74
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Sesuai dengan judul yang peneliti angkat yaitu mengenai “Hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Konseling
dengan Sikap Siswa Menggunakan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 20092010”, bermaksud mengungkap apakah
ada hubungan antara Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Konseling dengan Sikap Siswa Menggunakan Layanan Konseling
Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 20102011. Azwar 2003: 5 menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menekankan pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metoda statistik. Penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian
inferensial yang menekankan pada pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian yang bekerja dengan angka yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada
satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2003: 8-9. Penelitian ini ditujukan untuk
menguji adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja konselor dalam
memberikan konseling dengan sikap siswa menggunakan layanan konseling perorangan yang sesuai dengan karakteristik dari korelasional, yaitu:
1 variabel-variabel yang diteliti rumit dan atau tidak dapat diteliti dengan
metode eksperimen atau tidak dapat dimanipulasi. 2
Studi semacam ini memungkinkan beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam realistiknya.
3 Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan
bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut. 4
Penelitian korelasional memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain a.
Hasilnya hanya mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.
b. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian
korelasional kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.
c. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.
d. Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun
approach , yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan
menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna. Suryabrata, 2004: 83.
3.1.2 Desain Penelitian