20
Dari penjelasan di atas mengenai definisi minat, maka dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan minat belajar adalah suatu kecenderungan
seseorang terhadap kegiatan belajar yang dapat dilihat dari adanya: 1 kesukaan; 2 ketertarikan; 3 perhatian; dan 4 keterlibatan yang diberikan orang tersebut
untuk kegiatan belajar. Menurut Hamdani 2011: 141 minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat
tercapai. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dan dapat pula dimanifetasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas Slameto
2010: 180. Dengan begitu dalam proses pembelajaran setiap guru dituntut untuk mampu menimbulkan atau mengembangkan minat yang sudah ada pada siswa
yang diantaranya ditandai adanya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang akan diberikan.
2.1.4 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah
laku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan tingkah
laku yang diperoleh berupa penguasaan konsep Rifai dan Ani, 2009: 85. Menurut Nana 2011: 22 hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menempuh pengalaman belajarnya proses belajar mengajar. Dari dua
21
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku berupa kemampuan yang didapatkan siswa dari pengalaman kegiatan
belajarnya. Horward Kingsley dalam Sudjana 2011: 22 membagi tiga macam hasil
belajar, yakni 1 keterampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3 sikap dan cita-cita. Sementara itu, Gagne Sudjana 2011: 22 membagi lima
kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Menurut Bloom dalam Suprijono
2012: 6, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara menurut Lindgren Suprijono 2012: 7 hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom Sudjana 2011: 22-23 yang secara garis besar membaginya
menjadi tiga ranah, yakni: 1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3 Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan
22
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada hasil belajar ranah kognitif dan afektif.
Ranah kognitif berupa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi sumber daya alam, serta ranah afektif berupa penilaian minat siswa
terhadap mata pelajaran IPA.
2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar