menyenangkan, tidak membosankan, dan belajar dengan bergairah. Dengan ini, siswa dapat dengan nyaman dan senang untuk mengikuti
pembelajaran, dan tidak merasakan bosan dengan pelajaran yang mereka dapatkan. Guru dapat melakukan banyak hal dalam pembelajaran
kontekstual agar
dalam pembelajaran
dapat berjalan
dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Contoh yang dapat dilakukan
oleh guru adalah membawa model baik dari teman dari salah satu siswa, pembicara, ataupun dari guru tersebut. Dari metode pembelajaran yang
bermacam-macam serta menarik yang dapat melibatkan peran aktif peserta didik juga dapat dilakukan. Dengan cara seperti itu, maka
diharapkan peserta didik akan merasa senang dan memiliki minat yang tinggi untuk terus belajar. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual
dapat mengembangkan minat belajar peserta didik.
G. Model Penelitian
Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini jika digambarkan secara sistematis dalam paradigma penelitian adalah
sebagai berikut:
1 2
3
Y1
Y2
Y3 X
X : Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontesktual
Y : 1. Keterampilan Berkomunikasi
2. Integritas Pribadi kejujuran 3. Minat Belajar
1. Hubungan
tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
pada materi
akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi 2.
Hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada
materi akuntansi
berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi.
3. Hubungan
tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
pada materi
akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dengan minat belajar.
H. Hipotesis
Menurut Gulo 2002: 57 hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan
untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori.
Maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. H
o
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi. H
a
: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006
dengan keterampilan berkomunikasi. 2.
H
o
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dengan integritas pribadi kejujuran. H
a
: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi kejujuran.
3. H
o
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2006 dengan minat belajar. H
a
: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar.