30
Berikut ini merupakan kelebihan-kelebihan dari penggunaan teknik quick on the draw
Ginnis 2008: 164 1
Aktifitas ini mendorong kerja kelompok. Semakin efisien kerja kelompok, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian tugas
lebih produktif daripada menduplikasi tugas. 2
Memberi pengalaman tentang macam-macam keterampilan membaca, yang didorong oleh kecepatan aktifitas, ditambah belajar mandiri dan kecakapan
ujian yang lain, seperti membaca pertanyaan dengan hati-hati, menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan materi yang penting dan yang tidak.
3 Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri untuk belajar pada
sumber, bukan hanya dari guru. 4
Sesuai bagi siswa berkarakter kinestetik yang tidak dapat duduk diam selama lebih dari dua menit.
Menurut syahrir 2012 ada beberapa kelemahan dari quick on the draw yaitu:
1 Apabila guru kurang bisa mengelola kelas dengan baik, maka akan terjadi
keributan dalam kerja kelompok. 2
Guru sulit memantau aktivitas siswa dalam kelompok.
2.1.9 Hakikat IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Ilmu
pengetahuan alam IPA atau natural science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini
Samatowa 2011: 3.
31
Menurut Nokes dalam bukunya “Science in Education” Aly dan Rahma 2001: 18 menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh
dengan metode khusus. IPA menurut Sutrisno dan Krenadi 2007: 1.19 merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat correct pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar true, dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih valid sehingga dihasilkan
kesimpulan yang betul truth. Adapun Wahyana 1986 dalam Trianto 2010: 136 mengatakan bahwa
IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya
tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Menurut Samatowa 2011: 3 IPA membahas tentang
gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia. Dari beberapa definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinya yang tersusun secara sistematis dan
diperoleh melalui metode tertentu berupa langkah-langkah ilmiah. Sementara itu, menurut Laksmi Prihantoro dkk 1986 dalam Trianto
2010: 137 mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan
sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk memperlajari objek studi, menemukan, dan
mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan.
32
2.1.10 Hakikat Pembelajaran IPA