33
5 Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.
6 Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan dan
keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. Sesuai dengan pendapat Darmodjo 1992 dalam Samatowa 2011: 2
bahwa IPA secara singkat dapat diartikan sebagai pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinya. Maka dengan IPA diharapkan
dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang dapat dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu
yaitu rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal, dapat diterima akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan obyeknya, kenyataan, atau sesuai dengan
pengalaman pengamatan dengan panca indera. Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa proses belajar mengajar IPA
lebih ditekankan pada keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta- fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri
yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan Trianto 2010: 143.
2.1.11 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Sapriati 2008: 2.5 menyebutkan bahwa ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah serta pemahaman
konsep dan penerapannya terdiri atas mahluk hidup dan proses kehidupan; benda atau materi; sifat-sifat dan kegunaannya; bumi dan alam semesta; serta sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan
34
penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Secara terperinci lingkup bahan kajian IPA untuk
SDMI yang terdapat dalam Standar Isi berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDMI yaitu:
1 Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2
Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3
Energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya. Samatowa 2011: 3-4 juga mengemukakan beberapa alasan IPA perlu
dibelajarkan di SD yaitu : 1 Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materiil suatu bangsa banyak sekali bergantung pada kemampuan
bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi. 2 Bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang
memberikan kesempatan berpikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. 3 Bila IPA diajarkan melalui percobaan-
percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. 4 Mata pelajaran ini mempunyai nilai-
nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
Samatowa 2011: 2 juga menjelaskan bahwa IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah.
35
Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir
ilmiah. Fokus pembelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka dimana mereka
hidup.
2.1.12 Materi Sumber Daya Alam