Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Penelitian

No. Item r hitung r tabel Keterangan 12 0,702 0,11475 Valid 13 0,630 0,11475 Valid 14 0,657 0,11475 Valid 15 0,456 0,11475 Valid 16 0,708 0,11475 Valid 17 0,664 0,11475 Valid 18 0,492 0,11475 Valid 19 0,517 0,11475 Valid 20 0,615 0,11475 Valid 21 0,477 0,11475 Valid 22 0,148 0,11475 Valid 23 0,008 0,11475 Tidak Valid 24 0,416 0,11475 Valid 25 0,574 0,11475 Valid 26 0,410 0,11475 Valid 27 0,057 0,11475 Tidak Valid 28 0,497 0,11475 Valid 29 0,072 0,11475 Tidak Valid 30 0,491 0,11475 Valid 31 0,561 0,11475 Valid 32 0,689 0,11475 Valid 33 0,656 0,11475 Valid 34 0,049 0,11475 Tidak Valid 35 0,486 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Variabel Keterampilan Berkomunikasi Terlampir Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada empat pernyataan yang tidak valid karena 0,11475 yaitu pada butir 23, 27, 29, dan 34, maka harus dilakukan pengujian validitas ulang dengan mengeluarkan butir 23, 27, 29, dan 34. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Kedua Validitas Instrumen Variabel Keterampilan Berkomunikasi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,411 0,11475 Valid 2 0,559 0,11475 Valid 3 0,531 0,11475 Valid 4 0,465 0,11475 Valid 5 0,579 0,11475 Valid 6 0,571 0,11475 Valid 7 0,528 0,11475 Valid 8 0,604 0,11475 Valid 9 0,615 0,11475 Valid 10 0,524 0,11475 Valid 11 0,688 0,11475 Valid 12 0,530 0,11475 Valid 13 0,522 0,11475 Valid 14 0,621 0,11475 Valid 15 0,467 0,11475 Valid 16 0,588 0,11475 Valid 17 0,516 0,11475 Valid 18 0,486 0,11475 Valid 19 0,520 0,11475 Valid 20 0,510 0,11475 Valid 21 0,427 0,11475 Valid 22 0,188 0,11475 Valid 24 0,461 0,11475 Valid 25 0,471 0,11475 Valid 26 0,409 0,11475 Valid 28 0,464 0,11475 Valid 30 0,460 0,11475 Valid 31 0,554 0,11475 Valid 32 0,570 0,11475 Valid 33 0,615 0,11475 Valid 35 0,486 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Keterampilan Berkomunikasi Terlampir Tabel 3.11 merupakan hasil pengujian kembali setelah butir 23, 27, 29, dan 34 dikeluarkan, tabel menunjukkan keseluruhan butir pernyataan tentang keterampilan berkomunikasi adalah valid keseluruhan nilai corrected item-total correlationr tabel= 0,11475 c. Variabel Integritas Pribadi Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,443 0,11475 Valid 2 0,117 0,11475 Tidak Valid 3 0,337 0,11475 Valid 4 0,325 0,11475 Valid 5 0,347 0,11475 Valid 6 0,208 0,11475 Valid 7 0,190 0,11475 Valid 8 0,378 0,11475 Valid 9 0,525 0,11475 Valid 10 0,330 0,11475 Valid 11 0,067 0,11475 Tidak Valid 12 0,242 0,11475 Valid 13 0,011 0,11475 Tidak Valid 14 0,242 0,11475 Tidak Valid 15 0,163 0,11475 Valid 16 0,187 0,11475 Valid 17 0,220 0,11475 Valid 18 0,042 0,11475 Tidak Valid 19 0,201 0,11475 Valid 20 0,092 0,11475 Tidak Valid 21 0,360 0,11475 Valid 22 0,179 0,11475 Valid 23 0,294 0,11475 Valid 24 0,564 0,11475 Valid 25 0,150 0,11475 Valid 26 0,142 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Variabel Integritas Pribadi Terlampir Tabel 3.12 menunjukkan bahwa ada enam butir pernyataan yang tidak valid karena 0,11475 yaitu pada butir 2, 11, 13, 14, 18, dan 20, maka harus dilakukan pengujian validitas ulang dengan mengeluarkan butir 2, 11, 13, 14, 18, dan 20. Tabel 3.13 Hasil Pengujian Kedua Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,468 0,11475 Valid 3 0,360 0,11475 Valid 4 0,385 0,11475 Valid 5 0,408 0,11475 Valid 6 0,231 0,11475 Valid 7 0,211 0,11475 Valid 8 0,445 0,11475 Valid 9 0,588 0,11475 Valid 10 0,325 0,11475 Valid 12 0,229 0,11475 Valid 15 0,107 0,11475 Tidak Valid 16 0,156 0,11475 Valid 17 0,203 0,11475 Valid 19 0,230 0,11475 Valid 21 0,407 0,11475 Valid 22 0,195 0,11475 Valid 23 0,319 0,11475 Valid 24 0,635 0,11475 Valid 25 0,147 0,11475 Valid 26 0,162 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Integritas Pribadi Terlampir Tabel 3.13 merupakan hasil pengujian kembali setelah dikeluarkan butir 2, 11, 13, 14, 18, dan 20, jika dilihat dari corrected item-total correlation masih ada satu pernyataan 0,11475yaitu pada butir 15, sehingga perlu dilakukan pengujian validitas ulang. Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ketiga Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,466 0,11475 Valid 3 0,361 0,11475 Valid 4 0,398 0,11475 Valid 5 0,441 0,11475 Valid 6 0,234 0,11475 Valid 7 0,229 0,11475 Valid 8 0,455 0,11475 Valid 9 0,598 0,11475 Valid 10 0,333 0,11475 Valid 12 0,234 0,11475 Valid 16 0,096 0,11475 Tidak Valid 17 0,158 0,11475 Valid 19 0,212 0,11475 Valid 21 0,408 0,11475 Valid 22 0,229 0,11475 Valid 23 0,329 0,11475 Valid 24 0,645 0,11475 Valid 25 0,139 0,11475 Valid 26 0,168 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Ketiga Variabel Integritas Pribadi Terlampir Tabel 3.14 merupakan hasil pengujian kembali setelah dikeluarkan butir 15, jika dilihat dari corrected item-total correlationmasih ada satu pernyataan 0,11475 yaitu pada butir 16, sehingga perlu dilakukan pengujian validitas ulang. Tabel 3.15 Hasil Pengujian Keempat Validitas Instrumen Variabel Integritas Pribadi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,475 0,11475 Valid 3 0,345 0,11475 Valid 4 0,400 0,11475 Valid 5 0,468 0,11475 Valid 6 0,231 0,11475 Valid 7 0,244 0,11475 Valid 8 0,463 0,11475 Valid 9 0,591 0,11475 Valid 10 0,323 0,11475 Valid 12 0,220 0,11475 Valid 17 0,115 0,11475 Valid 19 0,193 0,11475 Valid 21 0,407 0,11475 Valid 22 0,258 0,11475 Valid 23 0,342 0,11475 Valid 24 0,662 0,11475 Valid 25 0,140 0,11475 Valid 26 0,195 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Keempat Variabel Integritas Pribadi Terlampir Tabel 3.15 merupakan hasil pengujian setelah dikeluarkan butir 16, hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh corrected item-total correlation 0,11475 sehingga seluruh butir pernyataan adalah valid. d. Variabel Minat Belajar Siswa Tabel 3.16 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Belajar Peserta Didik No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,656 0,11475 Valid 2 0,416 0,11475 Valid 3 0,267 0,11475 Valid 4 0,376 0,11475 Valid No.Item r hitung r tabel Keterangan 5 0,248 0,11475 Valid 6 0,466 0,11475 Valid 7 0,249 0,11475 Valid 8 0,104 0,11475 Tidak Valid 9 0,463 0,11475 Valid 10 0,579 0,11475 Valid 11 0,478 0,11475 Valid 12 0,256 0,11475 Valid 13 0,551 0,11475 Valid 14 0,316 0,11475 Valid 15 0,403 0,11475 Valid 16 0,489 0,11475 Valid 17 0,664 0,11475 Valid 18 0,631 0,11475 Valid 19 0,602 0,11475 Valid 20 0,669 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Siswa Terlampir Tabel 3.16 menunjukkan bahwa ada satu butir pernyataan yang tidak valid karena nilai corrected item-total correlation 0,11475 yaitu pada butir 8, sehingga perlu dilakukan pengujian validitas kembali untuk mendapatkan hasil keseluruhan butir pernyataan adalah valid. Tabel 3.17 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Belajar Siswa No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,648 0,11475 Valid 2 0,420 0,11475 Valid 3 0,263 0,11475 Valid 4 0,363 0,11475 Valid 5 0,251 0,11475 Valid 6 0,481 0,11475 Valid 7 0,256 0,11475 Valid 9 0,435 0,11475 Valid 10 0,597 0,11475 Valid 11 0,469 0,11475 Valid 12 0,267 0,11475 Valid 13 0,557 0,11475 Valid No.Item r hitung r tabel Keterangan 14 0,334 0,11475 Valid 15 0,405 0,11475 Valid 16 0,499 0,11475 Valid 17 0,651 0,11475 Valid 18 0,619 0,11475 Valid 19 0,605 0,11475 Valid 20 0,677 0,11475 Valid Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Minat Belajar Siswa Terlampir Tabel 3.17 merupakan hasil pengujian ulang setelah butir ke 8 dikeluarkan. Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan telah valid yaitu corrected item-total correlation minat belajar siswa 0,11475. 2. Pengujian Reliabilitas Menurut Cholid dan Achmadi 2007: 147 reliabilitas maksudnya bahwa alat pengukur dengan yang diukur haruslah ada persesuaian, artinya alat pengukur haruslah terpercaya. Sedangkan menurut Noor 2014:25 uji reliabilitas digunakan untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah rumus alfa cronbach sebagai berikut: ii =  k k − 1  1 −  σ 2 σ 1 2  Dimanarumus � 2 = X 2 − X 2 N N Keterangan: r ii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan  2 = Jumlah butir pertanyaan  1 2 = Varians total Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada =5 nilai alfa cronbach lebih dari 0,60. Hasil dari pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.18 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual 0,897 0,6 Reliabel Keterampilan Berkomunikasi 0,923 0,6 Reliabel Integritas Pribadi 0,760 0,6 Reliabel Minat Belajar Siswa 0,861 0,6 Reliabel Tabel 3.18 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi, variabel integritas pribadi dan variabel minat belajar adalah reliabel keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s alpha 0,6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif. Menurut Sugiyono, 2004: 142 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II. PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk menentukan passing scorepada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.19 Nilai Presentil PAP Tipe II Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah 46 Sangat Rendah PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai] 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas berdasarkan uji bivariat. Uji normalitas ini menggunakan normalitas bivariat dengan bantuan program SPSS. Ketentuannya adalah sebagai berikut: Jika R Square lebih besar dari 0,8 maka data tersebut berdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika R Square lebih kecil dari 0,8 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Pengujian Hipotesis 1 Rumusan Hipotesis a Hipotesis Pertama H o : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. H a : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 danketerampilan berkomunikasi. b Hipotesis Kedua H o : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan integritas pribadi. H a : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan integritas pribadi. c Hipotesis Ketiga H o : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan minat belajar. H a : Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan minat belajar. 2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga ini dilakukan berdasarkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut Siregar, 2013:380: = 1 − 6 ∑ � 2 �� 2 − 1 Keterangan: : nilai korelasi Spearman d : selisih antara X dan Y n : jumlah pasangan data Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar = - 1 ≤ 0 ≤ 1. Berikut ini disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251 sebagai berikut: Tabel 3.20 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan 1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 2 0,20 – 0,399 Lemah 3 0,40 – 0,599 Cukup 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 0,100 Sangat Kuat 3 Penarikan Kesimpulan a Jika nilai Sig.1-tailed α = 0,01, maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. Sebaliknya, jika nilai Sig. 1-tailed α = 0,01, maka H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan keterampilan berkomunikasi. b Jika nilai Sig.1-tailed α = 0,01, maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan integritas pribadi. Sebaliknya, jika nilai Sig. 1-tailed α = 0,01, maka H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan integritas pribadi. c Jika nilai Sig.1-tailed α = 0,01, maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya, ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dan minat belajar. Sebaliknya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189

SURVEY KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA.

0 0 1