2.2 Layanan Konseling Perorangan
2.2.1 Pengertian Layanan Konseling Perorangan
Tugas membantu siswa untuk memecahkan konflik-konflik nilai-nilai yang mendasari timbulnya masalah pribadi atau menentukan pilihan dalan rencana
programbidang studi, pekerjaan, memerlukan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman tersendiri. Layanan konseling perorangan adalah layanan bimbingan
yang memungkinkan siswa yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahannya Sukardi, 2002: 46. Pelaksanaan usaha pengentasan permasalahan siswa, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengenalan dan pemahaman permasalahan
2. Analisis yang tepat
3. Aplikasi dan pemecahan permasalahan
4. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses maupun evaluasi akhir
5. Tindak lanjut
Menurut Sukardi dan Kusumawati 2008: 62 layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa
mendapatkan pelayanan langsung tatap muka secara perorangan dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah pribadi yang
dideritanya. Fungsi utama konseling perorangan adalah fungsi pengentasan.
Tanggung jawab konselor dalam proses konseling adalah mendorong
siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, agar siswa mampu bekerja
efektif, produktif, dan menjadi pribadi yang mandiri. Relasi antara konselor dan siswa dalam hubungan konseling ditandai dengan nuansa afektif. Artinya adalah
konselor berupaya menciptakan agar hubungan akrab, saling percaya, sehingga terjadi self-diclosure keterbukaan diri siswa dan keterlibatan secara emosional
dalam proses konseling. Materi yang menjadi program layanan konseling perorangan meliputi:
1. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat
serta penyalurannya 2.
Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri 3.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat
4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan
pengenalan sesuai dengan kemampuan, kebiasaan, dan potensi diri 5.
Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi 6.
Pengembangan dan pemantapan kecenderungan karier dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan rencana karier
7. Informasi kerja, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karier
8. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan social.
Praktek konseling perorangan pada prinsipnya adalah suatu rangkaian kegiatan yang memberikan pemahaman dan pengalaman dengan berbagai cara
dan teknik konseling dengan tujuan agar calon konselor mampu melaksanakan praktek konseling secara benar, terarah, dan bertujuan, sehingga menghilangkan
imej buruk di sekolah bahwa dialog konseling hanya biasa-biasa saja dan sanggup
dilakukan oleh siapa saja. Untuk mengilangkan imej buruk tersebut, maka terlebih dahulu dibedakan jenis.macam siswa berdasarkan sifat dan perilakunya.
Konseling perseorangan adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli
siswa. Konseli mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan kepada konselor sebagai petugas yang
profesional dalam jabatannya dengan pengetahuan dan keterampilan psikologi. Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan khusus, karena
dalam interaksi tersebut, siswa merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Konselor dapat menerima siswa secara pribadi dan tidak memberikan penilaian.
Siswa merasa ada orang lain yang dapat mengerti masalah pribadinya dan mau membantu memecahkannya.
Konseling perseorangan adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang siswa. siswa
mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat ia pecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan kepada konselor sebagai petugas yang profesional dalam
jabatannya dengan pengetahuan dan keterampilan psikologi. Konseling perorangan mempunyai makna spesifik dalam arti pertemuan antara konselor
dengan klien secara perseorangan, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk
pengembangan pribadi klien serta klien mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya.
2.2.2 Tujuan Konseling