5
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penggunaan cerita bergambar untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas II SD Negeri
Karangsari Yogyakarta pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Siswa Melalui penelitian ini, pemahaman siswa kelas II SD Negeri Karangsari
Yogyakarta mengenai melengkapi cerita sederhana dapat meningkat. Siswa juga dapat lebih mudah untuk menulis cerita dengan menggunakan media cerita
bergambar. 1.5.2.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan contoh PTK untuk membuat PTK lain yang dapat dikembangkan kembali oleh guru untuk meningkatkan nilai
akademis siswa dalam pelajaran Bahsa Indonesia. 1.5.2.3 Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui praktek penggunaan metode PTK di sekolah dasar, serta lebih memahami penggunaan media cerita
bergambar untuk meningkatkan nilai akademik siswa khususnya untuk kompetensi dasar “melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat”.
6 1.5.2.4 Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini, dapat dijadikan referensi tentang cerita bergambar dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dapat menjadi daya peningkat kemampuan
menulis siswa kelas II SD Negeri Karangsari Yogyakarta dan menambah media untuk pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis cerita.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Cerita
Cerita merupakan bahasa tulis yang tersusun dari rangkaian kata sehingga menjadi sebuah kalimat, dan susunan kalimat menjadi sebuah paragraf cerita.
1.6.2 Media Cerita Bergambar
Media cerita bergambar merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran tentang membuat cerita.
Media ini berupa gambar yang menarik disertai dengan cerita yang menarik berdasarkan gambar. Media ini merupakan media yang mudah dan praktis karena
media ini tergolong media visual yang mudah dipahami siswa. 1.6.3
Kemampuan Menulis Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa
tulis. Kemampuan menulis cerita merupakan kemampuan menggambarkan suatu obyek dengan menggunakan bahasa tulis. Cerita ditulis dengan jelas seolah-olah
penulis berada pada cerita tersebut.
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab II ini peneliti membahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian yang meliputi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir,
dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Menulis
2.1.1.1 Pengertian Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan kegiatan
menuangkan ide atau gagasan menggunakan media bahasa tulis Tarigan, 1996:35. Sedangkan menurut Slamet 2008:96, menulis adalah kegiatan
menggali pikiran dan perasaan tentang suatu subjek dengan memilih hal-hal yang akan ditulis dan menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat
memahaminya dengan mudah dan jelas. Menurut kedua ahli tersebut, menulis dapat diartikan sebagai proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penulis yang akan menuangkan ide atau gagasan harus dapat memilih hal-
hal yang akan ditulis supaya mudah dan jelas untuk dipahami pembaca bukanlah
8 hal yang mudah. Karena dari itu maka berkomunikasi dengan cara tulis
memerlukan keterampilan yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan
kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan mengungkapkan suatu pikiran atau ide untuk dimengerti oleh orang lain.
2.1.1.2 Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
ditekanan. Keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Menurut Akhidiah, dkk.
1988:94-96, setiap tulisan pasti memiliki sasaran untuk siapakah tulisan itu ditunjukan. Cerita anak mempunyai sasaran untuk anak-anak. Sasaran tulisan
akan menentukan ragam bahasa, kalimat, serta kata-kata yang digunakan. Keterampilan menulis permulaan ditekankan pada kegiatan menulis
dengan menjiplak, menyalin, dikte, melengkapi cerita, dan menyalin puisi. Sedangkan pada keterampilan menulis lanjut, diarahkan pada menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan, petunjuk, dan cerita.
Jadi menurut uraian di atas keterampilan menulis di sekolah dasar dibedakan menjadi dua, yaitu keterampilan menulis permulaan dan keterampilan
menulis lanjut. Keterampilan menulis permulaan diajarkan untuk kelas I sampai kelas III, dalam kegiatannya masih menekankan pada kegiatan menjiplak,
menyalin, dikte dan melengkapi. Sedangkan pada taraf keterampilan menulis