7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian tindakan action research
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.
Suharsimi, dkk 2008:2-3 menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni :
penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai berikut : a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama pula. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2009:9:
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut di antaranya Wijaya Kusumah,
2009:17: a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.
b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran.
c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan.
d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk
mencari solusinya. e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan
mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat
sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan perlu kerja
sama antara guru dan dosen.
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu
Wijaya Kusumah, 2009:25: a. Perencanaan Planning
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan
perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi
sebagai pemecahan masalah.
b. Tindakan Acting Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau
acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan Observing Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti
terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi Reflecting Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau
reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam
kelasnya. 4.
Tujuan PTK Tujuan PTK menurut Mulyasa dalam buku praktik penelitian
tindakan kelas 2009:89, adalah sebagai berikut: a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta
kualitas pembelajaran. b. Meningkatkan layananan profesional dalam konteks
pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat
waktu dan sasarannya. d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian
secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang
berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
5. Manfaat PTK
Manfaat PTK Mulyasa, 2009:90 sebagai berikut : a. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik.
b. Merupakan upaya pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sesuai dengan karakteristik pembelajaran,
serta situasi dan kondisi kelas. c. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian
yang dilakukannya, sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi
pembelajaran.