pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Keaslian sebuah
proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
c Portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata. Penilaian portofolio bias berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok,
memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio dilakukan dengan
menggunakan langkah
âlangkah seperti berikut ini. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. Guru atau
guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau
di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. Jika
memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. Guru memberi umpan balik
kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. d Penilaian tertulis, tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut
peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Berdasarkan bebarapa pendapat diatas menjelaskan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang bertujuan untuk menilai
kinerja, dan hasil belajar peserta didik di saat mengikuti pembelajaran.
penilaian autentik ini pun, dilakukan secara menyeluruh untuk menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dari apa yang dikerjakan oleh peserta
didik. Dapat diketahui bahwa penilaian autentik ini terdiri dari penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio, dan yang terhakir penilaian
tertulis. ialah penilai portofolio dan penilaian projek, sedangkan penilaian hasil belajar peserta didik bisa di lihat dari bakat dan minat yang dimiliki
oleh peserta didik.
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Model pengembangan sistem pembelajaran menurut Kemp dalam Trianto
2010:83, mengatakan
bahwa pengembangan
perangkat merupakan suatu lingkaran
yang kontinum. Tiap-tiap langkah
pengembangan berhubungan
lansung dengan
aktivitas revisi.
Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik manapun didalam siklus tersebut Kemp, dkk, 1994:10.
Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat mulai dari komponen manapun.
Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu
dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan perangkat pembelajaran Kemp ditujunkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. Siklus pengembangan perangkat model Kemp Kemp, dkk.,1999:9.
a. Identifikasi masalah pembelajaran Tujuan dari tahap ini adalah mengindentifikasi adanya kesenjangan antara
tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan, atau materi yang dikembangkan, selanjutnya alternatif atau cara
pembelajaran yang sesuai dalam upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum.
b. Analisis siswa Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis siswa sebagai berikut:
1. Tingkah laku anak siswa Kardi dalam Trianto 2010:83, mengatakan perlunya mengidentifikasi
keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan untuk memulai pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta efisien.
2. Karakteristik siswa Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan
pengalaman siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto 2010:83, mengatakan analisis karakteristik ini
meliputi: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan
psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menyiapkan
perangkat pembelajaran. c. Analisis tugas
Menurut, Kemp dalam Trianto 2010:181, mengatakan analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran.
Sedangakan menurut Nur 2001:3 dalam Tiranto 2010:83, mengatakan bahwa analisis tugas adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setempatnya dari pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang diajarkan, dan
menurut, Kardi 2003 :2 mengatakan bahwa, analisi ini akan
menghasilkan suatu diagram atau carta yang berisi ketrampilan-
ketrampilan dan hubungan antarketrampilan tersebut. Adanya hal ini merupakan analisis tugas bertujuan tidak lain yaitu:
Pertama, Analisis isi pelajaran, ini dilakkukan dengan mecermati kurikulum GBPP yang sesuai mulai dari bahan kajian, pokok bahasaan
serta garis besar perincian isi poko bahasaan. Kedua, analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-
konsep utama yang akan diajarkan dan penyususnan secara sistematis sesuai urutan penyajiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan.
Ketiga, analisi prosedural adalah analisi tugas yang dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tgas sesuai dengan bahan
kajian, asil analisi ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural. Keempat, analisis pemrosesan informasi dilakukan untuk
mengelompokkan tugas-tugas
yang dilaksanakan
siswa selama
pembelajaran dengan mempertimbangkan waktu. Hasil analisis ini adalah cakupan konsep yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau
penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan
lembar kegiatan siswa LKS, yang akan diajarkan dalam satu rencana pembelajaran.
d. Merumuskan Indikator Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis
tujuan. Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Secara spesifik tujuan pembelajaran
dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus yang lebih operasional.
e. Penyusunan Instrumen Evaluasi Penyusunan tes evaluasi hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk
mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal
yang dijawab benar, dalam bidang pengujian dan pengukuran, hubungan ini merupakan petunjuk keabsahan soal ujian.
f. Strategi Pembelajaran
Pada tahap ini dipilih strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode;
pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Pemilihan media dan sumber belajar didasarkan hasil analisis tujuan,
karakteristik siswa, dan tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran. Jika
sumber belajar dan media pembelajaran dipilih dengan benar maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan cara
menarik dan menstimulus perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi pelajaran, membantu
pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai apresiasi, serta memberikan kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual.
8. Pelayanan Pendukung Pelayanan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi
pengembangan perangkat namun menentukan keberhasilan pengembangan perangkat. Pelayanan pendukung ini antara lain: kebijakan kepala sekolah,
guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas,
bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan.
9. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar
atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama
pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengejaran sehingga kekurangan dapat
dihindari sebelum program terpakai secara luas 10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan- tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama
kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit, dan uji
akhir untuk pelajaran tertentu. 11. Revisi Perangkat Pembelajaran
Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian