Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

8. Pelayanan Pendukung Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat namun menentukan keberhasilan pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung ini antara lain: kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan. 9. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengejaran sehingga kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas 10. Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan- tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 11. Revisi Perangkat Pembelajaran Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas, sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaran di sekolah. Unsur-unsur di atas diperlukan bagi pengembangan bahan ajar agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuahan awal akan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV SD. Bahan ajar yang baik tidak hanya mengacu pada unsur-unsur di atas, perlu adanya suatu instrumen untuk mengevaluasi suatu produk bahan ajar apakah layak untuk digunakan oleh siswa. Cunningsworth 1995:2-4 memaparkan adanya kriteria khusus yang harus dimiliki sebuah bahan ajar yang baik. Kriteria tersebut adalah tujuan dan pendekatan aim and approaches, desain dan pengorganisasian design and organization, isi content, topik topic, dan metodelogi methodology. Kriteria-kriteria tersebut digunakan sebagai acuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan ajar. Cunningsworth juga telah menguraikan masing-masing kriteria ke dalam beberapa item pertanyaan, akan tetapi item tersebut dapat dikembangkan bahkan ditambah sesuai dengan isi bahan ajar atau kebutuhan terkait bahan ajar yang akan dievaluasi. Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan komponen yang terpenting untuk mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran dapat digunakan sebagai tujuan pembelajaran berupa model pengembangan yang sesuai. Kemendikbud, 2013:5 mengatakan bahwa desain pembelajaran merupakan perencanan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengacu pada sandar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan pengembangan perngakat pembelajaran maka di bawah ini akan dijelaskan pengertian perangkat pembelajaran yaitu; Silabus, RPP, Penilaian pembelajaran, dan bentuk Lembar Kerja Siswa LKS sebagai berikut. a. Silabus Menurut Hidayat, 2013:100-104 dalam Salim 1987, silabus dapat didefinisikan sebagai ”garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok- pokok isi atau materi pelajaran”. Manfaat silabus ialah sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Kemendikbud, 2013:5 mengatakan bahwa silabus merupakan acuan penyusunan pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: a Indentitas mata pelajaran; b Indentitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c Kompetensi Inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenaikan kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, dan mata pelajaran; d Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; e Tema khusus SD; f Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; g Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapakan; h Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; i Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan, j Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan lektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Satandar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menegah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan pengembangan rencana pelakasanaan pembelajaran. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Menurut Kemendikbud, 2013:9-10 rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri atas: 1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; 2. Identitas mata pelajaran atau temasubtema; 3. Kelassemester; 4. Materi pokok; 5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; 6. Kompetensi Inti KI, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran; 7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal: 1 Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD. 2 Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak bukan sebaliknya. 3 Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa. 4 Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. 8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi; 10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai; 11. Media, alat, dan, sumber pembelajaran a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran; b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa. c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan; 12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup: a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup. b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. c. Lembar Kerja Siswa LKS 1 Pengertian Lembar Kerja Siswa Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan Lembar kerja siswa LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. 2 Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa Secara konseptual lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya ingat siswa terhadap pelajaran- pelajaran yang telah terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar. Selain itu juga lembar kerja siswa dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru dapatmenggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. 3 Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai berikut: a Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar peserta didik c Memberikan tugas belajar peserta didik secara terpadu 4 Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: a Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimilki oleh peserta didik. b Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan. c Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan 5 Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut a Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. b Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep. c Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses. d Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalamn melaksanakan proses pembelajaran. e Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran f Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. g Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. d. Penilaian Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjejangan penilaian. Penialian bertujuan memberikan masukan informasi secara komperhensif tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi diharapkan dapat dicapai peserta didik. Kunandar, 2014:49 mengatakan bahwa menurut kemendikbud tersebut standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenal mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik, penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengelolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semeter, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutuh tingkat kompetensi, ujian nasioanl, dan ujian sekolah madrasah. Menurut Kemendikbud, 2013:10-12 penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Sedangkan data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Sehingga diperoleh potretprofil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung penilaian proses maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan penilaian hasil belajar. Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik. Karakteristik penilaian kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut; 1. Belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai yang dibutuhkan. 2. Otentik ialah penilaian dikatakan otentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna. Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran. 3. Berkesinambungan ialah penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas.Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil. 4. Menggunakan teknik yang bervariasi ialah teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulislisan, unjuk kerja, proyek produk, portofolio, pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dinilai. 5. Berdasarkan acuan kriteria maka penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal KKM, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung sarana dan guru, dan karakteristik peserta didik. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengatakan bahawa penilaian merupakan hal yang dilakukan oleh guru untuk menilai peserta didik berdasarkan kemampuan peserta didik, penilaian tersebut berfungsi untuk mengetahuai peningkatan hasil belajar peserta didik, guru menilai di setiap pembelajaran berlangsung secara untuh, penilaian ini berkelanjutan untuk mengukur kemampauan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan adanya penilaian maka guru dapat mengetahui perkembangan peserta didik dari aspek akademik maupun nonakademiknya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini manfaat penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan yaitu: Pertama , penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka 2014 belum diterbitkan. Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang menyinggung tentang kurikulum 2013 dalam mengaitkan pelajaran dengan budaya lokal setempat dan menanamkan pendidikan karakter bagi peserta didik Kedua, penelitian pengembangan yang dilakukan oleh “Yohanna Prisca Apriyani 2013 dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintergrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Ketrampilan Membaca Pada Mata P elajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Sesuai dengan penelitian perangkat pembelajaran.Sebagai peneliti maka peneiliti ingin meneliti sesuai judul yaitu; “Pengembagan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Untuk Siswa Kelas IV SD”. Berdasarkan paparan kedua penelitian tersebut, maka peneliti ingin menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum SD 2013, namun dapat diketahuai bahwa perangkat pembelajara Kurikulum 2013 ini sudah disusun oleh pemerintah pusat, maka sebagai peneliti ingin menyusun kembali perangkat pemebelajaran, dan diperluas dengan tututan pengembangan kurikulum 2013 susuai dengan sub tema yang mau dikembangkan oleh peneliti. Pengembangan perangkat pembelajaran digunakan oleh pendidik selama proses pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan berbasis pada kurikulum 2013, dengan pendekatan saintifik, dan pendekatan tematik integratif. Peneiliti juga menggunakan penilaian autentik sebagai proses penilaian yang menyeluruh dan dapat menilai semua aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan pembelajaran merupakan kegitan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian dapat berjalan bersamaan dengan proses pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Gambar 4. Pengembangan perangkat pembelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka disusun kerangka pikir mengenali pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik dengan mengguakan model Kemp dan proses penelitian RD model Borg and Gall yang mengacu Kurikulum SD Kurikulum SD 2013 1. Rasional dan elemen perubahan. 2. Pendidikan karakter. 3. Pendekatan yang digunakan yaitu tematik integratif dan saintifik. 4. Menggunakan penilaian otentik. Analisis Kebutuhan Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013. Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan perangkat pembelajaran merupakan suatu bagian yang penting untuk dikembangkan dan diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan salah satu sistem yang direncanakan pemerintah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang memiliki tujuan yang terarah sehingga mampu untuk menciptakan karakter generasi penerus bangsa yang lebih baik. Melalui Kurikulum 2013 Pemerintah juga telah mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 seperti silabus, RPP, LKS, instrumen penilaian, dan bahan ajar. Tetapi untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, yang dapat mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Sehingga untuk RPP, pemerintah menerbitkan RPPTH Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian Akan tetapi, Masih memerlukan unsur-unsur tambahan agar perangkat pembelajaran tersebut semakin layak digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan uraian diatas peneliti berusaha mensuplemen mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesaui kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Perangkat pembelajaran pada kurikulum 2013 ini mengacu pada pendekatan tematik intergratif, dan pendektan saintifik, serta diikuti dengan penilaian autenetik untuk menilai semua aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara utuh. Selain itu juga penerapan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran yang ada dalam perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu tema 8 dengan judul Tempat Tinggalku subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pendidikan karakter yang bertujuan untuk menekankan perilaku peserta didik harus memiliki nilai-nilai dan tujuan hudup yang baik, memiliki moral, dan watak yang mucul pada kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian bagi siswa menggunakan penilaian otentik, agar dapat menilai seluruh aspek sikap, pengetauhuan, dan kerampilan peserta didik. Peneliti menyadari bahwa apa yang sudah disusun atau dikembangkan oleh peneliti mengenai perangkat pembelajaran belum terlalu sempurna ataupun baik maka perlu perbaikan sehingga mejadi perangkat pembelajaran yang bermanfaat dan layak digunakan.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran subtema keunikan daerah tempat tinggalku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema keunikan daerah tempat tinggalku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema keunikan daerah tempat tinggalku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru SD kelas IV? 59

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian RD Research and Development. Menurut Sugiyono, 2014: 407 penelitian dan pengembangan Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini memiliki sepuluh langkah yaitu: Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal 1. Potensi Masalah Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dari pengalaman empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5. Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui.

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema lingkungan tempat tinggalku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada sub tema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

2 13 190

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema aku bangga dengan daerah tempat tinggalku untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar.

0 4 166

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema kegiatan malam hari untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

0 0 151

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema aku dan teman baru untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 0 114

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS SCIENTIFIC UNTUK SISWA KELAS IV SD TEMA TEMPAT TINGGALKU SUB TEMA KEUNIKAN DAERAH TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 1

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS SCIENTIFIC UNTUK SISWA KELAS IV SD TEMA TEMPAT TINGGALKU SUB TEMA KEUNIKAN DAERAH TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 1 - repository perpustakaan

2 25 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA - PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK BERBASIS SCIENTIFIC UNTUK SISWA KELAS IV SD TEMA TEMPAT TINGGALKU SUB TEMA KEUNIKAN DAERAH TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 1 - repository perpustakaan

0 1 33

Pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema Bermain di Tempat Wisata Mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 2 Sekolah Dasar - USD Repository

0 2 158

Pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema 2 Tubuhku mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar - USD Repository

0 2 188