Tabel 3.6 Operasional Variabel Integritas Pribadi
No Dimensi
Indikator Item
Positif Negatif
1. Pengetahuan Moral
Kesadaran Moral 22
Pengetahuan Nilai- Nilai Moral
21 Pengambilan
perspektif Moral 20
Membuat Keputusan Moral
18 19
Pengetahuan Diri sendiri
11
2. Perasaan Moral
Hati Nurani 24
Penghargaan Diri 26
Empati 17
Mencintai Kebaikan 13,15,16
Kontrol diri 14
Kerendahan Hati 12
3. Tindakan Moral
Kompetensi 2,4,5
1,3 Kehendak
7 8,9,10,
23 Kebiasaan
25 6
d. Minat Belajar Siswa
Menurut Slameto2010: 180, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
Tabel3.7 Operasional Minat Belajar Peserta Didik
No .
Indikator No.Butir
Positif Negatif
1. Perasaan sukasenang terhadap
pelajaran akuntansi 1,4
5 2.
Perhatian yang besar terhadap materi akuntansi
3,8,9 2,6,7
3. Ketertarikan terhadap materi akuntansi 11,12,20
10,12 4.
Partisipasi dalam proses pembelajaran akuntansi
14,15,16 5.
Manfaat materi akuntansi dalam kehidupan
17,18,19
2. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan peneliti dalam mengukur persepsi peserta didik terhadap tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual
berdasar Kurikulum 2006 terhadap keterterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik menggunakan skala
pengukuran Likert. Skala pengukuran Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial Sugiyono, 2011: 136.Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dalam penelitian ini diberi skor:
Tabel 3.8 Skor Instrumen
Tanggapan Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Selalu
5 1
Sering 4
2 Kadang-kadang
3 3
Jarang 2
4 Tidak Pernah
1 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.Metode kuesioner menurut Cholid dan Abu Achmadi 2007: 76
merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Tujuan menggunakan
kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara
serentak. Menurut Sugiyono 2004: 135 kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi-informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran kontekstual berdasarkan Kurikulum
2006 pada materi akuntansi dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Menurut Cholid dan Abu Achmadi, 2007: 147 validitas maksudnya bahwa antara alat pengukur dengan tujuan pengukuran
haruslah cocok atau sesuai. Sedangkan menurut Noor 2014:19 uji validitas digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam
kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas dilakukan pada setiap butir soal. Nilai validitas dapat dicari dengan rumus
koefisien korelasi product moment yang dikemukakan oleh Noor 2014:19 sebagai berikut:
= N
XY − X Y {NX
2
− X NY
2
− NY
2
Keterangan: X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y N = Banyaknya responden
Untuk menetapkan apakah instrumen itu valid atau tidak valid maka ketentuannya yaitu besarnya koefisien korelasi r dihitung dengan
menggunakan korelasi dengan signifikansi 5. Jika r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan penelitian di SMA N 4
Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA N 9 Yogyakarta, SMA N 10 Yogyakarta, dan SMA N 11 Yogyakarta dengan jumlah data n 293 siswa
dengan df = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 291 df=293-2 dengan taraf signifikansi 5 menunjukkan r
tabel
sebesar 0,11475. Hasil pengujian dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada
penyajian sebagai berikut: a.
Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Kontekstual No. Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1
0,413
0,11475 Valid
2
0,445
0,11475 Valid
3
0,434
0,11475 Valid
4
0,313
0,11475 Valid
5
0,469
0,11475 Valid
6
0,519
0,11475 Valid
7
0,477
0,11475 Valid
8
0,500
0,11475 Valid
9
0,441
0,11475 Valid
10
0,493
0,11475 Valid
11
0,567
0,11475 Valid
12
0,562
0,11475 Valid
13
0,509
0,11475 Valid
14
0,506
0,11475 Valid
15
0,501
0,11475 Valid
No. Item r
hitung
r
tabel
Keterangan
16
0,514
0,11475 Valid
17
0,407
0,11475 Valid
18
0,357
0,11475 Valid
19
0,430
0,11475 Valid
20
0,472
0,11475 Valid
21
0,339
0,11475 Valid
22
0,580
0,11475 Valid
23
0,618
0,11475 Valid
24
0,521
0,11475 Valid
25
0,498
0,11475 Valid
26
0,445
0,11475 Valid
27
0,368
0,11475 Valid
28
0,365
0,11475 Valid
29
0,222
0,11475 Valid
30
0,204
0,11475 Valid
31
0,264
0,11475 Valid
32
0,327
0,11475 Valid
33
0,325
0,11475 Valid
Output Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Terlampir
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah valid, dimana
seluruh nilai corrected item-total correlation r
tabel =
0,11475 b.
Variabel Keterampilan Berkomunikasi
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Keterampilan
Berkomunikasi No. Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1
0,428
0,11475 Valid
2
0,653
0,11475 Valid
3
0,611
0,11475 Valid
4
0,547
0,11475 Valid
5
0,664
0,11475 Valid
6
0,616
0,11475 Valid
7
0,636
0,11475 Valid
8
0,602
0,11475 Valid
9
0,639
0,11475 Valid
10
0,543
0,11475 Valid
11
0,763
0,11475 Valid
No. Item r
hitung
r
tabel
Keterangan
12
0,702
0,11475 Valid
13
0,630
0,11475 Valid
14
0,657
0,11475 Valid
15
0,456
0,11475 Valid
16
0,708
0,11475 Valid
17
0,664
0,11475 Valid
18
0,492
0,11475 Valid
19
0,517
0,11475 Valid
20
0,615
0,11475 Valid
21
0,477
0,11475 Valid
22
0,148
0,11475 Valid
23
0,008
0,11475 Tidak Valid
24
0,416
0,11475 Valid
25
0,574
0,11475 Valid
26
0,410
0,11475 Valid
27
0,057
0,11475 Tidak Valid
28
0,497
0,11475 Valid
29
0,072
0,11475 Tidak Valid
30
0,491
0,11475 Valid
31
0,561
0,11475 Valid
32
0,689
0,11475 Valid
33
0,656
0,11475 Valid
34
0,049
0,11475 Tidak Valid
35
0,486
0,11475 Valid
Output Pengujian Validitas Variabel Keterampilan Berkomunikasi Terlampir
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada empat pernyataan yang tidak valid karena 0,11475 yaitu pada butir 23, 27, 29, dan 34, maka harus
dilakukan pengujian validitas ulang dengan mengeluarkan butir 23, 27, 29, dan 34.