitu 1,670. Sehingga dari hasil t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
diperoleh t
hitung
2,111 t
tabel
1,670, maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti Minat belajar IPA siswa pada materi sumber daya alam yang diajar menggunakan
teknik quick on the draw lebih baik dari pada yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
4.4.2.3.2 Uji t Uji Hipotesis Hasil Belajar IPA Siswa Sebelum menganalisis uji hipotesis data hasil belajar IPA siswa
menggunakan uji hipotesis pihak kanan, terlebih dahulu data akan dianalisis menggunakan uji hipotesis 2 pihak untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
minat belajar siswa antara yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
teknik pembelajaran quick on the draw dan yang menggunakan pembelajaran konvensional.Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data hasil belajar IPA
siswa yang menggunakan uji hipotesis 2 pihak. 1
Hipotesis Uji Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa kelas IV yang
memperoleh pembelajaran IPA menggunakan teknik pembelajaran quick on the draw
dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Ha = Ada perbedaan hasil belajar antara siswa kelas IV yang memperoleh pembelajaran IPA menggunakan teknik pembelajaran quick on the
draw dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran
konvensional. 2
Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
3 Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nilai hasil belajar adalah menggunakan uji-t dengan bantuan program aplikasi SPSS 17.
4 Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas yaitu jika –t
α t
hitung
≤ t α , maka Ho tidak ditolak.
5 Hitungan
Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat pada kolom t test for equality of means
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.29 Independen Sampel Tes Hasil Belajar IPA Siswa
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval
of the Difference t
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference Std. Error
Difference Lower
Upper Nilai
Equal variances assumed
2.235 61
.029 7.411
3.315 .782
14.041 Equal variances not
assumed 2.240
60.827 .029
7.411 3.308
.795 14.027
6 Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan hasil output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.28 independen sampel tes nilai hasil belajar IPA tertera di kolom t test for equality of means,
nilai t
hitung
hasil belajar IPA siswa yaitu 2,235. Sementara itu nilai t
tabel
uji dua pihak dengan df = 61 dan taraf signifikasi 5 yaitu 2,000. Hal ini berarti t
hitung
2,235 t
tabel
2,000, dan signifikansi 0,029 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima atau dengan kata lain terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa kelas IV yang memperoleh pembelajaran IPA menggunakan
teknik quick on the draw dan siswa kelas IV yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah diketahui bahwa terdadapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan teknik quick on the draw dan pembelajaran
konvensional, langkah selanjutnya yaitu apakah yang menggunakan teknik quick on the draw
lebih baik daripada yang pembelajaran konvensional, maka perlu dilakukan uji hipotesis pihak kanan. Untuk pengujian hipotesis pihak kanan,
digunakan rumus sebagai berikut:
Dari perhitungan data hasil belajar IPA siswa, diperoleh nilai = 30,
= 31
= 81,69, = 74,12,
= 162,69, dan = 179,88. Dengan menggunakan
rumus di atas, diperoleh nilai
, 8, perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 51.
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh t
hitung
sebesar 2,358. Sementara itu t
tabel
uji satu pihak dengan d
f
61 dan taraf signifikansi 5 besarnya yaitu 1,670. Sehingga dari hasil t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
diperoleh t
hitung
2,308 t
tabel
1,670, maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti hasil belajar IPA siswa pada materi sumber daya alam yang diajar menggunakan
teknik quick on the draw lebih baik dari pada yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
4.5 Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji keefektifan teknik pembelajaran quick on the draw terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa pada
materi Sumber Daya Alam di kelas IV SD Negeri Mintaragen 1, 3 dan 7 Kota Tegal. Dalam pelaksanaan penelitian, pembelajaran IPA materi sumber daya alam
di kelas eksperimen menggunakan teknik pembelajaran quick on the draw. Penggunaan teknik quick on the draw bertujuan agar siswa bekerja sama dengan
kelompok untuk mencari, menjawab, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang telah disiapkan oleh guru dalam sebuah suasana permainan yang