Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
8. Pelayanan Pendukung Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi
pengembangan perangkat namun menentukan keberhasilan pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung ini antara lain: kebijakan kepala sekolah,
guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas,
bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan.
9. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar
atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama
pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengejaran sehingga kekurangan dapat
dihindari sebelum program terpakai secara luas 10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan- tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama
kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit, dan uji
akhir untuk pelajaran tertentu. 11. Revisi Perangkat Pembelajaran
Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian
yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas, sehingga validasi ini lebih pada
tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaran di sekolah.
Unsur-unsur di atas diperlukan bagi pengembangan bahan ajar agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuahan awal
akan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV SD. Bahan ajar yang baik tidak hanya mengacu pada unsur-unsur di atas, perlu adanya
suatu instrumen untuk mengevaluasi suatu produk bahan ajar apakah layak untuk digunakan oleh siswa. Cunningsworth 1995:2-4 memaparkan
adanya kriteria khusus yang harus dimiliki sebuah bahan ajar yang baik. Kriteria tersebut adalah tujuan dan pendekatan aim and approaches,
desain dan pengorganisasian design and organization, isi content, topik topic, dan metodelogi methodology. Kriteria-kriteria tersebut
digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan ajar. Cunningsworth juga telah menguraikan masing-masing kriteria ke dalam
beberapa item pertanyaan, akan tetapi item tersebut dapat dikembangkan bahkan ditambah sesuai dengan isi bahan ajar atau kebutuhan terkait bahan
ajar yang akan dievaluasi. Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan komponen
yang terpenting untuk mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran dapat digunakan sebagai tujuan pembelajaran
berupa model pengembangan yang sesuai. Kemendikbud, 2013:5 mengatakan bahwa desain pembelajaran
merupakan perencanan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengacu pada sandar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus
dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan pengembangan perngakat pembelajaran maka di bawah ini
akan dijelaskan pengertian perangkat pembelajaran yaitu; Silabus, RPP, Penilaian pembelajaran, dan bentuk Lembar Kerja Siswa LKS sebagai
berikut. a. Silabus
Menurut Hidayat, 2013:100-104 dalam Salim 1987, silabus dapat didefinisikan sebagai ”garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-
pokok isi atau materi pelajaran”. Manfaat silabus ialah sebagai pedoman
dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana
pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran
dan pengembangan sistem penilaian.
Kemendikbud, 2013:5 mengatakan bahwa silabus merupakan acuan penyusunan pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Silabus paling sedikit memuat: a Indentitas mata pelajaran; b Indentitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c
Kompetensi Inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenaikan kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang harus
dipelajari oleh peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, dan mata pelajaran; d Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; e Tema khusus SD; f Materi pokok, memuat fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; g
Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapakan; h Penilaian,
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun; dan, j Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan lektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Satandar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menegah sesuai dengan
pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan pengembangan rencana pelakasanaan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Menurut
Kemendikbud, 2013:9-10
rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari
suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar KD. Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran terdiri atas: 1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau temasubtema; 3. Kelassemester;
4. Materi pokok; 5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Kompetensi Inti KI, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal:
1 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD. 2
Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak bukan
sebaliknya. 3 Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal
sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa. 4 Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
11. Media, alat, dan, sumber pembelajaran a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran; b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu
pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.
c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup. b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
c. Lembar Kerja Siswa LKS 1 Pengertian Lembar Kerja Siswa
Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan Lembar kerja siswa LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara
umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP. Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik.
LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan
metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.
2 Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa Secara konseptual lembar kerja siswa merupakan media
pembelajaran untuk menlatih daya ingat siswa terhadap pelajaran- pelajaran yang telah terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga
dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru
mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.
Selain itu juga lembar kerja siswa dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru
dapatmenggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.
3 Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai berikut: a Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar peserta didik
c Memberikan tugas belajar peserta didik secara terpadu 4 Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai berikut: a Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimilki
oleh peserta didik. b Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang
telah disajikan.
c Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan
5 Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut
a Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. b Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
c Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
d Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalamn melaksanakan proses pembelajaran.
e Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran
f Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar.
g Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
d. Penilaian Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara
dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Penilaian yang
mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjejangan penilaian. Penialian bertujuan memberikan masukan
informasi secara komperhensif tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi diharapkan dapat dicapai peserta didik.
Kunandar, 2014:49 mengatakan bahwa menurut kemendikbud tersebut standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenal
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik, penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengelolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semeter, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutuh tingkat kompetensi, ujian nasioanl,
dan ujian sekolah madrasah. Menurut Kemendikbud, 2013:10-12 penilaian kelas adalah suatu
bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan
dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.
Sedangkan data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang
sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Sehingga diperoleh potretprofil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk
setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung penilaian proses maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan
penilaian hasil belajar. Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan
akademik. Karakteristik penilaian kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki
karakteristik sebagai berikut;
1. Belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan
diberi waktu sesuai yang dibutuhkan. 2. Otentik ialah penilaian dikatakan otentik apabila peserta didik diminta
untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial
yang bermakna. Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian berjalan
bersama-sama dengan proses pembelajaran. 3. Berkesinambungan ialah penilaian dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan
akhir semester,
atau ulangan
kenaikan kelas.Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil.
4. Menggunakan teknik yang bervariasi ialah teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulislisan, unjuk kerja, proyek produk, portofolio,
pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dinilai.
5. Berdasarkan acuan kriteria maka penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik
tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal
KKM, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai,
daya dukung sarana dan guru, dan karakteristik peserta didik. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum
dikuasai secara tuntas. Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengatakan bahawa
penilaian merupakan hal yang dilakukan oleh guru untuk menilai peserta
didik berdasarkan kemampuan peserta didik, penilaian tersebut berfungsi untuk mengetahuai peningkatan hasil belajar peserta didik, guru menilai di
setiap pembelajaran berlangsung secara untuh, penilaian ini berkelanjutan untuk mengukur kemampauan peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya penilaian maka guru dapat mengetahui perkembangan
peserta didik
dari aspek
akademik maupun
nonakademiknya.