lingkungan sosial. Siswa menilai keadaan lingkungan dimana dia bersekolah untuk memperoleh suatu informasi mengenai kinerja konselor di sekolahnya
3. Stereotipe
Stereotipe adalah keyakinan-keykinan yang dimiliki oleh individu bahwa orang lain memiliki karakteristik tertentu karena keanggotaannya dalam suatu
kelompok. Siswa mempunyai keyakinan bahwa seorang konselor mempunyai caranya sendiri untuk menarik simpati siswa agar mau menggunakan layanan
konseling yang ada di sekolah. 4.
Distorsi ingatan Faktor ingatan juga mempengaruhi siswa ketika melakukan pertemuan
awal dengan konselornya. Hal ini dapat berpengaruh pada pengumpulan informasi awal sebelum konselor melakukan interpretasi terhadap masalah
yang sedang dihadapi.
2.3.6 Objek Persepsi
Objek yang dapat dipersepsikan sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang
menjadikan dirinya sendiri menjadi objek persepsi, ini disebut pesepsi diri atau self-perception.
Karena banyaknya yang dapat dipersepsi, maka objek persepsi dapat diklasifikasikan. Obyek persepsi dapat dibedakan atas objek yang non
manusia dan manusia. Objek persepsi yang berujud manusia disebut person perception
atau social perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan nonmanusia sering disebut nonsocial perception atau things perception.
Apabila yang dipersepsi tersebut adalah manusia maka objek persepsi mempunyai aspek-aspek yang sama dengan yang mempersepsi, dan hal ini tidak
terdapat apabila yang dipersepsi tersebut nonmanusia. Pada objek persepsi manusia, manusia yang dipersepsi mempunyai kemampuan-kemampuan,
perasaan, ataupun aspek-aspek lain seperti halnya pada orang yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi akan mempengaruhi orang yang mempersepsi. Pada objek
persepsi manusia, manusia yang dipersepsi, lingkungan yang melatarbelakangi objek persepsi, dan perseptor sendiri akan sendiri akan sangat menentukan dalam
hasil persepsi. a.
Konsistensi Persepsi Pengalaman seseorang akan berperan dalam seseorang mempersepsi
sesuatu. Persepsi merupakan aktivitas yang integrated. Seperti yang dikemukakan oleh Wertheimer bahwa pada persepsi itu tidak hanya ditentukan oleh stimulus
secara objektif, tetapi juga akan ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan diri orang yang mempersepsi. Adanya aktivitas dalam diri seseorang yang berperan
sehingga menghasilkan hasil persepsi tersebut Walgito, 2004: 97. 1. Konsistensi Bentuk
Pengalaman memberikan pengertian bahwa bentuk uang logam itu bulat, ini merupakan hasil dari persepsi, yaitu bahwa uang logam itu bulat, dan
disimpan dalam ingatan seseorang. 2. Konsistensi Warna
Pengalaman seseorang yang memahami bahwa susu murni itu berwarna putih. Walaupun pada suatu saat orang dijamu minuman susu yang
penerangannya agak remang-remang berwarna merah sehingga susu itu kelihatan agak merah, tetapi dalam mempersepsikan susu tersebut orang akan
berpendapat bahwa susu itu berwarna putih. 3. Konsistensi Ukuran size
Pengalaman memberikan pengertian bahwa binatang gajah yang telah dewasa itu memiliki ukuran tubuh yang besar. Apabila seseorang melihat
seekor gajah dari kejauhan, maka gajah tersebut terlihat kecil, makin jauh jaraknya terlihat semakin kecil. Sekalipun yang dilihat itu kecil, namun dari
hasil persepsi tetap orang akan menyatakan bahwa gajah itu tetap mempunyai ukuran yang besar.
2.3.7 Dimensi Dalam Persepsi