Kategori sangat kurang baik = ≤
̅
i
– 1,80SB
i
= X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
X - 5 Sangat Baik
3,40 X -4,21 Baik
2,60 X -3,40 Cukup
1,79 X -2,60 Kurang
X -,79 Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah pertama
yang dilakukan
peniliti dalam
penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis
kebutuhan di SD Negeri Kalasan I. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran
yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada satu orang guru
kelas IV SD Negeri Kalasan I, Yogyakarta yaitu dengan Ibu SR, pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pada pukul 10.30 WIB sampai dengan 11.00
WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi.
Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat
pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan I, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei
2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk
melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan satu
orang guru SD Negeri Kalasan I, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.
Butir pertanyaan pertama yaitu sejauh mana pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban
bahwa Berdasarkan apa yang sudah saya ketahui kurikulum 2013 itu adalah sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh,
berkeseluruhan atau holistic, dibandingkan dengan kurikulum KTSP 2006 setiap muatan pelajaran disampaikan secara terpisah atau sendiri-
sendiri, tetapi di kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah pengantar tema. Setiap muatan
pembelajaran yang diajarkan tidak dirasakan atau diketahui oleh siswa disaat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa hanya tahu yang
diajarkan adalah satu tema, sedangkan yang tahu muatan itu hanyalah gurunya, jadi gurunya tahu yang mengajarkan muatan apa, tetapi siswa
belajar dalam satu keseluruhan dalam satu tema itu yang saya tahu tetang kurikulum 2013.
Butir pertanyaan kedua yaitu sejauh mana pemahaman guru terkait dengan perumusan indiaktor dan tujuan pembelajaran yang
mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru memberikan jawaban bahwa didalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan Kurikulum
KTSP 2006, Kurikulum KTSP 2006 itu lebih menekankan pada