Aspek Outcomes Evaluations Aspek-aspek Sikap Siswa

Apabila subjek mempunyai skor antara 18 sampai dengan 27 berarti subjek mempunyai behavior beliefs yang cukup. Apabila subjek mempunyai skor lebih dari 27 maka subjek mempunyai behavior beliefs yang baik. Hasil analisis data aspek behavior beliefs secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Aspek behavior beliefs No Kategori Kriteria Frekuensi Persentase 1. Buruk X 18 2. Cukup 18 ≤ X 27 6 20 3. Baik 27 ≤ X 24 80 Jumlah 30 100 Aspek saling pengertian mayoritas berada pada kategori baik, yaitu dari 30 subjek, tidak ada subjek atau 0 berada pada kategori buruk, 6 subjek atau 20 berada pada kategori cukup dan 24 subjek atau 80 memiliki behavior beliefs pada kategori baik yaitu siswa merasa senang dalam mengikuti layanan konseling perorangan dan memiliki tindakan yang baik pula dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek behavior beliefs baik.

4.4.4.2 Aspek Outcomes Evaluations

Outcomes evaluations merupakan salah satu aspek sikap siswa yang meliputi: pengetahuan atau pandangan tentang layanan konseling perorangan, perasaan senang atau tidak senang mengikuti layanan konseling perorangan dan tindakan setelah mengikuti layanan konseling perorangan. Aspek outcomes evaluations pada sikap siswa menggunakan layanan konseling perorangan terdiri dari 9 item yang valid, masing-masing itemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1 sampai 4. Skor terkecil yang mungkin diperoleh oleh subjek pada skala ini adalah 9x1=9 dan skor terbesar adalah 9x4=36. Rentangan skor skala adalah 36– 9=27. Mean teoritis μ adalah 9x2,5=22,5. Satuan Deviasi Standarnya σ adalah 276 = 4,5. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.26 Deskripsi Skor Aspek Outcomes Evaluations Skor minimum 9 x 1 = 9 Skor maksimum 9 x 4 = 36 Rentangan skor 36 – 9 =27 Mean teoritis 9 x 2,5 = 22,5 Satuan deviasi standart 276 = 4,5 Sedangkan penggolongan kriteria aspek outcomes evaluations dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.27 Penggolongan Aspek Outcomes Evaluations No Interval Interval Kriteria 1 X μ – 1,0 σ X 18 Buruk 2 μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ 18 ≤ X 27 Cukup 3 μ +1,0 σ ≤ X 27 ≤ X Baik Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa apabila subjek memperoleh skor kurang dari 18 berarti subjek mempunyai Outcomes Evaluations yang buruk Apabila subjek mempunyai skor antara 18 sampai dengan 27 berarti subjek mempunyai Outcomes Evaluations yang cukup. Apabila subjek mempunyai skor lebih dari 27 maka subjek mempunyai Outcomes Evaluations baik. Hasil analisis data aspek outcomes evaluations secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: N 1 2 3 Asp dari 30 sub 23,33 be pada kate dan memi Hal ini me baik. 4.5 Tu antara Per Distri No Kateg 1. Buruk 2. Cukup 3. Baik pek Outcom bjek tidak a erada pada k gori baik y liki tindaka enunjukkan 5 Uji Asu ujuan dari rsepsi siswa B ibusi Freku gori 18 27 Jumlah mes Evaluat ada subjek a kategori cuk yaitu siswa an yang baik n bahwa ma Kriteria umsi penelitian a terhadap k Behavior Belie 23.33 76 Kriteria Tabel uensi Aspek Kriteria X 18 8 ≤ X 27 7 ≤ X tions mayo atau 0 ber kup dan 23 senang me k setelah me ayoritas subj Gambar aspek-aspe ini adalah kinerja kons efs Ou 6.67 Aspek buruk cuk 4.28 Outcomes E Freku 8 7 7 23 30 ritas berada rada pada k subjek atau engikuti lay engikuti lay jek mempu 4.7 ek Sikap Sis untuk men selor dengan tcomes Evalu 20 Sikap S up baik Evaluations uensi Pe 7 3 a pada kate ategori buru u 76,67 m yanan konse yanan konse unyai Outco swa ngetahui ad n sikap sisw ations 80 iswa s ersentase 23,33 76,67 100 egori baik, uk, 7 subjek memiliki tole eling perora eling perora omes Evalua danya hubu wa menggun yaitu k atau eransi angan angan. ations ungan nakan layanan konseling perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 20102011. Agar simpulan yang dihasilkan dapat dipertangungjawabkan maka sebelum mencari hubungan persepsi siswa dengan sikap siswa, dilakukan dahulu uji normalitas dan uji linearitas untuk memeriksa keabsahan sampel penelitian.

4.5.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

0 7 2

FAKTOR FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI RENDAHNYA MINAT SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMP NEGERI 41 SEMARANG

3 81 257

HUBUNGAN SIKAP SISWA TERHADAP KONSELOR DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI DENGAN MINAT Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 10 12

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 6 4

HUBUNGAN SIKAP SISWA TERHADAP KONSELOR DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI DENGAN MINAT Hubungan Sikap Siswa Terhadap Konselor Dan Tingkat Keterbukaan Diri Dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling.

0 0 19

(ABSTRAK) Pengaruh Sikap Proaktif Konselor Terhadap Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Individu di SMP N 7 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 1

PENGEMBANGAN SIKAP SISWA TERHADAP LAYANAN KONSELING PERORANGAN MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 4 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 2 95

Hubungan Sikap Siswa terhadap Konselor dan Tingkat Ekstroversi dengan Minat Memanfaatkan Layanan Konseling di SMA N I Bobotsari.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MOTIVASI MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BAWANG KABUPATEN BATANG.

0 1 116