tentang pengetahuan saja, tetapi juga di ajarkan tentang pendidikan karakter agar diharapkan siswa memiliki karakter yang kuat atau
menanamkan sikap yang baik. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan
jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Nasional. Pendidikan
karakter, kemendikbud menjelaskan ada 18 karakter, namun guru belum
mengafal apa saja karakter itu secara utuh. Menurut pedoman guru karakter adalah sikap yang baik atau sesuatau yang baik, guru selama
mengajar tidak pernah mengikuti buku kemendikbut tetang pendidikan karakter apa saja yang harus dikembangkan, yang terpeting sikap baik
apa yang di kenali siswa dalam pembelajaran yang telah diberikan oleh guru. Guru mengatakan bahwa karakter itu tidak ada patokannya,
sesuatu yang diajarkan dengan baik terhadap siswa seperti sopan santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari, dan siswa dapat
menerima dan melakukan tindakan yang disampaikan dengan baik maka dianggap sebagai pendidikan karakter.
Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan- kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajara. Terutama buku guru yang
sudah dibuatkan oleh pemerintah masih banyak kekurangan dan belum sempurna, sehingga guru membuat mengembangkan RPPTH harus
disesuaikan dengan keadaan sekolah untuk penilaiannya. Kedua guru tersebut memaparkan bahwa mereka mengelami kesulitan dalam bahan
ajar yang kurang luas, instrumen atau perangkat penilaian yang belum pas hanya secara teori, alat peraga yang belum tersedia dan
membutuhkan dana yang banyak untuk setiap pembelajaran. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran
yang tersedia di sekolah sudah tersedia semampu kami hanya saja penilaianya yang masih terbatas. Guru merasa tidak puas tentang
contoh penilaian dan isi buku kurikulum 2013 belum sempurna dan banyak kekurangannya.
Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang relevan tidak hanya secara teori saja,
tetapi juga harus penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung.
Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan.
Guru tersebut menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH guru sudah
bisa membuat RPPTH yang kontekstual, harus terpadu, menggunakan pendekatan saintifik, dan tematik integratif, hanya saja penilaian yang
belum maksimal. Guru hanya membutuhkan contoh format penilaian lebih kontektual dan efektif, untuk mengukur kemampuan siswanya.
Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang
mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada
perangkat pembelajaran. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada
setiap pembelajaran. Pemerintah juga harus memberikan arahan dan bimbingan untuk mengetahui lebih dalam kurikulum SD 2013, guru
sangat membutuhkan rialnya kelapangannya seperti apa, kalau hanya teori saja guru merasa hanya kembali ke kurikulum KTSP 2006.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijelaskan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap
Kurikulum SD 2013 sudah sangat baik dipahami tentang kurikulum 2013. Guru tidak hanya mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai
dengan buku dan mengembangkannya dengan memperhatikan rambu- rambu yang telah diberikan dan guru pun dapat mengembangkan sesuai
dengan pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam. Kesulitan yang dialami oleh
guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian otentik yang diharapkan.
Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara lebih
mendalam. Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku. Guru hanya mengikuti apa yang telah disediakan di
dalam buku. Guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Guru
merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual. Selain itu media yang
disediakan di sekolah kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Faktor biaya juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi
tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang akan dibagi menjadi tiga subtema. Selanjutnya peneliti
menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu
semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah
selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian RPPTH berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja
siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Dalam lembar kerja
siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang
dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam
lembar kerja siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian RPPTH. Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus merupakan pedoman yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik
dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-
komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1 muatan pelajaran terkait, 2 kompetensi dasar, 3 materi
pembelajaran, 4 kegiatan pembelajaran, 5 penilaian, 6 alokasi waktu, dan 7 sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
yang berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH menggambarkan proses kegiatan
pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1
identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2 kelas semester, 3 identitas temasubtema, 4 pembelajaran ke, 5 muatan pelajaran
terkait, 6 alokasi waktu, 7 kompetensi inti, 8 kompetensi dasar dan indikator, 9 tujuan pembelajaran, 10 materi pembelajaran, 11
metode pembelajaran, 12 media, alat dan sumber pembelajaran, 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan 14 penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH dibuat untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki
alokasi waktu 6x35 menit pada setiap harinya. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru
untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah- langkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan
saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru tidak hanya memberikan materi disepanjang
pembelajaran tetapi hanya sebagai fasilitator. Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang
telah direncanakan. Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari
RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu
pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta
sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik
mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan
pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara
kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi
pokok, soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir
kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH.
Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada
pembelajaran tersebut. Selain evaluasi pada akhir pembelajaran
terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran
tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja
siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam
belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah. Pada akhir pembelajaran keenam terdapat
ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran
yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat
mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa.
Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa.
Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan
pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet.