2.3 Persepsi Siswa
2.3.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan penilaian seseorang terhadap objek tertentu. Dapat pula dikatakan bahwa persepsi merupakan penilaian akibat pengalaman melalui
indera terhadap objek, peristiwa tertentu dan memberikan kesan atau kesimpulan tertentu atas objek tersebut. Proses persepsi dimulai pada waktu stimulus
mengenai indera, yang kemudian stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf sensoris ke pusat susunan syaraf, yaitu otak. Di dalam otak kemudian terjadi proses
pemberian makna pada stimulus sehingga stimulus tersebut mempunyai makna bagi individu tersebut Walgito, 1981; dalam Wildyana, dkk,. 2006: 113.
Menurut Irwanto 2003: 71, persepsi adalah proses diterimanya rangsang obyek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa sampai rangsang yang
diterima tersebut dapat disadari dan dimengerti oleh alat indera. Senada dengan definisi persepsi yang dikemukakan oleh Desiderato 1976: 129., dalam Rakhmat,
2009: 51 bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi memory stimuli.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan suatu proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu.
Stimulus yang diindera tersebut oleh individu diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang
diindera tersebut. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Schiffan
Kanuk 2000 dalam Yuniasty, dkk 2007: 5 yang menyatakan bahwa persepsi merupakan proses kognisi ketika individu menyeleksi, mengorganisasi, dan
menginterpretasikan stimulus ke dalam pemikiran yang bermakna dan berhubungan, sehingga setiap individu akan mempersepsikan konsep, peristiwa
atau kejadian yang dilihat, dirasakan serta dialaminya berdasarkan kebutuhan, nilai, pengharapan dan pengalaman pribadinya, oleh karena itu setiap konsep,
peristiwa atau kejadian yang sama tersebut memungkinkan menghasilkan suatu persepsi yang berbeda bagi setiap individu.
Menurut Moskowitz dan Orgel dalam Walgito, 2002a dalam Batuadji, dkk 2007: 27 persepsi merupakan aktivitas yang intergrated dimana pikiran,
perasaan, kerangka acuan, pengalaman-pengalaman, dan keadaan pribadi seseorang yang mempengaruhi ketika seseorang mempersepsi. Sedangkan Krech
dan Crutchfield menyebutkan sifat-sifat perseptual dan kognitif dari individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan
sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras.
Persepsi seseorang bersifat unik artinya antara satu dengan yang lain memiliki penilaian berbeda meskipun memberikan persepsi terhadap objek yang
sama. Persepsi individu mengenai suatu objek sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat atau karakteristik yang ditampilkan oleh objek tersebut, karakteristik individu dan
karakteristik situasi.
2.3.2 Pengertian Siswa