1. Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku
Tingkah laku merupakan tampilan pertama yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebuah sikap seseorang, berbagai tingkah laku seseorang merupakan
dasar cerminan sebuah sikap; 2.
Sikap ditujukan mengarah kepada objek psikologis atau kategori Dalam hal ini skema yang dimiliki orang menentukan bagaimana mereka
mengkategorikan target objek dimana sikap diarahkan, sikap seseorang yang mempunyai sasaran kepada siapa sikap itu ditujukan dengan merujuk objek
yang dituju; 3.
Sikap dipelajari Seseorang dari waktu ke waktu akan terus memperbaiki cara untuk
bersikap dengan lebih baik, sikap selalu berubah dan mengandung berbagai makna;
4. sikap mempengaruhi perilaku
Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada suatu objek memberikan satu alasan untuk berperilaku mengarah pada objek iytu dengan suatu cara tertentu.
2.1.6 Terbentuknya Sikap
Sikap yang ada pada diri individu akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal seperti yang
dikemukakan Walgito 2003: 115 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu:
1. Faktor internal meliputi faktor fisiologis kesehatan, jenis kelamin dan faktor
psikologis.
2. Faktor eksternal, berupa situasi yang dihadapi individu, pengalaman, norma
yang ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan, atau pendorong-pendorong dalam masyarakat.
Menurut Ahmadi 2007: 156 mengemukakan bahwa terbentuknya suatu sikap banyak dipengaruhi perangsang lingkungan sosial dan kebudayaan,
misalnya keluarga, norma, golongan agama, dan adat istiadat. Sikap seseorang tidak selamanya menetap, sikap dapat berkembang apabila mendapat pengaruh,
baik dari dalam maupun dari luar yang bersifat positif dan mengesankan. Terbentuknya sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk dalam
hubungannya dengan suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antar individu, kelompok, komunikasi media massa, dan sebagainya.
Faktor-faktor lain yang dapat membentuk suatu sikap adalah faktor internal di dalam diri pribadi manusia tersebut, yaitu selektivitasnya sendiri, daya pilihnya
sendiri, atau minat dan perhatiannya untuk menerima dan mengolah pengaruh- pengaruh yang datang dari luar dirinya itu.
Pembentukan sikap menurut Faturrochman 2006: 44 ada beberapa konsep yang diutarakan dalam proses pembentukan sikap, adapun konsep-konsep
tersebut yaitu: 1.
Classical Conditioning Theory Salah satu penelitian dengan mengkondisikan kata terang dan gelap untuk
digeneralisasikan dengan putih dan hitam sebagai warna kulit ternyata menimbulkan sikap positif terhadap orang dengan warna kulit putih dan sikap
negative terhadap orang warna kulit hitam. Hal ini menunjukkan bahwa
munculnya respon dengan syarat membentuk sikap tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini sering dimodifikasikan untuk tujuan-tujuan
tertentu, misalnya dalam kampanye pemulihan umum atau penanaman suatu ideology dan membenci ideology lain.
2. Instrumental Conditioning
Konsep ini memberikan hukuman atau hadiah terhadap munculnya respon- respon dari subyek. Respon yang muncul sesuai ddengan yang dikehendaki
diberi hadiah, sedangkan respon yang muncul tidak sesuai dengan kehendak dikenai hukuman.
3. Observational Learning
Umumnya belajar dengan menanggapi sesuatu dan meresponnya dengan melihat apa yang dilakukan orang lain, disamping lebih banyak menerima
pendapat, gagasan dan sikap orang lain daripada menghindarinya.
Menurut Sartain, dkk dalam Yusuf dan Nurihsan, 2005: 171-172 ada empat faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, yaitu:
1. Faktor pengalaman khusus specific experience
Sikap terhadap suatu objek terbentuk melalui pengalaman khusus. Misalnya: siswa yang mendapatkan perlakuan yang baik konselor pada saat
memanfaatkan layanan konseling perorangan ataupun pada saat tidak menggunakan layanan konseling perorangan, maka akan terbentuk pada
dirinya sikap yang positif terhadap konselor tersebut.
2. Faktor komunikasi dengan orang lain communication with other people
Sikap seseorang banyak terbentuk dari adanya komunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang terjadi baik secara langsung face to face maupun tidak
langsung. 3.
Faktor model Sikap banyak terbentuk dari proses mengimitasi meniru suatu tingkah laku
yang memadai model dirinya, seperti perilaku orang tua, guru, pemimpin, teman sebaya, dan sebagainya.
4. Faktor lembaga-lembaga social
Suatu lembaga akan menjadi sumber yang mempengaruhi terbentunya sikap, seperti: lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, partai politik,
dan sebagainya.
Berubahnya sikap individu trerhadap suatu objek dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Azwar 2007: 30 perubahan dan pembentukan sikap
individu dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: 1.
Pengalaman pribadi Hal-hal yang dialami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan
terhadap stimulus sosial. Tanggapan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, pengalaman pribadi harus melalui kesan yang kuat. Sikap akan mudah
terbentuk apabila pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan terhadap pengalaman akan lebih mendalam atau
membekas.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar individu merupakan salah satu diantara komponen social yang dapat mempengaruhi sikap. Seseorang yang dianggap penting bagi
individu banyak mempengaruhi pembentukan sikap yang konformitas dengan orang yang dianggap penting
3. Pengaruh budaya
Kebudayaan dimana individu hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap, tanpa disadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah. Kebuadayaan mewarnai siakap anggota masyarakatnya karena kebuidayaan
pula yang member corak pengalaman individu yang menjadi anggota masyarakat
4. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar
pengertian konsep moral dalam diri individu
6. Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang, kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan
pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri.
2.1.7 Fungsi Sikap