Subjek dan Objek Penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah � = 3,84.1416.0,51 − 0,5 0,05 2 1416 − 1 + 3,84.0,51 − 0,5 S= 302 responden Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 302 responden. Namun demikian besarnya sampel dalam yang digunakan hanya berjumlah 293 responden.Berdasarkan teknik sampling yang dipilih, maka penelitian inidilaksanakan di SMA N 4, SMA N 6, SMA N 9, SMA N 10, dan SMA N 11. Data sampel dalam penelitian ini adalah berikut: Tabel 3.3 Nama Sekolah dan Jumlah Responden No. Nama Sekolah Jumlah Responden 1. SMA N 4 73 2. SMA N 6 59 3. SMA N 9 38 4. SMA N 10 40 5. SMA N 11 83 Jumlah Responden 293 Oleh karena terkendala pada saat proses pengisian kuesioner maka jumlah sampel dalam penelitian ini tidak memenuhi proporsi sampel yang seharusnya yaitu sebanyak 302 peserta didik maka sampel dalam penelitin hanya menggunakan sejumlah 293 peserta didik. Dalam penelitian ini terdapat 9 kuesioner tidak terisi baik karena pada saat proses pengisian kuesioner responden melarikan diri karena tidak ada guru yang mengawasi dan tidak masuk karena sakit atau ijin, sehingga perhitungan ulang untuk derajat ketelitian sebagai berikut: � = � 1 + � 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error. � = 1416 1 + 1416 2 293 1+1416e 2 = 1416 293+414.888 e 2 = 1416 414.888 e 2 = 1416-293 414.888 e 2 =1123 e 2 = 1123414.888 e 2 = 0,0027067545 e = 0,0520264 e = 5,2 Dikarenakan dalam penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan lebih kecil dari jumlah sampel minimal hasil perhitungan, maka margin of error berubah dari 5 menjadi 5,2 dengan perhitungan menggunakan rumus Slovin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Cluster Sampling. Menurut Suharsimi 2013:33 Cluster sampling digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Seperti yang dikemukakan oleh Gulo 2002: 93 jika populasi tersebar dalam beberapa wilayah, maka salah satu atau beberapa wilayah dapat diambil secara acak sebagai sampel. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan cluster adalah sekolah. Sekolah-sekolah yang masuk ke dalam populasi mempunyai ciri yang sama atau mirip dalam hal telah menerapkan Kurikulum 2006 dan siswadi XII SMA jurusan IPS di wilayah Kota Yogyakarta yang telah mendapat materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

E. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya

1. Operasional Variabel Operasionalisasi variabel adalah kegiatan menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator untuk mendefinisikan dan mengukur variabel penelitian. a. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual Menurut Kokom 2011: 7 pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Tabel 3.4 Operasional Variabel Pembelajaran Kontekstual No Dimensi Indikator Pertanyaan No. 1 Konsep keterkaitan relating a. pengetahuan dan keterampilan sebelumnya 1 b. materi lain dalam pelajaran akuntansi 2 c. materi pelajaran lainnya 3 d. ekspose media 4 e. konteks lingkungan 5 f. pengalaman dunia nyata 6 g. kebutuhan siswa 7 h. materi sederhana sampai dengan yang sulit 8 2 Pengalaman langsung experiencing a. eksplorasi 9 b. penemuan 10 c. inventory 11 d. investigasi 12 e. penelitian 13 f. pemecahan masalah 14 3 Aplikasi applying a. penerapan materi yang dipelajari di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat 15 b. penerapan materi dalam memecahkan masalah 16 c. penggunaan metode karyawisata, magang, bermain peran, dll 17 4 Kerja sama cooperating a. bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan mengerjakan tugas 18 b. saling bertukar pikiran, mengajukan, dan menjawab pertanyaan 19 c. komunikasi interaktif antar sesama siswa, siswa dengan guru, siswa dengan nara sumber 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI No Dimensi Indikator Pertanyaan No. d. penghormatan terhadap perbedaan gender, suku, ras, agama, sosio ekonomi, budaya, dan pandangan 21 5 Pengaturan diri self-regulating a. motivasi belajar sepanjang hayat 22 b. motivasi untuk mencari dan menggunakan informasi dengan kesadaran sendiri 23 c. melaksanakan trial-error 24 d. melakukan refleksi 25 e. belajar mandiri 26 6 Asesmen autentik authentic assesment a. penilaian pembelajaran utuh kognitif, afektif, dan psikomotor 27 b. penilaian dilakukan di awal, tengah 28 c. siswa menilai diri sendiri 29 d. siswa menilai orang lain 30 e. penilaian dalam bentuk tertulis pencil paper test 31 f. penilaian berdasarkan perbuatan performance, penugasan proyek, produk, portofolio 32 7 Reaching high standard a. mengenal dan dan mencapai standar tinggi 33 b. Keterampilan Berkomunikasi Menurut Johnson Supratiknya, 1995: 30, secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekadar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga merupakan sebentuk komunikasi. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penerima dengan maksud sadar untuk memengaruhi tingkah laku si penerima. Tabel 3.5 Operasional Variabel Keterampilan Berkomunikasi No. Indikator Item Positif Negatif 1. Sikap Percaya Diri 18 27 2. Membuka Diri 6,13,14,15,16,28,30 3. Penerimaan Diri 5,12,21 4. Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas 10,19,24 5. Memberi dukungan 9,11 6. Memecahkan konflik dengan cara konstruktif 17,20 23,29 7. Menyimak dengan penuh perhatian 1,2,3,4,7,8,25,26,31 ,32,33,35 22,34 c. Integritas Pribadi kejujuran Menurut Filosofi Yunani Aristoteles Lickona, 2013: 74 mendefinisikan karakter yang baik sebagai hidup dengan tingkah laku yang benar, tingkah laku yang benar dalam hal berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan diri sendiri. Terdapat komponen- komponen karakter yang baik yaitu: yang pertama pengetahuan moral yang terdiri dari kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pengetahuan diri; yang kedua perasaan moral yang terdiri dari dari hati nurani, penghargaan diri, empati, menyukai kebaikan, kontrol diri, dan kerendahan hati; yang ketiga aksi moral yang terdiri dari kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.6 Operasional Variabel Integritas Pribadi No Dimensi Indikator Item Positif Negatif 1. Pengetahuan Moral Kesadaran Moral 22 Pengetahuan Nilai- Nilai Moral 21 Pengambilan perspektif Moral 20 Membuat Keputusan Moral 18 19 Pengetahuan Diri sendiri 11 2. Perasaan Moral Hati Nurani 24 Penghargaan Diri 26 Empati 17 Mencintai Kebaikan 13,15,16 Kontrol diri 14 Kerendahan Hati 12 3. Tindakan Moral Kompetensi 2,4,5 1,3 Kehendak 7 8,9,10, 23 Kebiasaan 25 6 d. Minat Belajar Siswa Menurut Slameto2010: 180, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189

SURVEY KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA.

0 0 1